23. Yang Tersembuyi
●●●
"Bangun, De.." pinta Alevia mengguncangkan tubuh Rezka ketiduran diatas sejadah.
Rezka mengerjabkan kedua matanya pelan, Rezka bisa melihat wajah Alevia yang memintanya untuk bangun.
"Ketiduran?" Rezka berdehem pelan dan bangkit dari posisinya. Rezka memijit keningnya pelan, pening memang.
"Gak usah sekolah, ikut Kakak aja kekantor manajemen mau gak?" Rezka menggelengkan kepalanya. Biasanya sih mau, tapi sekarang Rezka banyak tanggung jawab yang tidak bisa tinggalkan begitu saja.
"Istira-
"Gua sekolah, Kak." Alevia menghela nafas, ada rasa khawatir yang Alevia rasakan ketika melihat wajah sayu adiknya. Pasti Rezka sangat lah kecapean, apalagi dengan jam tidur yang tidak benar.
"Masih flu?" Rezka berdehem pelan.
"Batuk doang, gak ngerti gak ilang-ilang, Kak."
"Mau kedokter? Biar dikasih obat yang bener."
"Gak usah." Rezka melipat sejadah dan sarungnya, menyimpan ditempat biasa setelah itu menyambar handuknya.
"Kalau ada apa-apa cerita sama kakak." Rezka mengangguk.
"Tenang aja, Kak."
"Yasudah sana mandi."
Setelah memastikan Rezka masuk kekamar mandi, Alevia pun berinisiatif menbereskan meja belajar Rezka yang sangat berantakan.
Dan Alevia mendapat tulisan yang membuatnya tidak bisa berkutik.
Jika hadirnya gua untuk ditekan, maka gua akan sadar siapa gua disini. Karena mau tidak mau, kenyataan pahit dihidup gua benar-benar sudah terbuka.
"A-pa Rezka?" Alevia menutup mulutnya kaget. Dengan cepat Alevia menutup buku kecil itu. Kedua matanya berkaca-kaca, isakan tertahan. Hingga..
Ceklek
"Masih disini, Kak?" Alevia membelakangi dan menghapus air mata nya yang akan mengalir setelah itu membalik dan tersenyum tipis.
"Hari ini pake baju apa?" tanya Alevia membuka lemari baju Rezka berisi baju-baju penting Rezka.
"Batik, Kak. Sama baju olahraga," balas Rezka.
"Yaudah nih, Kakak tunggu dibawah." Rezka mengangguk dan membiarkan Alevia pergi dari kamarnya.
Rezka menatap heran pintu yang Alevia tutup, Alevia terlihat berkaca-kaca dan ada jejak air mata di pipinya.
"Dia kenapa?" lirih Rezka.
Tak mengindahkan pertanyaan dari dirinya, Rezka memilih untuk memakai baju batik sekolahnya dan memasukan baju olahraganya.
XavierAlexandra
|Gua gak masuk, Rez.|
|Paling besok.|Rezka menyimpan kembali hp nya, mengambil sisir dan mulai menata rambutnya didepan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAREZKA (PO 15 Maret-28 Maret)
Novela JuvenilBerusaha terlihat baik dengan sakit yang terus menghujamnya. Dan tanpa orang disadari ada luka yang enggan diperlihatkan dan dapat disembunyikan.' Start : 23 maret 2022 Finish : 24 Juni 2022 Sumbergambar : Instagram, Pinterest dan google.