49

328 44 11
                                    

Seokjin menatap Harin lekat. Melihat bagaimana gadis itu diam sepanjang perjalanan, tak ingin Seokjin ganggu. Sebenarnya bisa saja Seokjin mengajak Namjoon untuk pergi bersama. Namun entah bagaimana Seokjin merasa itu menganggu. Menghabiskan waktu bersama Harin apa sampai harus seegois ini?

Harus

Seokjin harus menunggu lama untuk ini.

"Minum dulu, Rin sebelum dingin", Seokjin mendorong cangkir yang mengeluarkan asap tipis kearah Harin.

"Iya"

"Bagaimana tinggal bersama teman Jimin? Apa kau nyaman, Rin?"

"Iya. Ara baik. Bagaimana dengan urusan oppa tadi? Sudah selesai?"

Harin memutuskan untuk menghentikan pikirannya yang jauh. Membayangkan Namjoon yang ia tinggalkan di tengah hujan saja entah mengapa membuatnya sesak.

"Y-ya. Mungkin harus beberapa kali sampai benar-benar tuntas"

Harin tergiur dengan makanan yang baru saja disajikan di meja mereka. Benar-benar makanan yang cocok untuk hari yang hujan.

"Disini memang terkenal dengan masakan yang lezat, Rin. Cepat coba dan katakan bagaimana rasanya padaku"

Seokjin menahan senyum sebisa mungkin. Melihat Harin dengan lahap memakan makanannya entah bagaimana menjadi kesenangannya tersendiri.

Bagaimana ini.
Seokjin tidak bisa menahan diri lebih dari ini.

"Oppa juga makanlah. Ini sungguh lezat"

Dan membagi rahasia hanya berdua membuat Seokjin sedikit berdebar. Bohong rasanya jika Seokjin tidak merasa istimewa karena dapat dipercaya Harin untuk menjaga rahasianya.

Sudah sejak dulu Seokjin menginginkannya.

...

Taehyung yang baru saja menyelesaikan kelasnya terkejut dengan keberadaan Namjoon yang hujan-hujanan padahal dirinya membawa payung. Padahal sedang deras-derasnya. Pria itu menutupi kepalanya dengan tas dan berlari ke arah Namjoon. Memang hyungnya jadi idiot akhir-akhir ini.

"HYUNG APA YANG KAU LAKUKAN. PAKAI PAYUNGMU SEBELUM KAU SAKIT", Taehyung mengambil payung itu dengan paksa dan menutupi atas mereka berdua.

Walau Taehyung memasang wajah serius dengan menukik alis tanda dia marah, Namjoon bahkan hanya menatap tanah kosong.

"Ayo berteduh hyung"

"Oh.. tae?"

Taehyung mengembuskan napasnya kasar sebelum akhirnya menarik Namjoon menepi.

"Bagaimana hyung bisa basah kuyup saat hyung punya payung seperti ini?!"

Namjoon masih belum menanggapi Taehyung di hadapannya. Memori Harin yang berbalik dan melangkah menjauhinya terus berulang terputar seperti kaset rusak. Menciptakan rasa ketakutan dan kehilangan yang ikut berulang.

Namjoon selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi Harin. Ia yakin tidak ada yang sebaik dirinya dan secocok dirinya untuk mengisi kekosongan Harin. Tapi kemana semua kepercayaan dirinya dulu?

Apa berhamburan di jalan tadi?

Haruskah Namjoon mengais sisa-sisanya walau sedikit? Setidaknya mungkin Namjoon akan merasa sedikit lebih baik dari ini.

"Hyung... menangis?"

...

Jungkook menyesap kopi panas yang baru saja ia pesan. Mengetuk-ngetuk pelan meja sambil menatap Seoul yang sedang di guyur hujan. Padahal musim semi adalah musim yang indah, tapi entah kenapa akhir-akhir ini selalu hujan.

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang