Di kafe, Bella duduk di depan Ivan dan menatapnya dengan mata penasaran. Dia memperhatikan bahwa pria itu terlihat gelisah.
"Ada yang salah?" tanya Bella. Dia meletakkan dagunya di telapak tangannya dan menatap Ivan.
"Cuman stress kayaknya."
"Kamu mau pergi minum?" Ivan hanya menatap Bella, menunggunya untuk mengatakan lebih banyak. "Pergi minum untuk ngilangin strees."
"Okay. Ada PUB di sekitar sini. Mau ke sana?" Ivan mengambil handphonenya dan berdiri, sudah memutuskan bahwa mereka akan pergi ke PUB.
Jujur saja, Ivan sempat merasa was-was karena harus melewatkan penampilan Ayu malam ini. Wendi menyebutkan bahwa ini adalah penampilan yang sangat penting untuk Ayu, jadi Ivan merasa bersalah.
-
Sesampainya di PUB, Ivan melihat Wendi dan pacarnya di salah satu meja.
"Wen!" Ivan memanggil. Bella hanya diam mengikuti di belakangnya, mengamati bagaimana wajah Wendi berubah dari senyum menjadi ekspresi penasaran. "Ini Bella. Bella, ini Wendi. Dia sahabat gue dan kakaknya Ayu. Dan itu pacarnya, Natasya."
Wendi mengulurkan tangan kepada Bella, "Nice to meet you." Dia menoleh ke Ivan, "Katanya lo sibuk?" Wendi bertanya.
"Yeah, well the night's still young," dia mempersilakan Bella duduk sementara dia duduk di sampingnya.
Saat Ayu mulai bernyanyi, Ivan tidak bisa mengabaikan betapa terharunya dia. Ia tidak bisa berhenti menatap Ayu yang memejamkan matanya saat bernyanyi. Dia ingat itu salah satu lagu yang dinyanyikan Ayu selama perjalanan mereka balik dari pantai kemaren. Judul lagunya adalah Pieces of Me dan Ayu membawakan lagu itu dengan sempurna.
Setelah penampilannya, Ivan ingin memberi selamat padanya tetapi dia berhenti di tengah jalan ketika dia melihat seorang pria yang familiar mendekat dan memeluk Ayu terlebih dahulu.
Ketika Ayu bertemu matanya, Ivan menyaksikan bagaimana perempuan itu melepaskan pelukan cowok itu dan langsung menghampirinya. "Mas!" Ayu berjalan ke arahnya dan langsung memeluknya, Ivan mengelus kepalanya dengan lembut. "Kata kakak aku kamu sibuk dan gak akan dateng malem ini."
"Emang tadinya gak bisa dateng," jawabnya singkat. Wendi menatapnya dengan alis terangkat.
"Congrats ya. Omong-omong, ini Bella."
Ayu menoleh ke arah Bella dan tersenyum, "Hai, gue Ayu."
"Gue tahu. Pacarnya Ivan, kan?'' Bella tersenyum
Ayu tersenyum sambil menatap kakaknya lalu menatap Ivan, "Iya, pacarnya Ivan."
Setelah Ivan memperkenalkan Bella kepada yang lain, giliran Ayu yang memperkenalkan Robby kepada yang lain.
-
Hanya ada keheningan di antara mereka walaupun dengan suara musik yang kencang, Bella merasa seperti menginjak ranjau darat dan dia tidak tahu apakah dia harus bergerak atau tidak. Sementara Robby merasa aneh bagaimana Ayu dan Ivan tidak berbicara dengan satu sama lain sejak mereka saling menyapa.
Ivan terlalu fokus berbicara dengan Bella, tidak ingin Bella merasa tidak dianggap. Melihat itu, Ayu memutuskan untuk minum dan hanya berbicara dengan kakaknya.
Ivan menemani Bella keluar dari PUB karena Bella bilang dia ada pemotretan di pagi hari. Ketika dia kembali ke dalam PUB untuk bertemu yang lain, dia melihat Wendi dan Natasya menggandeng Ayu yang mabuk.
"Eh, kita duluan ya, mau bawa Ayu pulang," Wendi memberitahunya.
"Oh? Is she alright?" Ivan bertanya.
"As you can see, dia terlalu banyak minum," Wendi menunjuk ke Ayu yang setengah sadar.
"Dia tadi kebanyakan minum sih," ucap Ivan
Wendi memutar matanya, "I wonder why," ucap Wendi.
"Maksudnya?" Ivan menatapnya bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud Wendi.
Wendi menggelengkan kepalanya, "Nothing," ucapnya, mencoba menjauh dari Ivan.
Ivan menghentikan Wendi, "Lo marah sama gue?" dia bertanya.
"No. Enggak ada alasan untuk marah sama lo," ucap Wendi. Sebenarnya Wendi tidak marah dengan Ivan, dia hanya sedikit kecewa karena Ivan memilih untuk fokus pada Bella daripada Ayu untuk malam ini. Ia mengharapkan Ivan memberikan perhatiannya pada Ayu karena ini adalah malam yang spesial untuk Ayu.
Ketika mereka pergi, Ivan tetap diam, mencoba memikirkan apa yang salah. Ivan merasa seperti dia melakukan sesuatu yang salah tetapi dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Saat memikirkan kesalahannya, handphonenya bergetar, ada pesan baru dari Ayu.
Ayu
Kwnspa tadi ksmu malsh sama orsnf lain??!
Ayu, lo lagi mabuk.
No??
Lp kan swhsrusnya jadi pscar gue.
Ypu didnt evwn cpngratulwte me?!?!?
I'll congratulate you tomorrow, babe.
I'll talk to you when you're sober. Good night.
-
Ivan memasukkan handphonenya ke dalam sakunya.
"Lo tahu gak, gue ngerasa kalian gak beneran pacaran," Robby memecah keheningan. Pria itu sedang duduk di tangga depan PUB dengan sebatang rokok di antara jari-jarinya.
Ivan menatapnya dengan kesal, "Lo gak kenal gue ataupun Ayu untuk ngomong kayak gitu."
"Don't I?" Robby mengisap rokoknya lagi, "Lo sama Bella tadi pergi ngedate. Bukannya itu termasuk selingkuh ya?"
"Bukannya lo ngechat Ayu dan nawarin one night stand? Isn't that lower?" Ivan berkata, dia mulai kesusahan untuk menahan amarahnya. "Don't talk shit about me or about my girlfriend."
Robby mengangkat tangannya, menyerah, "Maaf. Maaf. Gue cuman ngomong apa yang ada dalam pikiran gue."
"Ya, mungkin lain kali lo bisa mulai belajar untuk simpen pikiran sialan itu untuk diri lo sendiri," sembur Ivan, dia langsung berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling With No Safety Net
FanfictionIvan secara tidak sengaja memberi tahu sahabatnya bahwa dia mempunyai pacar baru. Tetapi kenyataannya adalah dia tidak mempunyai pacar dan sekarang dia membutuhkan seseorang untuk menjadi pacar palsunya untuk menyelamatkan harga dirinya dan tidak te...