2.10 [Mae Nara (2)]

559 35 2
                                    

Flashback on—

5 tahun yang lalu.

Gadis berumur 15 tahun itu sedang jalan pulang habis sekolah. Di tengah-tengah perjalanan, Nara dihambat dengan seorang anak yang sepertinya lebih muda darinya. "Kak, minta uang, aku mau main ke game center."

Otomatis Nara mengerutkan keningnya, "Bocah, kau pikir aku ini Kakakmu, heh?" Si anak lelaki itu tersenyum dengan gagang permen yang terselip di antara kedua belah bibirnya. "Tolongin aku hari ini aja, Kak! Aku diajak taruhan main, tapi uang jajanku habis. Ya, tolong ya?" Desaknya menengadahkan kedua tangan.

Jari lentik Nara menjentik dahi si bocah, "Bukannya belajar yang rajin!"

"Bodo amat! Kan kau bukan orangtuaku, jadi tak usah pikirkan itu!" Telunjuk Nara menunjuk lurus padanya. "Karena itu! Aku kan bukan orangtuamu! Pulang saja dan wujudkan cita-citamu!" Usirnya sambil berbalik pergi.

"Cita-citaku jadi seorang badboy!"

Nara refleks berbalik lagi, "Mana ada cita-cita begitu!" Si bocah itu merengut. "Tentu ada, kau saja yang tak tahu. Para cewekkan kebanyakan suka badboy, tuh," jawabnya santai.

Ujung bibir Nara berkedut geli, "Terserah. Toh, ga bakalan bisa. Dilihat dari segi manapun, kau itu tipe softboy, kids."

-

Dua hari kemudian, Nara sedang asik main game di kelas pada jam istirahat. Hingga-

"Woi!! Yang merasa namanya Mae Nara cepat turun ke lapangan!!"

-sebagai pemilik nama, Nara menoleh. Diliriknya si bocah kemarin yang katanya bercita-cita jadi seorang badboy itu, lalu berbalik fokus pada gamenya lagi.

Si bocah yang melihat reaksi Nara melalui jendela pun berteriak lagi, "Turun atau ku lempar ini bola ke sana!!"

'Srekk!'

Nara menghadap lapangan, menatap anak itu yang tersenyum padanya, masih dengan pose yang sama seperti kemarin.

Nara menghadap lapangan, menatap anak itu yang tersenyum padanya, masih dengan pose yang sama seperti kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau apa, bocah?"

"Tak kusangka kau Kakak kelasku. Tarik kembali ucapanmu kemarin," ujarnya. "Yang mana? Yang softboy itu?"

"Betul. Lihat aku," telunjuknya mengarah ke dirinya sendiri, "Mana ada softboy kayak aku, heh!"

"Hehe, dasar keras kepala. Gini aja deh," Nara melompat dari lantai dua melalui jendela tanpa lecet sedikitpun. Hal yang tentu membuat orang-orang di sana kaget. Dengan santai dia tersenyum, menoleh ke kelasnya dan berteriak, "Lemparin celana olahragaku, dong!"

Setelah memakainya, Nara menghampiri si bocah yang baru kelas satu SMP itu sambil mengikat rambutnya, "Gini, kalau kau bisa kalahkan aku dalam tarung satu lawan satu, aku akan mengakuimu sebagai badboy, gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang