19

359 37 5
                                    


Salah.

Ini sudah lima kali namjoon harus mengambil kartu dan sialnya kartu ini selalu punya perintah yang sama.

"Hey, kalian berniat mengerjaiku ya?"

Mereka menggeleng cepat. Ini kan tidak sengaja.

Ini sudah 4 kali dia harus minum karena tidak bisa menjalankan tantangan.

"Memang apa isi tantangannya?" Tanya orang yang berada disamping Jungkook. Sementara Jungkook hanya mengedikkan bahu.



......
Harin duduk di trotoar jalanan. Setelah menutup restoran, Harin memutuskan untuk duduk sebentar dan menghirup udara musim dingin. Seluruh ototnya benar-benar kaku dan perih untuk digerakan. Sudah satu minggu, Harin harus menggunakan koyo agar bisa bertahan. Tentu saja ia lepas saat bertemu Yoongi agau Hoseok. Mereka bisa memintanya untuk berhenti bekerja jika tahu.

Menurut ramalan cuaca, malam ini akan turun salju. Makanya Harin sengaja berlama-lama diluar untuk melihat salju pertama.

"Namjoon kau harus bangun sekarang!"

Ini sudah tengah malam. Harin dengan konyol, membangunkan Namjoon hanya karena salju pertama.

"Kita lihat besok pagi saja, Rin. Tidurlah dan lihat semua tertutupi salju. Bukankah itu pemandangan yang indah?"

Harin menggeleng keras. Meski hanya di balkon, Namjoon merasa tetap berat hati untuk keluar. Alhasil ia hanya duduk menemani Harin dengan mata tertutup.

"Joon. Sebentar lagi salju akan turun. Kau ada harapan?"

"Hmmm"

"Hey Kim Namjoon. Buka matamu lebar-lebar"

Namjoon enggan. Dia menarik Harin ke dekapannya. Mencari kehangatan untuk kembali terlelap.

"Aku punya harapan. Mau dengar?" Tanya Harin senang.

"Ya, katakanlah" Suara Namjoon terdengar berat dan pelan.

'Aku harap Namjoon cukup dekat untuk kumiliki. Aku harap Namjoon akan menjadi yang terakhir dalam hidupku. Aku ingin menikah dengan Kim Namjoon, Tuhan'

Cup~

Namjoon membuka mata lebar-lebar. Harin mencium pipinya. Ini pertama kalinya, Harin melakukan itu.

"Apa harapanmu, Rin?"

"Sudah kukatakan"

"Tak dengar"

"Itu salahmu"

"Heyy ayo katakan apa harapanmu, Nona Choi"

.......

Harin menginginkan Namjoon. Sangat. Tapi ia juga membenci kebersamaan mereka yang menguntungkan mamanya. Sepertinya hubungan toxic ini harus dihentikan. Harin mengeluarkan ponsel dan menelpon mamanya.

"Ma, aku berhenti"

"Apa maksudmu?"

"Aku berhenti untuk menggapai Namjoon"

Harin menahan napas ketika tidak ada jawaban dari sebrang.

"Kau serius?"

Bulu kuduknya meremang mendengar nada suara mamanya. Ada rasa takut yang muncul

"Ya"

"Kalau begitu juga berhenti jadi anakku"

Harin menggosokkan jarinya di aspal kasar. Sulit baginya mendengar ini walau sudah puluhan kali terucap.

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang