chapter 22

5.7K 618 80
                                    

22. Tragedi

●●●

"Kak, gua mau keluar dulu," izin Rezka kepada Alevia yang mungkin sedang mengerjakan pekerjaanya dilaptop.

Alevia menoleh dan menyernyitkan dahinya. "Baru pulang loh, Rez. Gak capek?" Rezka duduk disamping Alevia.

"Mau ngurusin Osis, Kak. Dikaffe si Gema.."

"Gak cape?" Karena yang Alevia lihat adalah wajah lesu adiknya, walau Rezka sudah mandi namun tak terlihat fres.

"Cape gak cape yang namanya juga tanggung jawab, gua mesti gimana?" tanya Rezka karena jika ditanya cape ya cape, belajar dari pagi hingga malam memang membuatnya capek dan sekarang ada tanggung jawab lain yang harus Rezka lakukan.

"Makan dulu gih." Rezka menggelengkan kepalanya, kasian Bella yang mungkin sudah menunggunya disana.

"Rez-

"Nanti aja lah, Kak. Gampang," balasnya singkat.

"Jam sepuluh pulang ya? Jaket nya ganti sama yang lebih hangat, kamu itu masih batuk masih aja suka angin-anginan," keluh Alevia.

"Males naik lagi, kasian temen gua udah nunggu. Udah ya, izinin sama Mamah kalau marah gak papa bilang aja marah nya pas gua pulang aja." Alevia mengangguk.

"Hati-hati.. Eh berangkat pake apa?" tanya Alevia karena tahu bahwa kendaraan adiknya itu disita oleh Rianti, dan kunci-kuncinya ada ditangan Agam.

"Pesen gojek aja lah," balas Rezka.

Alevia memberikan kartu ATM nya kepada Rezka membuat Rezka menyernyitkan dahinya.

"Kamu kealpa dulu, ambil seperlunya nanti kartu nya ke Kakak-in lagi."

"Okey deh."

Rezka pun menggeratkan jaketnya tak kala merasa angin malam menerpa tubuhnya. Rezka menghampiri gojek yang telah dipesannya.

"Alfamart depan dulu, Pak."

Hanya membutuhkan waktu 15 menit, Rezka sampai dikaffe sahabatnya. Dan mencari keberadaan Bella, dan ya Bella sudah menunggunya.

"Bell sorry telat, nunggu lama?" Bella menoleh dan tersenyum tipis.

"Gak papa lagi santai aja. Lo pesen makan dulu aja, Rez." Rezka menggelengkan kepalanya, setelah itu Rezka membuka laptopnya dan menyimpannya diatas meja.

"Langsung aja, gak baik cewek pulang malam banget."

"Okey deh."

Keduanya larut dalam pembahasan yang sama, Pak Fajar memang membutuhkan laporan adminitrasinya besok dan mau tak mau mereka harus menyelesaikannya malam ini.

"Rez, bukan 2 juta tapi 2 juta setengah," tutur Bella mendekatkan kepalanya untuk lebih menyakinkan angka yang ia lihat salah.

"Ini ya?" Bella mengangguk. Rezkapun mencodongkan kepalanya, kesalahannya sendiri tidak memakai kacamata.

Cekrek

"Besok lo print ya?" Bella mengangguk dan menegakkan kembali tubuhnya, begitu juga dengan Rezka. Pegal merambat kesegala persendian tubuhnya, seharunya Rezka mengistirahatkan tubuhnya. Dan yang pasti seharusnya ini bukan kerjaanya, namun apa daya jika pembina meminta dirinya langsung yang mengerjakan.

NAREZKA (PO 15 Maret-28 Maret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang