Flashback On—
"Tapi kau lihat? Kita bertemu lagi. Apapun itu, kita bunuh saja, ya?"
Nara menepuk pelan lengan tebal Lee Dogyu. Orang yang beberapa waktu lalu, tak sengaja menguping.
Choi Dongsoo menghela nafas. "Baik. Mari luruskan dan cari jalan keluar. Walau sebenarnya aku sangat ingin bisa langsung menghabisinya."
Ingat tentang ini? Percakapan mereka di hari sebelum Nara ikut ke sirkus, anak perusahaan kedua, Casino.
Setelah memutuskan, Nara dan Dogyu pergi dari sana menuju ke tempat orang yang informasinya tertulis di kertas pemberian Pak Dongsoo.
Sebuah rumah cukup megah di daerah Gangseo. Secara kebetulan yang menguntungkan, orang yang mereka cari sedang berada di rumah.
Nara langsung menerobos masuk. Tak memperdulikan cegahan dari orang-orang yang sekiranya 'seorang pekerja' disana.
Ketika memasuki rumah, seorang lelaki berumur hampir setengah abad, sedang duduk santai di sofa yang pasti bernilai tinggi itu.
"Kau datang, putriku?"
Dia, Ayah kandung Nara. Seorang pria bermarga Go. Lengkapnya tak penting. "Ternyata kau pelakunya?!"
Si Tuan Go berdiri, menghadap pada Nara yang setinggi lehernya. "Apa maksudmu?"
"Orang dibalik kematian Ibu! Kau membayar seorang b*jingan untuk membakarnya hidup-hidup?! Tega sekali kau!"
"Karena tak ada yang boleh memilikinya selain diriku. Dia memaksa untuk bercerai! Kau pikir aku akan setuju?!"
Nara menendang Tuan Go hingga terduduk di sofa. Tangisannya seketika pecah. "Kau..! Kep*r*t gila!"
Tuan Go berdiri, hendak melayangkan tamparan pada Nara, namun tertahan dengan tangan besar Dogyu. "Jangan kasar pada perempuan, apalagi dia ini adalah putrimu. Mau ku potong anumu?"
"Ah ya, aku ingat. Salah satu orang yang waktu itu menampung anak ini, kan?"
Nara membanting Tuan Go kelantai keramik. Mencekiknya lehernya tak begitu kuat, "Kenapa, s*alan?! Kau membuangku, tapi mengapa tak biarkan orang lain memungutku?! Kenapa kau menyebabkan masalah bagi mereka yang berniat mengadopsiku?!"
"Karena kau satu-satunya kenangan yang ditinggalkan oleh Kana, Ibumu," iris mata Tuan Go bergulir menatap langit-langit rumah. Ingatannya menerawang jauh kebelakang.
Tuan Go kembali melanjutkan kata-katanya. Menarasikan sebuah kisah.
"Kana, yang berarti kuat. Aku mengagumi dirinya ketika dia menyelamatkanku di Jepang 22 tahun yang lalu. Kana saat itu menjadi seorang anggota Yakuza klan Yamazaki."
Iris Nara membola kaget. Dia merasa tak asing dengan kalimat terakhir yang diucapkan Tuan Go.
"Ibumu tak jauh berbeda darimu seperti saat ini. Ketika aku mengetahui kau yang berhubungan dengan mafia dan semacamnya itu, kau membuatku mengingatnya kembali. Ibumu meninggalkanku ketika umurmu 2 tahun. Dia berucap akan kembali, tapi tak pernah terjadi. Dia bilang, keluarganya membutuhkannya, lalu bagaimana denganku?"
"Lalu kau membuangku? Dan kenapa kau menginginkanku kembali jika begitu?!"
"Kau mirip seperti Ibumu. Aku bukan membuangmu. Tapi kau tau? Aku saat itu kesulitan dalam mengurusmu. Jadi ku titipkan di panti asuhan. Karena itu aku tak membiarkan siapapun merebutmu. Kemudian aku berniat mengambilmu kembali saat itu. Tapi ketika aku mencarimu, kau bersama mereka. Diasuh oleh seorang ketua mafia bernama Kim Gabryeong. Jadi, ketika dia mencalonkan diri di posisi pejabat-pejabat itu, kubuat dia tak lolos."
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)
Fanfiction【Hiatus untuk fokus ke ff Eleceed dan AOT.】 Singkat saja. Ini kisahnya, gadis hangat yang mampu membuat seorang Shiro Oni tersenyum dan tertawa bahagia tanpa harus memakai topeng. - ©Tokoh hanya milik Park Taejoon! - #6 - Jonggun [010922] ! Slow up...