Syla kini berada di rumah besar milik epa kakinya melangkah masuk ke ruangan kerja sang epa.
Tok..tok..
" Masuk " ucap epa dari dalam.
Syla langsung membuka pintu ruangan kerja epa dan berjalan mendekati epa.
" Epa manggil syla mau ngapain? " Tanya syla.
" Duduk " perintah epa dingin.
Syla duduk dengan perasaan bingung mengapa epa nya bersikap sedingin ini biasanya jika epa bersikap seperti ini berarti ada sesuatu.
" Belum berhasil juga nangkap dia? " Tanya epa menatap syla.
Syla mengerutkan alisnya " dia siapa? " Tanya syla balik.
" Seseorang bertopi hitam ".
Syla kaget mendengar tuturan dari epa nya bagaimana tidak kaget syla dkk belum ada yang menceritakan ini kepada epa namun epa sudah tau saja.
" Epa..tau dari mana tentang dia? " Tanya syla lagi.
Epa tersenyum tipis melihat tingkah syla yang seakan baru mengenalnya " kamu lupa epa kamu ini siapa ha? Sesibuk-sibuknya Epa kalian berlima tidak akan lepas dari pengawasan epa " ucap epa.
Syla membuang nafasnya kasar sampaikan kapan sih epa selalu mengawasinya sungguh dia sudah besar dan bisa menjaga dirinya sendiri tapi ya sudahlah epa tidak akan mendengar kan syla walaupun dia marah sekali pun.
" Si topi hitam seperti nya bukan orang sembarangan epa kami sudah beberapa kali bertemu dengannya namun gak pernah berhasil menangkapnya " jelas syla menunduk.
" Epa juga berpikir seperti itu dia sangat berbahaya kalian tidak bisa menyepelekan dia " ucap epa.
Syla mengangguk " baik epa ".
" Kamu perlu bantuan epa? " Tawar Epa.
" Tidak Epa syla ingin menyelesaikan ini tanpa bantuan epa karna syla yakin bisa menangkapnya dengan tangan syla sendiri " tolak syla.
" Baiklah sayang ".
" Tapi syla boleh minta satu permintaan kalau syla berhasil menangkap dia? ".
" Of course" .
" Epa berhenti ngawasin syla karna syla sudah besar epa bukan anak kecil lagi ".
****
Matahari sudah di atas kepala membuat bumi terasa begitu panas jam sudah menunjukkan pukul 7.20 yang menandakan pelajaran sebentar lagi akan di mulai.
" Udah jam segini Tania kok belum datang ? " Tanya ara.
" Ntah apa dia ada hubungi kalian ?" Kini bela lah yang bertanya sambil menatap syla dan Sena.
Syla dan Sena menggeleng, jantung syla tiba-tiba tidak karuan tidak biasanya Tania seperti ini jika dia tidak datang sekolah pasti gadis itu akan menghubungi nya namun kenapa sekarang dia tidak mendengar kabar apa-apa dari gadis itu.
" Gw telpon juga ga di angkat " ucap Sena dengan raut wajah khawatir.
" Ada yang ga beres " syla dengan cepat mengambil tasnya dan berjalan cepat keluar kelas di susul oleh ke Sena,Ara,dan bela.
" Mau kemana kalian dah masuk nih " ucap devano dan tim inti storead yang tidak sengaja bertemu dengan 4 gadis itu.
" Ada urusan bentar " ucap syla melewati devano begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
27.831 (END)
Teen FictionCerita ini tentang gadis dari keluarga mafia yang sangat rumit. Banyak nyawa akan terenggut di cerita ini serta banyak juga air mata yang akan terjatuh. Bagaimana nasib gadis malang ini? Apakah dia akan mendapatkan kehidupan yang bahagia atau malah...