0.6 |Enter the Timeline!|

1.1K 188 10
                                    

3 tahun kemudian-

"Kenapa aku harus ikut?!"

"Lagipula kau juga nggak ada kesibukan, kan?"

"Ada! Karena kau, warnanya jadi kurang terang!"

Jonggun melirik kekursi samping, "Memangnya kau mau jadi Jungoo? Begini saja bagus kok."

"Bagus sih, tapi kan sayang, padahal baru saja diolesin!"

Nara menoleh kekursi belakang, "Kita mau kemana?"

"Ke festival SMA Jaewon, Kak."

"Aku benci sekolah," ujar Nara bergumam kecil.

-

"2 juta Won!"

Kedatangan mereka bertiga, mengambil perhatian semua orang. Terutama ketika mendengar nominal uang yang diucapkan Choi Crystal, putri atasannya, Choi Dongsoo.

"Cantik banget!"
"Siapa itu?"
"2 juta?!"
"Orang dibelakangnya bertatto."
"Cewek satunya juga."

"Ck. 2,5 juta!"

"5 juta."

Nara mengerutkan keningnya, "Ok, ini mengerikan."

-

Nara, Jonggun, dan Crystal sedang berada di parkiran dengan seorang lelaki yang didapatnya dari acara Noyeting.

'Sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini'.

Park HyungSeok mengulurkan tangannya mencoba meraih Crystal. Dan Jonggun langsung menghentikannya.

"Cukup sampai disitu. Mau memegang siapa kamu, hah?"

"Le-lepaskan!" Bantah HyungSeok sambil menepis tangan Jonggun.

"Keren. Itu Jonggun, lho!"

"Bocah ini.."

Jonggun melesatkan tendangannya, namun HyungSeok langsung mengangkat tangannya membentuk perlindungan. Jonggun yang menyadari hal itu, mengubah arah tendangannya menjadi Brazilian Kick.

"Matamu tajam juga. Menarik."

".. Kamu, punya bakat tersembunyi, ya?"

"Kak Jonggun! Kan Kakak bilang cuma ingin menjaga aku.. kok sampai begini..!"

"Itu kan perintah untukmu. Perintah untukku adalah tak membiarkan seseorang menyentuhmu barang sehelai rambut pun.. lalu pastikan orang itu dihajar habis-habisan!"

"Ta-tapi.. Kak Nara, hentikan Kak Jonggun!"

"Eh, apa? Biarkan saja, perkelahian itu menyenangkan!"

"Kakak sama saja! Kak.."

Nara hanya tertawa menanggapi Crystal yang merengek minta hentikan.

"Heh, kacamata! Kamu, sedang apa, hah? Aku lihat semuanya dasar orang jahat!"

Jonggun menghela nafas, "Siapa lagi kamu? Temannya?"

"Lihat roti sobeknya! Keren!"

"Iya, temannya. Karena itu jangan ganggu dia, aku bisa marah."

Barusaja meregangkan bahunya, Vasko sudah lebih dulu kena pukul diwajah.

".. Lepaskan, kacamatamu."

Jonggun mengibaskan tangannya, "Wah, lagi-lagi bikin kaget. Tinjuku tidak sakit, ya?"

Tangan bertatto itu bergerak melepas kacamata hitamnya, "Sekolah ini benar-benar menarik."

Vasko mengangkat tangannya membentuk kuda-kuda, "Baiklah, akan kuhajar kamu."

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang