".. Saya akan menyatukan 4 Men Crew."
"Wuih, apa boleh bicara semudah itu?" Sanggah Nara dari arah pintu masuk.
Tentu membuat atensi dari kedua orang di dalam ruangan jadi teralih padanya. Lee Dogyu dan si pemilik gedung tempatnya berpijak sekarang, Yoojin.
"Itu kan memang hal yang mudah," sahut Yoojin menanggapi. Nara melangkah masuk dan duduk di sofa berhadapan dengan Dogyu, "Apa alasanmu memutuskan untuk melakukan hal itu?"
"Saya kesal karena Ilhae terus diganggu," dan Nara manggut-manggut saja sebagai jawaban.
"Jadi di antara 4 kelompok itu, mana dulu yang akan diserang?"
"Itu.." Senyuman terukir di bibir Yoojin, "Hostel."
Melihat reaksi Dogyu yang sempat tertegun, Yoojin melanjutkan, "Apa anda khawatir menghadapi Janghyun?"
"Aku nggak bilang apa-apa tuh," balasnya.
"Kita akan menyerang Hostel dulu sebelum Big Deal. Di luar dugaan, ternyata Gangdong tak boleh diremehkan. Itu karena di sana ada Janghyun."
Menaikkan sebelah alisnya, Nara menatap Yoojin menyelidik, "Ilhae ingin membatasi kekuatan Janghyun, begitu?"
"Selain karena alasan itu, Janghyun pun adalah orang yang menakutkan. Hostel dibuat dengan Janghyun sebagai puncaknya. Runaway Family pun berkumpul di Gangdong karena ada Hostel. Jumlah Runaway Family yang berkumpul di Gangdong itu, jauh lebih banyak daripada Ilhae. Yang saya takutkan hanya satu, para Runaway Family bersatu, dengan Janghyun sebagai pusatnya."
Nara mengangguk membenarkan, "Kalau Hostel menyatu dengan Runaway Family yang jumlahnya banyak itu, kekuatan mereka cukup untuk mengintimidasi Ilhae. Jadi, cukup bagus jika Hostel adalah yang pertama," tutur Nara.
"Jadi itu alasannya Ilhae menyerang Hostel terlebih dulu?" Sanggah Dogyu yang sedari tadi menyimak.
"Tapi, kali ini kami tak ingin menggunakan kekuatan Ilhae."
Dogyu melirik Yoojin yang berdiri menghadap pada jendela lebar, "Itu artinya?"
"Baekho, tolong kalahkan Hostel."
"Kau menyuruhku mengalahkan Hostel. Itu sama artinya dengan menyuruhku mengalahkan Janghyun, kan? Aku datang kemari karena kau mengajak bertemu, tapi nyatanya aku diperlakukan seperti budak."
"Sebenarnya, kalau ku perhatikan, budak bukanlah kata yang tepat, Paman. Lebih tepatnya kita ini dijadikan pion barisan depan. Dan Yoojin, mungkin saja menyimpan kekuatan utamanya sebagai pergerakan terakhir. Bagaimana, apa aku benar?"
"Itulah kenapa kau adalah orang yang berharga bagiku, Nona Nara. Ilhae pun 50% karena campur tangan darimu. Berbagai pemikiran dan idemu benar-benar brilliant."
Yoojin melirik Nara dari ekor matanya, "Dan itu, membuatmu jadi memiliki kesan istimewa untukku," sedangkan Nara hanya menyunggingkan smirk sambil menatap hiasan di atas meja.
Dogyu melirik mereka berdua bergantian hingga kemudian tatapannya mengunci pada Yoojin, "Baiklah, Presiden Yoo. Kalau setelah mengalahkan Janghyun, kau tak juga mempertemukanku dengan Jinyoung," tangan Dogyu mencengkeram hiasan itu hingga meremukkannya, "Kau akan kubuat hancur berantakan."
"Intinya, Baekho hanya perlu mengalahkan hostel, kan? Tak perlu khawatir. Karena kami, Baekho, akan mengirim para profesional."
-
N: tanda (/) menandakan kata/kalimat dalam bahasa selain Korea, ya.
"/Wah.. lihat itu~ Badannya seperti buku gambar saja. Sepertinya dia latihan menggambar di badannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)
Fanfic【Hiatus untuk fokus ke ff Eleceed dan AOT.】 Singkat saja. Ini kisahnya, gadis hangat yang mampu membuat seorang Shiro Oni tersenyum dan tertawa bahagia tanpa harus memakai topeng. - ©Tokoh hanya milik Park Taejoon! - #6 - Jonggun [010922] ! Slow up...