60

375 53 8
                                    

"Siapa?", Ara kebingungan karena merasa di todong pertanyaan yang aneh itu

"Kalian", jawab Taehyung cepat

"Aku? Dengan Jimin?", tanya Ara lagi untuk memastikan.

Melihat Taehyung mengangguk begitu saja, wanita itu langsung menegok kearah Jimin. Pria itu hanya diam tidak menjawab atau bereaksi kebingungan sama sepertinya.

"Tidak"

"Apa?" "Hah?"

Taehyung melihat Jimin yang bereaksi atas jawaban tidak Ara dengan senyum yang tertahan. Jelas sahabatnya ini memiliki perasaan lebih pada Ara.
"Kau suka Jimin tidak, Ra?", tanya Taehyung memanas-manasi. Lihat saja sekarang, Jimin beribu diam.

"Ada hal yang membuat Jimin tidak disukai memang? Tapi bukan berarti aku menyukainya"

"Aku tidak menarik, Ra?", kali ini Jimin yang bertanya.

"Menarik"

"Lalu kenapa?"

"Apanya yang kenapa, Jim?"

"Kenapa kau tidak menyukaiku?"

Kena! Taehyung puas dengan hasilnya.

...
Yoongi memasuki tempat tinggal Harin dan yang lain termasuk adiknya. Hanya ada mereka berdua.

"Sudah kukatakkan tidak perlu, Yoon. Aku bisa mengemas barangku sendiri"

"Hoseok menitipkanmu padaku. Kau tahu lusa dia ada pertunjukkan di festival musim semi kampuskan?"

Harin selalu mengagumi bagaimana Hoseok bekerja keras di jalannya. Hoseok selalu menyukai tarian lebih dari apapun di dunia ini. Pria itu sejak sekolah pun sudah aktif tampil di berbagai acara. Hal itulah yang membentuk Hoseok menjadi pribadi yang tekun dan pantang menyerah.

Yoongi ikut duduk di lantai bersama koper Harin. Ia melihat sekitar sembari Harin mengeluarkan barang-barangnya.

"Apa mereka baik padamu, Rin?"

"Siapa?"

"Adikku dan temannya"

"Tentu mereka orang yang baik, Yoon"

Yoongi merapikan lipatan baju Harin dan memasukkannya ke dalam koper. Ia cukup telaten dalam hal merapikan.

"Kalau adikku kurang ajar, katakan saja padaku. Dia selalu bertingkah tidak sopan sejak kecil"

Harin melihat Yoongi yang sedang mengomel dengan tertawa. Yoongi persis seperti seorang ibu yang memperingati anaknya untuk tidak berteman dengan teman yang nakal. Padahal teman yang nakal itu adiknya sendiri.

"Kurasa kalian mirip"

"Aku tidak kurang ajar sepertinya, Harin"

"Haha maksudku bukan itu"

Yoongi mengerutkan alisnya tidak terima.

"Maksudku kalian punya kulit seputih susu dan mata yang indah. Tidak sulit menemukan status kakak-beradik di kalian"

"Kalau itu aku akan mengakuinya"

...
Namjoon memasuki bar dengan wajah yang sudah menggelap. Dia tidak tahu hal apa yang akan membuatnya membaik atau keluar dari keadaan ini. Ia seperti kehilangan arah dan pegangan sekaligus. Namjoon hidup seperti binatang lepas.

"Sebelum kau minum sampai mati, setidaknya hubungi dulu temanmu itu bahwa kau disini"

Namjoon menaikkan sebelah alisnya dan mencari duduk di depan bartendernya langsung. Spot yang biasa ia gunakan untuk mengisolasi diri dari hiruk pikuk kebisingan bar. Setidaknya jika disini, Namjoon masih aman karena temannya yang bekerja sebagai bartender itu dapat mengawasinya.

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang