NAMJOON

43

Sayang sekali musim semi ini diawali dengan guyuran hujan. Jimin yang awalnya ingin menikmati taman kota harus berlari mencari payung yang bisa dibeli.

"Sayang sekali"

Jimin sudah bangun pagi dan berniat untuk lari kecil-kecilan dan menikmati pemandangan musim semi yang indah.

Semakin Jimin menikmati hujan musim semi ini, entah bagaimana perasaannya jadi cukup sendu tanpa alasan. Melihat hujan membuat Jimin seemosional  ini. Biasanya tidak pernah begini.

...
Jungkook mengambil payung dari jok belakang mobil ayahnya. Hari ini Jungkook pulang ke kampung halamannya. Neneknya yang mendadak jatuh sakit dan meminta seluruh keluarganya untuk berkumpul meski hanya sebentar. Jungkook berpikir ini adalah waktu terakhir neneknya, jadi Jungkook cepat-cepat mengambil penerbangan awal dan langsung ke kediaman sang nenek setelah ayahnya menjemput.

"Bagaimana kuliahmu, nak?"

"Biasa saja yah. Tidak ada yang menarik"

"Lalu bagaimana dengan gadis yang kau jadikan alasan untuk kuliah disana? Sudah bertemu?"

Ayahnya memang tau banyak hal yang selama ini Jungkook simpan. Untungnya setelah mereka ditinggal sang ibunda, hubungan mereka jadi dekat.

"Sudah, ayah"

"Tapi?"

Rumah kediaman sang nenek cukup luas dan besar. Jungkook harus masuk dengan membawa payung karena hujan karena tipe rumah neneknya masih sangat tradisional.

Tapi apa?
Jungkook tidak mampu menjawab. Banyak berat yang ia pikirkan,

"Menyukai selama beberapa tahun dan memiliki mimpi karena itu adalah hal bagus. Tapi memiliki seseorang yang disukai memang bukan perkara mudah, nak"

Benar, Jungkook sendiri tidak berharap memiliki , karena dia tahu diri. Bersaing dengan kenangan akan menjadi kekalahan telak baginya

"Kalau memang sudah dimiliki orang lain, maka kau tidak bisa merebutnya. Biarkan dia bahagia dengan pilihannya"

"Bagaimana jika tidak?"

"Apanya?"

"Bagaimana jika dia tidak bahagia dengan pilihannya?"

"Maka hormati pilihannya"

Awal musim semi yang buruk.