3. Gagal

728 61 3
                                    

Satu yang ia rasakan setelah berpisah dengan Namjoon. Akhirnya dia bebas. Bersama Namjoon memang menyenangkan. Dengan Namjoon, Harin bisa melewati banyak hal. Tapi ia juga membutuhkan space. Untuk menata hidupnya. Menata perasaannya. Semenjak bersama Namjoon, Harin menyadari jika ia tidak sempat mengikuti acara-acara konyol seperti ini.  Namjoon selalu menjauhinya dari orang baru. Menjaganya untuk tidak disentuh sembarangan. Itu bagus. Sangat. Tapi Harin jadi sering lupa status mereka. Harin jadi lebih berharap lebih dengan hubungan mereka.

"Kau senang?"

Harin mengangguk semangat. Melihat Jimin pun kadang masih terbatas karena Namjoon selalu memeloti Harin. Katanya harus jaga pandangan. Sepelit itukan Namjoon membagi temannya pada Harin.

"Percayalah Namjoon hyung tidak seburuk bayanganmu"

"Bagiku Namjoon adalah yang terbaik di dunia ini, Jim. Hanya saja memang terkadang suka menjengkelkan" Harin mengucap

Jimin setuju.

"Dia selalu mengkhawatirkanmu"

"Itu masalahnya, Jim"

Jimin sesekali menengok kearah Harin sembari fokus menyetir.

"Namjoon terlalu memprioritaskanku. Itu baik untukku. Tidak dengannya"
Harin tidak tahu benar tidaknya membagi pikirannya dengan Jimin. Tapi itu mengalir begitu saja. Mungkin hanya ini waktu Harin untuk menjadi dirinya.

"Aku hanya ingin dia bisa menghabiskan waktu liburnya sendirian. Namjoon juga perlu me time nya sendiri"

Alasan dia ikut acara ini adalah untuk memberikan waktu lebih untuk Namjoon mengenal dirinya lebih baik.

"Kupikir menghabiskan waktunya denganmu sudah termasuk me time bagi Namjoon hyung"

Harin menggeleng. Mereka terlalu berbeda. Namjoon yang menyukai ketenangan dan buku, sedangkan Harin menyukai film. Disaat Namjoon lebih suka membaca buku saat mereka piknik dan Harin suka dengan musik. Harin tahu keberadaan musik bisa menganggu fokus  Namjoon. Tapi pria itu hanya diam dan membiarkan Harin bersemangat dengan lagu. Beberapa kali Harin suka bertanya tentang hal yang tidak disukai Namjoon pada Harin. Tapi pria itu hanya menjawab dia tidak punya masalah apapun dengan Harin.

"Aku terlalu berisik untuk Namjoon yang tenang"

Jimin menggeleng pelan.

"Justru Namjoon butuh warna di hidupnya yang monoton"

Harin mengangguk. Itu bisa jadi peran orang lain bukan dirinya.

........
Bagi seorang Jeon Jungkook, Bangun pagi di hari libur adalah musuh. Tapi sekarang dia harus membenci dirinya yang harus memaksakan diri membuka mata dan berjalan menuju pintu. Siapa tamu yang datang di waktu yang tidak tepat seperti ini.

"Pergi denganku, Jeon"

"Namjoon hyung, Ada apa?" Tanya Jungkook dengan suara serak rendah khas orang yang masih belum sadar sepenuhnya. Ia ingin mengumpat pada si tamu tapi dibatalkan karena yang datang adalah Namjoon, hyung kesukaannya.

"Aku tunggu 10 menit."

Jungkook tahu mode menyebalkan ini. Turuti dibanding masalahnya makin panjang. Jungkook tidak tahu kalau ia akan menghabiskan hari liburnya di dalam mobil bersama Namjoon dan Taehyung. Diantara mereka bertiga memang hanya Taehyung memiliki kendaraan roda 4. Sementara Namjoon setia dengan sepeda kesayangannya.

"Hyung aku lapar" Ungkap Jungkook dengan rengekan. Dia disuruh bangun pagi-pagi tanpa diberi kesempatan untuk sarapan. Sebenarnya tidak pagi-pagi sekali, hampir menjelang siang. Tapi tetap saja, Jungkook belum makan.

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang