chapter 1

18.3K 1K 57
                                    

1. Narezka Alanza

'Perjalanan ini akan terasa mudah jika saya bisa menjalankannya dengan ikhlas dan sabar.'
#NarezkaAlanzaNakaswara

●●●

Pusing, itulah yang dirasakan remaja laki-laki bernama lengkap Narezka Alanza Nakaswara. Setelah hampir dua jam hanya duduk dibawah dengan laptop yang menyala dihadapannya. Ada rekapan yang harus ia bereskan saat ini juga.

"Rez.." teriak seseorang didepan pintu kamarnya.

"Masuk aja!" balas Rezka dan terbukalah pintu kamar itu dan memunculkan kakak keduanya yang membawakan satu piring nasi dan air putih.

"Lagi ngurusin apa sih?" tanya kakak perempuannya.

Alevia Luasiaka Nakaswara, perempuan berumur 21 tahun membawakan makan malam untuk adik pertamanya. Rezka memang melewati makan malamnya yang seharusnya tiga jam yang lalu dilaksanakan bersama keluarganya.

"Makan dulu, Rez," kata Alevia menyimpan sepiring nasi itu dinakas, padahal Mamah mereka selalu melarang anak-anaknya membawa makanan kedalam kamar.

"Ntar, tanggung."

Alevia menghela nafas. "Tanggung gimana? Ini udah jam sepuluh dan lo belum makan. Tadi siang juga katanya gak makan," cerocos Alevia.

"Yaudah sini suapin," celetuknya.

"Okey." Balasan Alevia membuat Rezka kaget, dia becanda.

"Becanda, Kak." Alevia mengambil sepiring nasi itu dan menghampiri adiknya yang lesehan dibawah karpet berbulu warna abu-abu dengan memangku laptopnya.

Alevia duduk didepan adiknya setelah menyingkirkan beberapa kertas yang Alevia tidak tau itu kertas-kertas apa.

"Minum dulu nih." Alevia menyodorkan segelas air putih dan Rezka menerimanya menegaknya sedikit.

"Buka mulutnya!" pinta Alevia.

"Kak, Kakak serius mau nyuapin gua?" tanya Rezka. Alevia mengangguk, dan Rezka menerima suapan dari Alevia.

"Bang Aras udah ngomel-ngomel tau lo dikamar terus," ucap Alevia.

"Lah emang kenapa?" herannya.

"Iya, katanya kayak orang gak ada kerjaan aja diem terus dikamar." Rezka memutarkan kedua bolanya malas.

"Dia gak tau aja gua lagi pacaran sama kertas-kertas ini," balasnya dan kembali mengetik.

"Emang ini laporan atau apa?" Alevia kembali menyodorkan suapan kedua kepada Rezka.

"Lagi rekap program kerja."

Alevia tak kembali bertanya, membiarkan adiknya fokus mengerjakan pekerjaanya itu sambil menerima suapan-suapan darinya.

"Nih terakhir.." Rezka  menerimanya setelah itu menegak air yang tersimpan disampingnya.

"Kakak mau kebawah, ada editan yang belum selesai. Jangan tidur malam-malam," ucap Alevia.

"Paling pagi," celetuknya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Alevia.

NAREZKA (PO 15 Maret-28 Maret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang