Ivan menempatkan Ayu di kursi belakang agar dia bisa berbaring. Setelah itu, dia menelepon Wendi.
"Wen, adik lo mabuk," Ivan memulai.
"Ayu? Dia mabuk? Padahak dia gak terlalu suka alkohol," ucap Wendi, "Dia gak pernah mabuk parah kecuali dia lagi ngalamin sesuatu," lanjutnya.
"Gak ada kejadian apa-apa. Abis dia selesai nyanyi terus dia mulai minum sama Wenda," jawab Ivan sambil mengemudi dengan hati-hati.
"Gue gak di rumah," kata Wendi, "Bawa aja dia ke rumah kita. Kalau dia gak blackout, paksa dia untuk mandi. Dia gak suka bau alkohol pas dia bangun tidur," Wendi menjelaskan.
Ivan mengangkat alisnya, "Rumah kita?"
"Sorry. Sorry. Iya, rumah lo," Wendi meminta maaf dan menyuruhnya bersabar dengan Ayu yang mabuk.
-
Ivan tiba di rumah dan memanggil ARTnya untuk membantunya membawa Ayu masuk ke dalam rumah.
"Sri, kamar tamunya udah kamu beresin kan?" Ivan bertanya
"Iya pak, udah saya dan Nisa siapin kamar tamu di lantai bapak," jawab Sri.
"Kenapa bukan kamar tamu di lantai satu?" Ivan menghela nafas, lelah karena dia harus menggendong Ayu ke lantai atas.
"Maaf Pak, kita kira Bapak ingin lebih dekat dengannya," jawab Nisa.
"Yaudah," kata Ivan sambil menggendong Ayu menuju kamar tamu di lantai dua.
Ivan menyuruh ARTnya untuk membantu dan menemani Ayu membersihkan dirinya sedangkan Ivan pergi ke kamarnya untuk mandi.
Setelah selesai mandi, Ivan pergi ke kamar tempat Ayu tempati dan mengetuk pintu, "Udah selesai belum?" Dia berteriak.
Salah satu ARTnya membukakan pintu untuknya, dia melihat Ayu sudah berbaring di tempat tidur mengenakan kaosnya sambil bermain dengan handphonenya. Ivan menyuruh kedua ARTnya untuk pergi dan beristirahat. Dia berjalan ke tempat tidur dan mengambil handphonenya Ayu, "Waktunya buat lo untuk tidur," ucap Ivan.
Ketika Ivan mengambil handphonenya, Ayu mengamuk seperti bayi. Ivan menghela nafas, membiarkan Ayu melakukan apa pun yang dia mau, Ivan tahu Ayu akan segera lelah. Dan dia benar, 5 menit setelah Ayu meminta handphonenya kembali, dia tertidur. Ivan meletakkan handphone Ayu di meja samping tempat tidur dan menarik selimut untuknya. Dia mengucapkan good night dan kembali ke kamarnya untuk tidur.
-
Ayu bangun di pagi hari dengan kepalanya yang sakit. Dia tidak tahu di mana dia berada. Butuh beberapa menit baginya untuk menyadari bahwa dia berada di rumah Ivan, lukisan di kamar itu menunjukkannya bahwa ini adalah rumah Ivan karena dia tahu Ivan sangat menyukai lukisan. Dia melihat ke meja samping tempat tidurnya dan melihat segelas air dan sebuah kertas berisi tulisan.
Gue udah pergi ke kantor. Baju lo tadi malam udah dicuci, minta aja ke Sri atau Nisa. Kalau lo laper, minta aja makanan ke mereka juga. Text me when you leave.
- Ivan
-
Ayu merasa terharu setelah membaca note dari Ivan, mungkin Ivan tidak seburuk yang dia kira. Dia mengambil handphonenya dan pergi ke luar kamar. Dia turun ke bawah tetapi dia masih tidak dapat menemukan seorang manusia pun di dalam rumah, dia tidak tahu harus mencari ke mana lagi. Tepat ketika dia sudah ingin menyerah dan pulang dengan kaos Ivan yang terlalu besar untuknya, tiba-tiba salah satu ART di rumah Ivan datang menghampirinya di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling With No Safety Net
FanfictionIvan secara tidak sengaja memberi tahu sahabatnya bahwa dia mempunyai pacar baru. Tetapi kenyataannya adalah dia tidak mempunyai pacar dan sekarang dia membutuhkan seseorang untuk menjadi pacar palsunya untuk menyelamatkan harga dirinya dan tidak te...