2.7 [Shiro Oni & si Puncak]

374 34 11
                                    

Gangseo, Seoul.

Nara tersenyum lebar. Pemandangan di depannya ini sungguh memanjakan mata. Seolah sedang berada di Generasi 1, pertempuran sedang terjadi. Antara Ilhae dan Big Deal.

Sementara Kim Gimyung menghampiri Yoojin di tempatnya, para eksekutif Ilhae membasmi anggota Big Deal di sini. Hingga kemudian sebuah mobil datang, dan Yoojin keluar dari sana.

".. Menangkap pemimpin? Strategi kalian bagus, hanya saja, masalahnya aku sudah tau itu."

Pernyataan itu membuat para Big Deal membeku, "Walaupun ingin mengalahkan pemimpin lawan, apa boleh mengirim pemimpin kalian ke markas lawan? Taktik menangkap pemimpin yang disukai oleh Big Deal, aku pun ingin mencobanya."

"Walaupun aku ingin melihat langsung semuanya, aku tetap harus pergi pada prioritasku sekarang," celetuk Nara sambil berbalik dan melangkah menjauh dari kawasan Big Deal.

Melalui bus sampai ke daerah Gangbuk, Nara memasuki rumahnya yang kemarin diwariskannya pada anak-anaknya. Masih ingat dengan crew Nara?

Tepat ketika dia berdiri di tengah-tengah halaman luas itu, semua anggota Eien berbaris di hadapannya. Nara menyunggingkan senyum singkat, "Malam ini, kalian akan melakukan pekerjaan setelah sekian lama. Dengarkan baik-baik, tidak ada reka ulang," perintahnya.

"Baik!!"

Setelah memberikan arahan kepada mereka, Nara memasuki rumahnya. Menemui seseorang yang tengah tertidur. Yang dia bilang menjadi prioritasnya. Gadis manis dengan rambut keabuan dan mata hazel yang cerah.

-

".. 4 Men Crew, kalian akan kujatuhkan. Maaf, padahal aku sudah buru-buru datang, tapi tetap saja terlambat. Big Deal, sekarang kalian bisa beristirahat. Biar kami yang melawan mereka."

Kedatangannya bertepatan dengan Hyungseok dkk. Hyungseok benar-benar berkembang dengan sangat baik. Begitupun Zin yang diketahuinya berguru pada Ji Gongseob, salah satu Raja Generasi 1. Burn Knuckles juga menjadi sesuai dengan yang dibayangkan oleh Jonggun. Wahh, kayaknya emang bener ya si Jonggun itu narator Lookism.

".. Meskipun anggota kami sudah kelelahan, mereka tak semudah itu didesak seperti ini. Vasko dari Burn Knuckles, dulu anda tak sekuat ini. Lee Zin, dulu anda selalu kalah. Park Hyungseok, kenapa sekarang anda terlihat sangat berbahaya? Tak disangka mengalahkan Big Deal akan sesulit ini. Kalau sudah begini, saya akan membuka semua kemungkinan. Saya mengakuinya, kalian setara dengan Raja Generasi 1."

Mengabaikan pertarungan di depan, terlihat Nara yang sedang berjongkok di balik sebuah tong besi, "Kalian berpencar, cukup untuk bisa mengepung mereka nantinya," setelahnya derap langkah mengisi pendengarannya dari telepon yang tersambung.

"Baiklah. Semuanya siap, Kak," jawab Baek Gi di seberang telepon. "Bagus. Kemampuan kalian belum pudar, kan?"

Lelaki yang lebih muda dua tahun itu tertawa geli, "Tentu saja. Kan kau yang melatih kami tanpa ampun seminggu belakangan ini. Kau bilang kami apa kemarin? Es batu yang baru keluar dari kulkas dan harus dibuat cair kembali dengan cara digeprek, kan? Tega sekali."

Setelah tertawa singkat berkat gerutuan tangan kanannya itu dan mematikan telepon, Nara kembali mengalihkan atensinya pada medan perang yang tiba-tiba sunyi, "Cowokku datang, nih."

"Astaga bocah-bocah k*p*rat. Padahal sudah kubilang jangan sampai berurusan dengan polisi. Tapi sekarang malah berkelahi terang-terangan. Sudah lama tak turun hujan—" Nara mengangguk-angguk. "Kayaknya hujan itu emang perlu diwaspadai, ya."

"—dan sudah lama aku tak mengatakan ini. Ilhae, kalian dieliminasi dari 4 Men Crew."

Jonggun memantik api di sulut rokoknya, "Menarik juga, Kim Gimyung. Kau meminta bantuanku, untuk menyelamatkan Big Deal, kau bahkan bisa menjilat kaki musuh? Jadi kapan kau akan membunuhku?"

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang