prolog

32.5K 1.5K 74
                                    

'Berusaha terlihat baik dengan sakit yang terus menghujamnya. Dan tanpa orang disadari ada luka yang enggan diperlihatkan dan dapat disembunyikan.'

...

Narezka Alanza Nakaswara

●●●

Rezka hanya bisa diam menunduk, hari ini ia kembali melakukan kesalahan. Kesalahan yang membuat orang tua nya kembali murka.

"Kamu itu udah mau naik kelas dua, tapi kenapa kelakuan kamu semakin  menjadi, kamu gak cape bikin Mamah pusing karena tingkah kamu?" tegas Rianti.

"Ngelawan kepala sekolah kamu bisa, kamu ini kenapa? Pernah Mamah sama Papah ngajarin kamu bersikap kurang ajar kayak gitu, Narez?" Rezka menggelengkan kepalanya.

"Rezka cuma bela diri," balas Rezka dengan suara pelan.

"Bela diri? Kayak gitu yang dikatakan bela diri? Kamu itu udah keterlaluan, kakak-kakak kamu gak ada yang kayak kamu!"

"Rezka tau."

"Terus? Tetap mau kayak gini?" Rezka tak menjawab.

"Ini akibat gak pernah mau dengerin jalan orang tua," kesal Rianti.

"Apa salahnya kamu jadi anak baik, nurut, gak usah bandel, disekolah tuh belajar bukan cari gara-gara. Apa kamu ini, nakal terus, ngelawan guru, nilai jelek. Mau jadi apa?" tegas Rianti.

"Mah, udahlah," tegur Alevia.

"Kamu diam, Kak. Adek kamu ini harus terus Mamah tegasin biar hidupnya tau jalan." Alevia hanya menghela nafas dan menoleh kepada kakak laki-lakinya, Farraz.

Farraz menggelengkan kepalanya, meminta Alevia untuk tidak menyela perkataan Mamahnya.

"Sekarang Mamah tanya, mau tetap stay disekolah itu tapi kamu berubah, atau sekolah di London tinggal sama om kamu?"

"Mah!!" Alevia dan Farraz reflek, apa-apa ini?

"Kalian diam!"

"Berubah apa? Reksa harus jadi diri orang lain, gitu?" tanya Rezka gentir.

"Nggak! Berubah itu tidak harus menjadi orang lain, tapi memperbaiki diri. Kayak gitu saja kamu gak paham?" Rezka terdiam.

"Opsi satu atau opsi dua?" Rezka memberanikan diri menatap sang mamah.

"Kenapa Mamah kayak gini?"

"Kamu tanya kenapa Mamah kayak gini? Satu, Sa. Mamah cuma mau anak Mamah baik, gak nakal, membanggakan dan jadi harapan semua orang!"

"Kapan kamu dengerin Mamah? Selama ini cuma Mamah yang dengerin semua keputusan kamu, kamu mau apa, kapan Mamah gak nurutin. Tapi kenapa kamu kayak gini terus, mau sampai kapan?" Rezka diem, begitu juga dengan Alevia dan Farraz.

"Gak bisa jawab? Mamah cape tau gak ngelihat kelakuan kamu kayak gini terus, kenapa sih?"

"Kalian juga! Gak pernah tegesin ade sendiri, dibiarin terus, dimanja. Apalagi kamu Via, banyak manjain Narez. Gini kan jadinya, ngerasa dirajain." Rezka tau, kali ini Rianti marah besar kepadanya. Didengar dari perkataan-perkataan Rianti yang memang banyak menyentil hatinya.


"Papah pulang satu jam lagi, berhadapan langsung sama Papah. Jangan minta dibelain, harus bisa sendiri. Kamu udah gede!" Setelah berucap, Rianti pergi meninggalkan ketiga buah hatinya itu.

"Udah jangan dipikirin, sana masuk kamar!" tukas Alevia. Kesal dengan Rezka terkalahkan dengan rasa kasian melihat wajah Rezka yang sangat sayu.

Rezka mengangguk dan bangkit menelusuri anak tangga, berjalan pelan dengan kepala yang menunduk.

"Okey, lo harus bisa berubah!" tegas Rezka menatap wajahnya dalam cermin dengan penuh kesanggupan.

"Kamu masuk Smarawa ya, Rez!"

"Masuk IPA? Mamah mau kamu jadi dokter."

"Bisa gak jadi juara paralel? Mamah ingin anak Mamah ngambil piala itu."

"Rez, ikut olimpiade sana, ah gak mungkin juga nilai bahasa Indonesia saja kamu remidi."

"Rez, jadi ketua Osis, Mamah pengen kamu jadi ketua Osis. Dulu Bang Aras aja jadi ketua Osis, keren, berwibawa dan bijaksana."

"Mamah juga ingin merasa bangga sama anak ketiga Mamah."

Rezka memejamkan matanya, kata-kata Rianti memenuhi pikirannya sekarang.

Apa benar jika selama ini Rianti terlalu banyak mendengarkannya dan menuruti kemauanya? Tanpa ia mendengar keinginan Rianti?

"Mah, apa bisa Rezka berubah demi Mamah bukan karena kemauan Rezka?" tanya Rezka pelan.

●●●

Baru prolog loh ya..

Jadi bagaimana kelanjutannya?
Apa bisa Rezka berubah menjadi lebih baik?

Keluh kesah anak tegah, bagaimana?

Aku kenalin, di Narezka Dia baik, hanya saja terlalu baik. Itu splilanya. Semoga kalian bisa membawa sisi baik dari tokoh baru aku.

Jangan lupa follow Ig nareksa.

@pupupau.zh
@nrezka.alanzn


NAREZKA (PO 15 Maret-28 Maret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang