1.1 |Mushin|

974 156 33
                                    

-

"Gawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gawat. Bisa-bisa kita pulang besok."

Jonggun tertawa kecil. "Sudah kubilang, kan? Nah, kita mulai dulu dari berbagai trofi ini. Masukan semua ke kardus. Memindahkannya ke dalam mobil, itu biar aku yang kerjakan."

"Yasudahlah. Mau bagaimana lagi. Aku sudah terlanjur datang kemari."

Tak sadar sudah beberapa jam mereka lewati, pekerjaan mereka kini beres. Saat ini, mereka sedang melakukan pengecekan ulang.

Nara mengerutkan keningnya, "Apa saja barangnya, Gun?"

"Trofi, dan buku-buku serta sebuah foto keluarga yang ada di loker Jihoon."

"Yang ada di loker Jihoon..? Aku hanya menemukan buku didalamnya."

Jonggun mengernyit bingung, "Bagaimana mungkin? Kau sudah cek dengan benar?" Nara mendecak dan mengangguk yakin.

"Satu kemungkinannya, foto itu terjatuh atau terselip. Kita harus cari lagi ke dalam."

"Kemungkinan lainnya, ada yang datang. Dan mungkin, itu dia. Orang yang diberi identitas Jihoon oleh Pak Dongsoo. Sebagian besar orang pasti tak bisa menahan rasa penasarannya."

Menyadari hal itu, mereka mempercepat langkahnya. "Lihat. Palang kayu yang kita pasang, telah dibongkar. Pasti ada seseorang didalam, Gun," bisik Nara sembari merapatkan tubuhnya pada Jonggun.

Jonggun melangkah masuk dengan Nara yang memeluk pinggangnya. Lantai kayu yang mereka pijaki, berderit di setiap tekanan langkah kaki Jonggun yang berat.

Seorang lelaki berdiri diujung lain ruangan dengan pakaian hitam. "Ada padamu rupanya, foto keluarga. Jadi, apa Lee Jihoon sudah kau temukan?"

Cahaya senter mengarah kepada mereka. Jonggun melepas kacamatanya. Nara tersenyum karena ramalannya benar-benar terjadi.

"Lihat. Ramalanku benar terjadi, Gun. Hai, Park HyungSeok."

Jonggun tersenyum dan mengelus rambut Nara. Lentera kuno yang dibawa Jonggun, diletakkannya di atas meja khusus guru. Api dinyalakan dengan bantuan korek gas yang selalu siap sedia dibawanya.

"Jadi kau yang membawa foto keluarga itu, ya. Karena harus kami kembalikan pada pemiliknya, berikan foto itu Park HyungSeok."

Jonggun yang hendak mengeluarkan batang rokok, tertegun barang sejenak mendengar penolakan dari HyungSeok.

"Jelaskan padaku. Apa sebenarnya foto keluarga ini, lalu siapa itu Lee Jihoon!"

Jonggun hanya diam dan mendekatkan ujung rokoknya pada api di lentera. Nara yang memegangi kemeja Jonggun, balas menyahuti HyungSeok karena Jonggun tak menjawab.

"Kenapa kau tak menurut saja?" Melepas pegangannya, Nara dengan sikon sepersekian detik, melesatkan tinju nya pada HyungSeok. "Makanya anak muda zaman sekarang tak bisa diandalkan, tak punya sopan santun."

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang