setelah kepergiannya

340 40 6
                                    

Ara,Tania,bela dan devano dkk hanya bisa menunduk sejak kepergian syla yang di dorong menggunakan brankar bersama dengan  Sena.

" ga adil banget masa kita ga di bolehin ikut sama sena " cibir ara.

" Stt Sena pasti punya alasan dah ayo balik " ajak bela menarik teman-temannya.

" Tapi syla pasti balik kan bel? " Tanya Tania khawatir.

" Pasti dia pasti balik " bukan bela yang menjawab melainkan devano dengan percaya dirinya.

" Syla bukan cewe sembarang cewe jadi gue yakin dia pasti balik " sambung Joko.

" Aminnn " jawab mereka serentak.

" Ayo balik dah mau hujan soalnya ".

Ara dan Tania hanya bisa menurut lalu berjalan ke arah motor mereka diikuti anggota inti storead.

" Kalian hati-hati " ucap devano saat hendak menjalankan motornya.

" Hm " dehem ketiga gadis itu lalu menjalankan motornya.

Langit yang biasa nya cerah gini menggelap dunia yang juga terasa begitu kosong dan hampa itu lah yang di rasakan devano sekarang.

Devano memberhentikan motornya di persimpangan dan membuka kaca helm nya " nanti malam gue mau ke club yang mau ikut langsung ketemu disana " ucapnya.

" Siap bos " saut Joko,Dion,dan Alex.

Devano kembali  menutup kaca helmnya lalu pergi begitu saja dengan sangat kencang sepertinya manusia satu ini memang tidak bisa bawa motor santai.

Devano memarkirkan motornya saat tiba di pekarangan rumah ia turun dari motor dengan sangat lemas seperti tidak makan setahun.

Ceklekk

Devano membuka pintu rumahnya menatap seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sofa dengan tangan di lipat di dada sepertinya pria itu memang sedang menunggunya.

" Dari mana aja kamu satu malaman ga pulang? " pria itu berjalan  mendekatinya.

" Apa peduli anda? " Jawab devano menyelonong naik ke lantai atas.

" DEVANO?!! " bentak lelaki itu dengan mata merah dan tubuh yang bergetar.

Devano membuang nafas kasar dan membalik badannya " apa? " Tanyanya datar.

" Saya ini papa kamu ga seharusnya kamu ngomong gitu ke saya ".

" Ck papa?ga salah?kemana anda selama ini ha? DI SAAT SAYA DAN IBU SAYA BUTUH ANDA APA YANG KAMU LAKUKAN ANDA MALAH MENIKAH LAGI DENGAN WANITA LAIN  " sentak devano dengan emosi meluap-luap.

Lelaki yang menyebutkan dirinya adalah papa devano menunduk menutup matanya sekilas " oke papa minta maaf ".

" Maaf ?Perbuatan keji anda ga akan bisa saya maaf kan mending anda pergi dari sini kaki kotor anda ga pantes menginjakkan kaki disini " usir devano dengan lantang.

" papa ga akan pergi sebelum kamu nurutin kemauan papa ".

" Apa?apa lagi yang kamu mau? ".

" Papa mau kamu menerima perjodohan kamu dengan Lily " .

Devano tertawa remeh menatap fajar perlahan dia melangkah mendekati lelaki itu " pergi dari sini sebelum anda menyesalinya " bisik devano membuat seluruh tubuh fajar kaku.

Dengan susah payah fajar meneguk salivanya mungkin pergi dari sini adalah jalan yang bagus sebelum devano benar-benar menghabisinya " oke papa pergi dari sini tapi ingat papa ga bakal berhenti ganggu hidup kamu dan ibu mu sebelum kamu menerima perjodohan ini " ucap fajar sebelum akhirnya dia melangkah pergi .

Devano sebuah kamar di atas dengan buru-buru dia berlari menuju kamar itu dan membukanya kencang mencari seseorang di dalam kamar tersebut.

" Mama " panggilnya.

" Mama ini devano " jeritnya lagi sambil berlari mengecek seluruh ruangan.

Wajahnya memucat saat dia benar-benar tak menemukan ibunya wanita yang selama ini merawatnya.

Suara tangisan seseorang di dalam kamar mandi membuat devano menoleh dan berlari.

" Mama " jeritnya saat menemukan Nia yang sedang bersembunyi di samping wastafel tubuh wanita itu bergetar wajah ketakutan nya terlihat jelas.

" Tenang ma devano disini " devano memeluk Nia dengan sangat erat tangannya bergerak mengusap-usap punggung wanita itu agar sedikit tenang.

" Di-a sudah pergi? " Tanya Nia bergetar.

Devano mengangguk sambil tersenyum hangat pada Nia " dia sudah pergi ma devan sudah mengusir nya ".

Nia sedikit tenang mendengar ucapan devano Nia memang sangat takut kepada lelaki tua itu setiap Nia melihatnya pasti dia langsung bersembunyi ketakutan dan syukur nya devano selalu tau saat dia membutuhkan anak satu-satunya ini.

Nia menangkup wajah tampan devano mengelusnya dengan kasih sayang " Makasih sayang kamu pasti belum makan kan mama masakin ya? ".

" Iya ma " jawab devano sambil membantu Nia berdiri.

" Yaudah kamu ganti baju dulu gih " titah Nia lembut dan devano hanya mengangguk patuh.

~~

Jam sudah menunjukan pukul 10.00 devano langsung mengambil kunci motor di dalam saku jaketnya lalu berjalan keluar secara perlahan agar tak membangunkan Nia Karna jika Nia bangun pasti Nia tak akan memberinya izin untuk keluar.

Setelah berusaha keras untuk keluar rumah akhirnya dia berhasil mengunci Nia di dalam bersama art tanpa berpikir panjang dia langsung mendorong motornya agar menjauhi area rumah baru dia bisa menghidupkan nya.

Devano melajukan motornya di jalanan yang sudah sepi hanya ada beberapa pengendara yang masih lalu lalang.

" Datang juga Lo bos " ucap Joko saat devano sampai di sebuah club yang di penuhi oleh wanita-wanita berpakaian kurang bahan .

" Dah lama? " Tanya devano yang sudah duduk di sofa bersama teman-teman nya.

" Belom kita juga baru Sampek " jawab dion.

Ke-4 lelaki ini membuat semua mata wanita menatapnya mereka selalu menjadi pusat perhatian di mana pun mereka berada apa lagi di club seperti ini jangan di tanya lagi dah.

" Hai devan sayang " sapa seorang cewe berpakaian sangat terbuka sambil duduk di samping devano.

" Pergi " usir devano tanpa menoleh.

" Ihh kok di usir sih " kesal wanita itu mengerucut bibirnya.

" Kita ga doyan lonte jadi mending Lo pergi " sambung dion.

Ucapan Dion berhasil membuat wanita  itu malu dan pergi sambil menghentakkan-hentakkan kakinya hanya devano dkk yang bisa menolak wanita ini di club lelaki lain pasti sedang senang menerima wanita cantik itu.

" Pen gue beliin baju tu orang biar ga pake baju kurang bahan lagi " cibir Joko.

" Padahal cakep tapi sayang lonte " saut Dion.

" Ga usah beliin baju beliin hijab aja sana " ujar Alex yang sedari tadi diam dengan hp di tangannya.

" Ide bagus tuh " setuju Dion .

" Mana nih minumnya? " Tanya devano .

" Sabar elah ntar lagi juga datang " ucap Joko.

" Gue tau Lo pasti minum gini Karna ngerasa hidup Lo hampa kan Lo mau ngelakuin sesuatu buat syla tapi ga tau apa yakan " sambar Dion .

" Hm hati gue masih belom tenang kalau syla belum balik gue minum gini cuma buat pelarian doang padahal hidup gue lagi hancur " devano menyandarkan kepalanya ke belakang sofa jantung nya selalu berdebar cepat saat membahas gadis itu rasa khawatir kembali menguasai tubuhnya.

" Gue lemah tanpa dia " lirihnya.

Halo gayss makasih ya buat semangat nya kemarin berkat kalian aku jadi semangat lagi buat nulis Karna kan cerita ini benar-benar dari pikiran aku ga ada copas cerita lain kemarin emang ada niat buat berhenti nulis cuma karena liat komen kalian aku jadi semangat lagi makasih banget jangan lupa vote and komen ya

27.831 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang