37

320 33 4
                                    

Selama pemeriksaan, Namjoon hanya duduk di belakang dan memperhatikan bagaimana dokter memeriksa. Namjoon akan mengingat semua yang dilakukan dokter agar bisa ia tiru.

"Pita suara Harin membaik. Tapi mungkin butuh sedikit waktu lagi untuk bekerja seperti semula"

"Baik"

Namjoon membantu Harin bangkit. Dia seperti suami yang tengah menemani istrinya periksa kandungan. Padahal sendiri pun Harin bisa.

'Tidak langsung pulang?'

Namjoon menggeleng. Dia sudah merencanakan hari ini sedari semalam.

"Sangat sayang bukan jika langsung pulang? Aku menyiapkan beberapa makanan untuk kita makan"

'Kau pesan, Joon?'

"Seokjin hyung yang memasaknya sendiri. Masakan Seokjin adalah masakan terlezat yang kutau"

Harin tentu bertanya-tanya alasan Seokjin memasak sebanyak ini untuk Namjoon dan Harin. Apa mungkin Namjoon sendiri yang meminta Seokjin melakukannya?

....

Jimin membantu Seokjin sejak pagi-pagi buta di dapur. Kebetulan memang tadi malam Jimin mengabari jika ia ingin menginak di tempat Seokjin.

"Hyung memasak sepagi ini untuk sarapan? Wah senang sekali" Puji Jimin dengan senyuman penuh. Karena sudah lama Jimin selalu melewatkan sarapan. Jimin terlalu malas untuk bangkit dari kasurnya.

"Ini untuk Harin-"

"Hah?"

"Maksudku untuk Namjoon. Dia memintaku memasak untuk acara pikniknya"

"Dengan Jihyun?"

Seokjin menggeleng.

"Harin??? Wah akhirnya mereka akur lagi"

Sambil mencuci sayuran yang akan mereka masak. Jimin pun diminta untuk mencuci daging dan memotongnya menjadi bagian kecil.

"Apa Namjoon yang meminta hyung memasak pagi-pagi buta seperti ini?"

"Ti- Ya... ta-tadi malem Namjoon menelpon"

Jimin mengangguk dan kembali tenang sambil menjalankan segala intruksi Seokjin.

....

Namjoon menggelar kain yang ia bawa. Apa ini alasan kenapa Namjoon sampai membongkar gudang?

Persiapan Namjoon benar-benar sempurna. Mereka duduk diatas kain dengan motif bunga sakura. Harin ingat saat Namjoon pulang dengan membawa kain hasil undian di acara kampusnya. Awalnya Namjoon menolak untuk dibawa pulang karena motifnya terlalu feminim,

"Harin kan suka sekali dengan bunga, hyung"

Terimakasih Jimin, berkat celetukan Jimin, akhirnya Namjoon bersedia membawa pulang hadiahnya.

Bahkan Namjoon menata makanan yang katanya Seokjin buat. Biar Harin beritahu, jika Namjoon sudah terlarut dalam sesuatu seperti menata barang, maka Namjoon akan benar-benar fokus sampai lupa sekeliling. Baginya simetris adalah segalanya.

"Kemarikan tanganmu"

Namjoon mengeluarkan tisu basah dan handsanitizer. Mengelap tangan Harin dan menyemprotkan cairan yang akan membuat tangan Harin tetap bersih.

"Selesai. Nah sekarang waktunya makan. Apa yang mau kau makan, Rin?"

'Bukankah kau dan Jihyun belum pernah berkencan, Joon?'

"Kami biasa melakukannya disela-sela kegiatan"

'Kalian bisa pergi seperti ini. Bukankah ini sedikit romantis?'

NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang