0.3 |Kouji\Big Deal\Hostel|

2.2K 259 42
                                    

"Ketemu kau! Berani-beraninya mencoba menyusup ke arena software milikku!"

Bocah berambut ungu itu menoleh, menatap Nara yang berdiri memandangi dirinya dengan tatapan menusuk.

"Maaf, abisnya aku penasaran. Mereka bilang situsmu paling sulit dibobol. Setelah memastikannya langsung, aku yakin bahwa kau memang luar biasa. Biasanya takkan ada yang sadar bila kubobol. Aku penggemarmu!"

Nara mengernyit heran melihat ekspresi ceria dari anak kecil itu. "Kau anak SMP, ya?"

"Iya! Perkenalkan, guru. Aku Kouji, umurku 13 tahun, hobiku main game!"

"Aku tak tanya tuh. Tapi, yasudah lah. Panggil aku Nara, jangan guru."

"Baik, Kak Nara."

Sisa waktunya, Nara habiskan untuk mengajari Kouji. Karena menyadari bakat Kouji yang hanya perlu diasah agar jadi mahir, Nara menawarkannya untuk bekerja.

Esoknya, Ia kembali keruang Choi Dongsoo. Di sana ada Choi Dongsoo, Lee Jihoon, Yoojin, dan Lee Dogyu.

"Aku membawa seseorang. Dia juga hacker jenius. Kurasa bisa mempekerjakannya."

Kouji dan Dongsoo pun berbincang. Hasil akhirnya, Kouji setuju. Dia termasuk dalam kelompok 10 Genius, partner Nara.

"Aku sudah membuat aplikasinya."

Nara menggeserkan laptopnya hingga Dongsoo dan yang lain akan bisa ikut melihat.

"Yang ini, Kwitch, aplikasi yang tak jauh berbeda dari Newtubu, tapi konsepnya jauh berbeda. Kwitch akan diisi oleh orang-orang yang masuk dalam kategori pecundang. Tempatnya para tertindas berkumpul. Yang jelek, yang dikucilkan, yang tertindas dan dibully, akan berkumpul disini. Aplikasi yang satunya, Crystal TV, terserah jika ingin diubah. Aplikasinya akan diisi oleh orang-orang berbakat dan rupawan. Para BJ atau selebriti akan berkumpul disini. Nah selain diriku, yang akan menjadi adminnya, adalah kalian masing-masing."

"Bagus, terimakasih."

-

"Jadi, sampai kapan si bodoh Gun itu di Gangseo?"

"Entah."

"Aku susul saja lah, See yaa!"

Nara menaiki bus menuju Gangseo. Sampai disana, Ia mulai mengitari berbagai pasar pinggir jalan.

"Nah, ketemu!"

Jonggun yang sedang duduk disebuah kursi di sana, menolehkan kepalanya ketika mendengar suara yang terdengar familiar.

"Kau kenapa tak angkat telepon, sialan?!"

Jonggun meraih pergelangan tangan Nara dan menyeretnya duduk. "Jadi, kau menyusul ku?"

Nara menganggukkan kepalanya. Matanya menatap pertarungan didepan. "Siapa mereka? Big Deal?"

"Aku tak bisa memahamimu! Kau terlahir sebagai anak resminya! Padahal kau sudah memiliki semuanya!"

"Sayang sekali."

"Kim Gabryeong? Oh, jadi dia merasa inferior karena dia anak diluar nikah, gitu?"

"Tetap saja ini bukanlah pertarungan yang adil."

Nara mendengus kesal, "Aku bertanya apa, kau jawab apa."

Jonggun bangkit berdiri dan menghampiri orang yang memenangi pertarungan itu. Nara mengikuti disebelahnya.

"MMA, ya. Tadi itu pertarungan yang seru," sahut Jonggun sambil bertepuk tangan.

"Namamu Kim Gimyung, ya? Mungkin karena darah Ayahmu mengalir di tubuhmu, kau mewarisi hardware yang sangat bagus."

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang