chapter 36

5.8K 552 63
                                    

36. Permasalahan hidup

●●●

GemantaraWiliam
|Gua bisa paham posisi Neira karena gua pernah ada diposisi dia, bahkan lebih..|

Rezka menyernyitkan dahinya, Rezka tak bisa berpikir. Karena Rezka, lemah dalam memahami Gema yang tak bisa ditebak.

"Maksud Gema apa?" lirih Rezka memijit keningnya yang kembali berdenyut.

NarezkaAlanza
|Ada masalah yang lo tanggung sendiri, Ge? Lo kenapa?|

WiliamGemantara
|Lo pasti paham apa maksud kata gua diatas tadi, Rez..|

"Sudah sampai, Mas."

Suara itu membuat lamunan Rezka buyar. "Ah iya, makasih, Pak." Setelah membayar taksi itu Rezkapun turun.

Ya, Rezka pulang dari rumah sakit sendirian tanpa ada yang mengantarkannya bahkan tidak ada yang menjemput.

Neira kembali diam dan membiarkannya pulang sendiri karena Rezka yang tidak bisa lama-lama dirumah sakit. Neira kembali diam seperti kemarin karena traumanya yang belum hilang karena Gio, dan entah apa yang Neira sembunyikan darinya.

Rezka menatap datar rumah besar yang ada didepannya, sudah beberapa hari ini Rezka tak pulang bahkan tidak bertemu dengan Alevia, Farraz bahkan Rasen. Orang tuanya menjenguk tak bertatap muka dengan Rezka karena posisi Rezka yang pura-pura tertidur mendengarkan cibiran-cibiran Mamahnya.

"Assalamualaikum."

"A REZKA!" pekik Rasen yang sedang bermain ps diruang tengah langsung berlari dan memeluk Rezka dengan erat.

"Aa kemana aja deh, Rasen kan kangen." Rezka melepas pelukan itu dan menatap wajah adiknya dengan gemas.

"Ada. Kangen ya?" Rasen menganggukan kepalanya.

"Kakak ada diatas, kalau Abang belum pulang. Mamah lagi masak, sedangkan Papah masih di kantor." Rasen menjelaskan keberadaan anggota keluarganya.

"Yaudah gih main lagi..-

"Narezka.." Ucapan Rezka terpotong karena ada yang memanggil namanya, untuk itu Rezka menoleh.

"Akhirnya pulang kamu. Guru les kamu hubungin Mamah karena kamu gak les, minggu depan les kamu kembali dimu-

"Mamah gak mau nanya keadaan aku dulu?" tanya Rezka.

"Kelihatannya kamu jauh lebih baik." Rezka menghela nafas.

"Anak Mamah habis dari rumah sakit loh, Mah."

"Itu kelalaian kamu sendiri tidak bisa menjaga tubuh kamu sendiri," balas Rianti.

"Mamah kenapa makin kesini sikap Mamah seakan gak sayang aku?" Rezka memberanikan diri bertanya.

"Kalau Mamah gak sayang, Mamah gak akan sibuk mengurusi masa depan kamu, Rezka!" Rezka terdiam.

Rezka mengangguk. "Iya, Mamah terlalu sibuk mengurusi masa depan aku sampai lupa caranya memberikan kasih sayang," tutur Rezka.

"Apa kamu bilang? Udahlah, sebaiknya kamu naik keatas dan belajar. Sudah banyak pelajaran yang ketinggalan, ingat! Kamu harus sukses dengan impian Mamah."

NAREZKA (PO 15 Maret-28 Maret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang