capek

601 89 22
                                    

Hargai seseorang yang tulus
Mencintai mu karna jika orang itu
Pergi dia takkan pernah kembali lagi

"kenalin gua Tania"ucap Tania yang sudah duduk di samping syla.

"Gua syla"balas syla dengan senyum manis miliknya.

"Ga mau kenalan sama gua gitu?"ucap bela yang duduk di belakang.

"Oh iya gua Tania"ucap Tania.

"Gua bela yang di samping gua ara,terus yang di depan syla sena kita bertiga sahabat syla"ucap bela panjang lebar dan di angguki oleh Tania.

"Kalian cantik "puji Tania kepada syla,bela,Ara dan Sena yang memang memiliki wajah cantik bak putri Disney.

"Makasih tan ga usah baku gitu sama kita kita asik-asik semua kok"bukan bela lagi yang menjawab melainkan ara.

"Iyaa "Tania memutar badannya menghadap ke depan lagi.

Dikantin

"Mau pesan apaan nih?"tanya bela.

"Gua bakso mang asep sama lemon tea"ucap syla.

"Samain aja biar ga ribet bel"usul ara dan di angguki oleh teman-temannya.

"Oke bentar ya" ucap bela sebelum akhirnya ia pergi memesan makanan.

"Lo tau ga Tan bakso mang asep itu bakso paling favorit disini"heboh Ara.

"Heh iya kah berarti enak dong ya"saut Tania.

"Banget"jawab syla singkat.

"Baru kali ini gua makan bakso biasanya ga pernah"ucap Tania dengan wajah memelas.

"Hah seriusan Lo ga pernah makan bakso?"kaget Ara.

"Iyaa di Amerika ga ada bakso"ucap Tania .

"Owh lu orang Amerika pantesan aja "ucap syla sambil mengangguk.

"Iya gua peranakan Amerika sama Indonesia tapi dari kecil gua tinggal di Amerika terus kemarin gua pindah ke indo"jelas Tania panjang lebar"tapi kek nya lu juga peranakan ya?"sambung Tania.

"Iya gua peranakan indo dengan Korea"ucap syla sambil mengunyah permen karet.

"Pantes cantik"syla hanya mengangguk sambil memainkan permen karet yang ada di mulutnya.

"PESANAN DATANGG!!"teriak bela yang baru datang dengan mang asep di samping nya.

"Letak di sini aja mang makasih ya udah bantuin bawa makanannya"ucap bela yang di balas senyuman oleh mang asep dan pergi.

"Manis juga senyum mang asep"ucap ara sambil menatap punggung mang asep yang semakin jauh.

PLAKKK

satu pukulan mendarat di pipi mulus ara"suami orang itu"ucap bela.

"Ishh anjir sakit kan gua cuma bilang senyum mang asep manis"ringis ara sambil menggosok-gosok pipinya yang di pukul oleh bela tadi.

"Ya sama aja ara kalau istrinya denger mampus Lo"ucap bela yang sudah duduk di samping ara.

"Selain otak Lo yang rada-rada selera lu juga agak gila ya Ra"ucap syla yang di balas cengiran oleh ara"eh btw ini mendung ya?"sambung syla.

"Mata lu katarak terang benderang begini di bilang mendung"ketus sena.

"Tapi ini kok gelap?"tanya syla lagi.

"KACAMATA LO BUKA MAIMUNAH"serentak mereka.

"Oh iya hehe lupa maap keun"syla baru sadar kalau dia masih memakai kacamata pantesan dari tadi semuanya gelap.

"Lu lagi kenapa kek habis ngeliat Kunti gitu komuk lu?"tanya bela yang melihat Tania bengong sambil menatap Sena.

"Sumpah gua baru pertama kali denger suara Sena anjir"histeris Tania sedangkan sena hanya memutar bola matanya.

"Biasa si Sena mah dia ngomong nya cuma beberapa kali doang padahal kan ngomong gratis yakan" ucap ara yang langsung mendapat tatapan tajam dari Sena.

"Udah makan baksonya liat tuh bertambah kuahnya gara-gara lu berdua kebanyakan bacot"ucap syla yang langsung di turuti oleh teman-temannya.

Brakkkk

Anjing

Babi

Biawak

Kaget ara,bela,dan Tania saat seseorang tiba-tiba memukul meja mereka.

"Uhukk uhukk gila kesedek gua air air"ucap bela yang kesedak dan langsung meminum air yang di berikan ara.

"Bangsat kak bisa ga sih ga usah mukul meja kalau tadi gua mati kesedek gimana coba hah"kesel bela kepada Tio yang tadi memukul meja.

"Yee mati kubur kok susah"jawab Tio enteng.

"Kalau gua mati ntar gua gentayangin mampus lu"ketus bela.

"Udah udah"lerai faras"ra tadi ngomong apa coba ulangin"sambungnya sambil menatap ara sedangkan yang di tatap malah memanglingkan pandangan.

"Enggak ara ga ngomong apa-apa"jawab ara tanpa menoleh.

"Ada tadi lu ngomong anjing ra"ucap bela memanas-manasi.

"Diam lu"ketus ara sambil menatap bela tajam.

"Jangan ulangi lagi kakak ga suka ara ngomong kasar kek gitu"ucap faras lembut yang di angguki oleh ara.

"Btw ini sapa?"tanya Tio menunjuk Tania.

"Dia Tania anak baru di kelas kita"ucap syla yang sedari tadi sibuk dengan bakso nya.

"Owhh kenalin gua Tio cowok paling keren di sekolah ini "ucap Tio memperkenalkan diri.

"Gua faras calon pacar ara"ucap faras yang membuat pipi ara memerah seperti udang rebus.

"Gua Alex dan itu Zaidan "ucap alex datar.

"Tania kak"jawab Tania sopan.

"Boleh kita ikut duduk di sini?"tanya alex.

"Boleh kak silahkan"jawab bela yang hanya menatap Alex sekilas lalu kembali memakan baksonya.

"La bisa ikut bentar?"ucap zaidan tiba-tiba dan tentu membuat syla yang tadinya masih sibuk dengan makanannya pun menoleh.

"Bisa"jawabnya singkat dan berdiri dari duduknya.

Zaidan berjalan melewati syla lalu di ikuti oleh gadis itu di belakang nya tak ada pembicaraan sedikit pun mereka hanya fokus menatap arah depan.

Rooftop

"Kenapa ?"tanya syla membuka pembicaraan.

"Harusnya gua yang nanya Lo kenapa berubah gini" saut Zaidan menatap sendu wajah cantik syla.

"Gua rasa ga perlu gua kasih tau juga lu tau kesalahan lu"jawab syla tanpa menatap balik Zaidan.

"Gua rasa lu salah paham"Zaidan mendekati syla yang bersandar di dinding pembatas .

"Salah paham?"syla tertawa remeh "udah berapa kali kak gua liat lu bareng sama dia dari pelukan,gandengan,lu jemput dia sakit tau ga sih kak "sambung syla dan dengan tidak sopannya air matanya keluar begitu saja tanpa izin nya namun dengan cepat syla mengusap air mata itu ia tak mau ada orang yang melihatnya lemah.

"La gua.. "belum sempat Zaidan melanjutkan ucapannya syla lebih dulu memotongnya.

"Dah ya kak cukup gua dah ga mau denger alasan klasik Lo lagi gua pergi"ucap syla lalu pergi begitu saja meninggalkan Zaidan.

"Maaf"ucap Zaidan Pelan namun masih bisa di dengar oleh syla yang berada di anak tangga.

"SYLAAA!!"panggil bela saat melihat syla melintas begitu saja dia tau syla sedang tak baik-baik saja sekarang.

Bela berdiri dari duduknya di ikuti oleh Sena,ara dan Tania lalu mereka berlari mengejar syla tapi sebelum lari sena sempat menatap tajam Zaidan yang baru saja sampai.

"SYLAAA "panggil mereka serentak sambil berlari mengejar syla.

Gimana ceritanya kali ini?seru ga?tapi semoga seru ya soalnya ni otak dah mau buntu mikirin jalan ceritanya hehe jangan lupa vote and komen Oky papay sampai jumpa di part selanjutnya

27.831 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang