kepergian alan

457 44 3
                                    

Syla kembali ke rumahnya sendirian karena setelah selesai makan tadi mereka semua berpencar ke rumah masing-masing.

Syla berjalan ke arah kamarnya lalu saat sampai kamar dia langsung menutup pintu dan membanting setengah badannya ke kasur .

" Kenapa gua bodoh banget sih"monolognya sambil menatap langit-langit kamar.

" Udah tau gua cuma pacaran kontrak sama dia terus kenapa harus pake ngelibatin perasaan segala" ucapnya lagi dengan menutup matanya menggunakan punggung tangannya.

" Ya Allah tolong bantu syla tolong kuatin syla" tangisnya.

Syla menyingkirkan tangannya dari matanya lalu duduk mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk membuang rasa sedihnya tadi memang rasa sedihnya sudah berkurang namun belum semua .

CRANGGG

syla melempar sebuah gelas kaca hingga membuat Serpihan kaca-kaca itu bertebaran di lantai.

Telapak Kakinya yang ia injakkan ke lantai mengeluarkan banyak darah akibat terkena serpihan kaca itu,namun syla tak menghiraukan nya Karna hati nya jauh lebih sakit di banding kakinya yang terkena serpihan kaca.

"NONNN!!"teriak bibi saat masuk ke dalam kamar syla.

" Bibi" lirihnya.

" Ya ampun non ini kenapa bisa begini non" panik bibi.

Syla tertawa kecil " syla ga sengaja nyenggol gelas bi terus yaudah gelasnya jatoh deh" bohongnya.

" Bentar ya non bibi ambil dulu sampu sama serokan nya" bi Wiwik langsung berlari meninggalkan syla.

Beberapa detik kemudian bi Wiwik datang dengan sapu dan serokan di tangannya lalu menyapu kaca-kaca yang di lantai.

" non kaki non kena kaca" panik bi Wiwik saat baru menyadari telapak kaki syla yang penuh dengan darah .

" Iya nih bi " jawab syla sambil mencabut satu persatu kaca-kaca yang menancap di telapak kaki mulusnya.

" Aduhh non darahnya banyak banget non" ucap bi Wiwik menangis.

" Loh syla yang kena kaca kok malah bibi yang nangis?"bingung syla.

" Bibi sedih liat non luka gitu" jawab bi Wiwik.

"Udah gapapa bi bagus bibi tolong ambilin p3k buat syla" ucap syla menenangkan bi wiwik.

" Baik non sebentar non" ucap bibi Wiwik lalu sebelum akhirnya hilang di balik pintu.

Syla menatap darah-darah yang terus mengalir dari telapak kakinya inilah kebiasaan syla saat dia sedih kesedihannya akan langsung hilang ketika dia menyakiti diri sendiri.

"Non ini p3k nya " ucap bi Wiwik yang baru datang.

Syla mengambil kotak p3k itu lalu membukanya dan mengambil satu gulung kain kasa,plaster dan obat merah.

" Tunggu non itu darahnya di bersihin dulu pake alkohol non" bi Wiwik mendekat ke arah syla lalu berjongkok sambil membersihkan luka syla menggunakan kapas yang sudah di siram alkohol.

" Gapapa bi syla bisa sendiri kok bi lagian ga sopan kan bibi lebih tua masa harus berlutut gitu di depan syla" ucap syla tak enak hati melihat bi Wiwik seperti berlutut.

"Gapapa atuh non bibi mah ikhlas lagian non kan udah bibi anggap anak bibi sendiri" ucap bi Wiwik namun masih fokus mengobati telapak kaki syla.

Bi Wiwik berdiri setelah selesai membalut telapak kaki syla dengan kain kasa.

" Makasih ya Bi" syla tersenyum tulus ke BI Wiwik dan di balas senyuman tulus juga oleh BI Wiwik.

"Bibi pamit ya non" setelah mengatakan itu bi Wiwik langsung keluar dari kamar syla.

27.831 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang