33

303 38 7
                                    

Harin keluar dari kamarnya saat mendengar pintu terbuka. Itu artinya Namjoon sudah pulang. Butuh waktu lama ternyata sampai Namjoon kembali ke rumah. Tak apa, Harin tetap akan menunggu kepulangan Namjoon.

Sampai diruang tamu, ternyata Namjoon tidak sendiri. Apa memang sepasang kekasih pun bermain sampai malam seperti ini?
Lagi-lagi Harin harus memasang senyumnya. Sebaik apa dia bersandiwara?

"Sudah makan rin?", tanya Namjoon menghampiri Harin. Memberikannya pelukan hangat. Namjoon lupa. Dia benar-benar lupa akan posisinya sampai Jihyun menarik Namjoon.

"Kami baru saja makan malam diluar", uangkap Jihyun dengan tak lupa menggandeng tangan Namjoon.

"Mau kupesankan makanan, Rin?"

Harin menggeleng.

'Akan kubeli diluar'

"Kutemani"

Lagi, Harin menggeleng. Bagaimana bisa dia pergi dengan Namjoon dan meninggalkan kekasihnya disini. Tidak etis kan

"Sudah malam, Rin"

Harin pulang lebih cepat dan memunggu Namjoon pulang untuk makan malam seperti biasanya. Tapi sepertinya Harin harus mulai menghilangkan kata 'biasanya'.

Siapa yang salah?

Namjoon? Tidak mungkin.

Dia hanya melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih.

Lalu Harin?

Dia terbiasa dengan kebiasaannya bersama Namjoon.

Harin pergi tanpa melihat ke belakang. Biarkan Namjoon bersama kekasihnya. Lagipula ini sudah malam. Apa Jihyun akan menginap?

Lagi-lagi Harin menghela napas berat. Bagaimanapun semua akan berubah. Bukan hanya status Namjoon yang berubah tapi jika kehadiran dan kebersamaan mereka yang lambat laun akan berubah atau bahkan menghilang.

Harin berjalan entah kemana. Dia terbiasa dengan segala rencana Namjoon. Namjoon banyak mencari referensi makanan di segala situs dan membagikannya pada Harin.

"Noona?"

Itu Jungkook dan Taehyung...

"Ini sudah malam, Rin. Kau mau apa sendirian begini?"

'Makan, Tae'

"Kalau begitu makan dengan kami" Ajak Jungkook

"Tapi kan kita mau-"

Jungkook langsung membungkam mulut Taehyung. Club malam itu bisa kapan kapan. Tapi menemani Harin belum tentu. Lagian untuk apa pergi ketempat hiburan malam jika bisa menghabiskan malam dengan Harin?

"Noona mau apa? Jjampong? Jajamnyeon? Chiken?"

Harin digandeng Taehyung yang  berwajah masam. Entah apa yang membuatnya badmood. Harin juga menengok ke arah belakang, Jungkook tidak henti-hentinya menarik jaket kulit Taehyung.

'Ada apa Tae?'

"Tidak. Tiba-tiba saja aku lapaaar sekali. Ayo kita makan makanan lezat disponsori oleh Jeon Jungkook"

"Tidak mau"

"Lihat, Rin. Jeon Jungkook begitu pelit"

.....
Jihyun duduk di sofa ruang tengah, menatap Namjoon yang terus berdiri membelakangi tv.

"Ada apa, Joon?"

"Harin, apa dia bisa baik-baik saja? Ini sudah terlalu larut"

Jihyun menarik tangan Namjoon untuk ikut duduk disampingnya. Mengelus lengan Namjoon.

"Harin sudah cukup dewasa, Joon. Dia bisa menjaga dirinya sebagaimana kita menjaga diri"

Jihyun tidak tahu bagaimana Harin. Wanita itu lebih ceroboh dari yang mereka kira. Harin tumbuh menjadi pribadi yang lebih tertutup dari saat mereka sekolah. Entah apa yang mengubah Harin. Yang jelas Namjoon akan tetap khawatir. Bukankah harusnya mereka memakai layanan pesan antar?

"Harin selalu terbiasa denganku, Hyun. Kau tak akan paham"

"Lalu aku harus paham dengan itu , Joon? Kau itu kekasihku atau Harin?"

Astaga Namjoon tak berniat membuat Jihyun semarah ini. Dia hanya terlalu cemas. Melihat Jihyun yang hampir menangis, Namjoon merasa bersalah. Ia memeluk Jihyun dan mencoba menenangkannya.

"Bukan seperti ini cara menenangkanku, Joon. Biar kuajari"

Namjoon sedikit terkejut saat Jihyun mendorongnya jatuh. Posisi Jihyun kini diatasnya Namjoon. Bahkan Namjoon dapat merasakan rambut Jihyun mengenai wajahnya.

"Katakan kalau kau mencintaiku, Joon"

"Youre so beautiful, babe. You make me crazy tonight"

Benar. Harusnya Namjoon seperti ini. Tidak boleh ada yang merubah Namjoon. Jihyun akan tetap mengarahkan Namjoon. Mereka akan jadi pasangan bahagia. Tanpa ganguan siapapun.

"J-jangan diruang tengah, Hyun. Nanti Harin melihat"

Ckkk

Harin Harin dan Harin
Bahkan disituasi seperti ini Harin masih diingat Namjoon.

"Persetan dengan itu. Kau juga tidak bisa menahannya, Joon. Diam dan nikmati"

Malam itu Namjoon benar-benar kehilangan kewarasannya. Malam itu dia menjadikan Jihyun dewinya. Memuja betapa hebatnya Jihyun malam itu. Sampai ia lupa jika Harin masih berada diluar sana sendirian.

...

Jung Hoseok yang pergi untuk memberikan sesuatu kepada Harin terkejut dengan kegiatan yang sedang Namjoon lakukan di ruang tengah. Bahkan kedua manusia itu tidak menyadari keberadaan Hoseok disana. Melihat Bagaimana Namjoon berubah seperti sekarang, membuat Hoseok super kecewa dengan temannya

"Apa Namjoon memiliki kekasih, Seok?", Kebetulan kelas mereka sedang pelajaran seni. Mereka melukis objek di depannya. Kebetulan sekali kini Namjoon yang menjadi model.

Hoseok menengok kearah siswi yang berbisik itu.

"Sepertinya belum. Kau suka pada Namjoonie?"

"Siapa yang tidak suka pria tampan tinggi tegap sepertinya?"

Hoseok mengangguk. Sampai pelajarannya selesai, Namjoon baru menghampiri Hoseok dan Harin. Karena menjadi model tidak diperbolehkan bergerak, Namjoon merasakan ototnya kaku.

"Namjoon, Kau pernah berkencan?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Namjoon berjalan disamping Harin dengan tangannya yang merangkul pundak Harin.

"Hanya bertanya. Kalau begitu pernah bercium-"

Namjoon membekap mulut Hoseok. Kenapa temannya aneh secara tiba-tiba. Apa itu karena efek lapar setelah pelajaran?

"Tidak dan tidak mau. Aku tidak mau merusak perempuan, Seok. Jadi hentikan pembahasan bodoh ini" bisik Namjoon. Bahkan mata Namjoon melirik Harin yang sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang sedang perempuan itu baca.

"Jangan bermain ponsel saat sedang berjalan. Kau bisa menabrak sesuatu, Rin", Nasehat Namjoon sambil mengambil ponsel Harin dan memasukkannya di saku celana

"Aku sedang membaca sesuatu yang penting!"

"Apa kau membaca sesuatu yang vulgar juga, Rin?"

Tak lama Hoseok menjerit kesakitan. Namjoon benar-benar kejam.










.
Sejauh ini gimana nih pendapat kalian tentang hubungan Namjoon dan Harin?

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang