34

1.2K 58 24
                                    

Meskipun Ayu membenci bahwa bibirnya harus meninggalkan bibir Ivan, tapi pada titik tertentu, mereka perlu bernapas. Jadi ketika saat itu tiba, Ayu menghela nafas, frustrasi. Tangannya menggenggam jas Ivan, memegangnya karena Ayu akan meleleh jika tidak.

Ivan menempelkan dahinya ke dahi Ayu, "Malem itu pas aku mabuk.... I kissed you, didn't I?"

"Yes," jawabnya terengah-engah. Jantung Ayu berdegup kencang saat Ivan menatapnya, "Ivan,"

"No," pria itu mundur dan mengusap bibir Ayu dengan ibu jarinya, membuat Ayu merinding. "You kissed me back. I passed out. I kissed you today too and still, you kissed me back."

"Aku.....," Ayu tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengatakan apa-apa tetapi rasanya jika dia mengatakan sesuatu di luar dugaan Ivan, pria itu akan menghilang dari hadapannya.

"What are you planning, Ayu?" Ivan bertanya langsung padanya. Pria itu mengacak-acak rambutnya sendiri dan menghela nafas, "Aku gak tahu apa yang kamu pikirin, Ayy"

"Aku juga gak tahu," Ayu mengaku, suaranya rendah dan hampir tak terdengar. "Tapi.... aku gak mau kamu balikan sama Mia."

Ivan menatapnya dengan mata bingung, "Kenapa? What are you trying to say?"

Ayu ingin mengatakan bahwa itu karena dia jatuh cinta padanya. Tetapi sebaliknya, dia malah  bertanya kepada Ivan dengan suara selembut mungkin, "Kenapa kamu masih mau balikan sama orang yang udah nyakitin kamu?"

Pria itu bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa pada awalnya. Dia tidak marah karena Ayu menanyakan itu, karena apa yang diucapkan Ayu itu benar.

"Ivan, please say something," pinta Ayu, dia takut karena Ivan tidak mengatakan apa-apa, jadi Ayu menggelengkan kepalanya, "I'm sorry, seharusnya aku gak ngomong gitu. Aku harap kamu dan Mia bahagia, aku lihat kalian berdua pelukan tadi. Itu berita bagus kan?" Ayu melanjutkan, mencoba mengubah topik pembicaraan.

Ivan tiba-tiba tertawa, membuat Ayu menatapnya dengan mata bingung, "Ingat beberapa hari yang lalu pas aku ngomong kalau aku gak mau balikan sama Mia lagi? Aku gak bercanda, aku bilang aku bercanda karena kamu terus-terusan ngedorong aku untuk balikan sama dia," sekarang Ayu benar-benar bingung mau kemana arah pembicaraan ini.

"Aku sadar kalau aku sebenernya udah gak sayang sama dia, aku sadar kalau aku hanya suka dengan gambaran yang ada di pikiran aku tentang dia karena aku takut untuk memulai hubungan dengan seseorang yang baru," lanjutnya.

"Tapi tadi aku lihat kalian di taman hotel...." Ivan dengan cepat meletakkan jarinya di bibir Ayu agar Ayu diam.

"Aku bilang ke dia kalau kita berdua tuh gak cocok dan aku bilang ke dia kalau aku sayang sama orang lain dan orang itu adalah kamu, Ayy. I like you, maybe even in love with you." Ivan tersenyum sambil menatap Ayu.

Ayu melebarkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Tadi Ayu sangat yakin bahwa Ivan dan Mia sudah resmi balikan ketika dia melihat mereka di taman hotel dan tadi Ayu sangat yakin bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk berpacaran dengan Ivan. Tapi Ivan baru saja mengungkapkan perasaannya padanya dan sekarang Ayu tidak tahu harus berbuat atau berkata apa.

"What? Kamu cuman mau menatap aku sepanjang malem atau kamu mau ngomong sesuatu?" Ivan tertawa.

"Tunggu, kamu serius?" Ayu bertanya lagi untuk memastikan.

"You think too much," Ivan tiba-tiba menariknya untuk ciuman dan tanpa berpikir banyak, Ayu menciumnya kembali.

Ayu menarik diri dan menempelkan dahinya ke dahi Ivan. Ayu tidak bisa menahan senyumannya sambil menatap Ivan.

Ivan mengecup bibirnya sekali lagi, "I love you, Ayy."

"Say it again." Ayu tersenyum. 

Ivan tersenyum padanya, "I love you. You. You. And only you, Ayu."

Falling With No Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang