"Tae Lee? Teman rahasi-maksudku si b*bi itu kenapa?"
Jonggun yang sibuk mengupas bawang, menyahuti, "Karena kita tak ada orang, aku sedang mempertimbangkan untuk menyerahkan daerah yang tersisa padanya."
"Katanya nggak suka karena dia jelek?"
"Kan bisa dipakai untuk yang lain."
"Mau memperbaiki 4 Men Crew?" Tanya Nara daria arah dapur yang tengah membantu Jungoo memasak.
"Entahlah. Hanya perkiraan. Nanti coba kutanya lagi pada Pak Chairman."
Jungoo menimang jawaban sejenak, "Tentu bisa. Dia satu-satunya orang yang tak pingsan saat berhadapan denganku. Luarnya lembap tapi dalamnya keras."
"Luarnya lembap dalamnya keras? Apa itu?"
"Aku juga kaget dibuatnya. Motong bawangnya nggak usah nunjukin mata, dong."
"Kau nggak salah pakai pisau itu? Nggak ada yang lain?"
"Yang di dapur udah nggak tajam. Beli baru saja sekalian bahan untuk makanan. Untungnya kita punya bahan yang cukup untuk membuat sup biasa."
"Si b*bi itu, ototnya dilindungi oleh lemak. Pukulan yang diberikan, akan diserap. Badan yang ideal untuk berkelahi. Jika ingin melukainya, paling tidak harus menggunakan palu."
Nara duduk kursi disebelah Jonggun. "Ada beladiri yang bisa mengimbanginya. Seperti Systema, satu pukulannya hampir sekuat palu, ada yang pernah berkata, bahwa itu adalah beladiri penipu atau pecundang. Karena Systema yang asli sebagai teknik membunuh itu benar ada."
Nara terdiam sejenak. Mencoba mengingat berbagai jenis beladiri dan teknik senjata yang pernah dibacanya. "Ah ya, selain itu, ada teknik senjata Kali Arnis. Beladiri khas Filipina, yang mengunakan tongkat, kecepatannya lebih dari 250 km/jam. Namun Tae Lee juga kuat. Dia menggabungkan Jiu-jitsu dan pertarungan jalanan. Itu cukup bisa dikatakan brutal."
"Cara untuk melembutkan daging babi, yaitu sebelum dimasak, dia harus dipukuli lebih dahulu."
Jungoo pun ikut nimbrung. Jonggun yang sedang mengelap pisau menoleh, "Kalau gitu apaan? Berarti bocah itu hanya tahan dipukul, jago perkelahian jalanan, dan bisa Jiu-jitsu?"
"Iya sih, tapi, dia itu agak aneh."
Jungoo mengangkat masakannya dan menaruhnya ke atas meja.
"Aneh apanya?"
"Bisa dibilang, sambil dihajar dia belajar. Dia menjadikan teknik lawan sebagai miliknya."
"Berarti dia bisa saja jadi Hybrid yang mengerikan, begitu? Yah, apapun itu, yang terpenting untuk saat ini adalah makan!"
-
'Brak!'
"Hadeh. Itu badan atau talenan? Badan itu mestinya seperti punyaku, bersih. Apa bagusnya orang yang melukai badanmu itu, sampai kau cari selama 3 tahun ini? Kau betul-betul nggak menarik."
"Berisik."
"Jadi, Janghyun sudah ketemu?"
"Belum."
"Bodoh, sudah kubilang percaya padaku. Anak-anak seperti itu biasanya ada tak jauh darimu. Biar kutanya satu hal. Sebetulnya apa yang kau suka dari Janghyun, sampai dicari-cari begitu?"
"Apa yang kusuka darinya? Sifat liarnya. Sejak tiga tahun Janghyun menghilang, aku telah menguji banyak orang, dan memiliki anak buah yang masing-masing sangat berbakat. Tapi anehnya, rasa haus ini masih tak terpuaskan."
Nara yang tadinya fokus bermain game, menyahuti Jonggun, "Favoritisme, obsession, arogansi, impulsif, apa lagi?"
"Bukankah wajar jika Villain bersikap begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)
Fanfiction【Hiatus untuk fokus ke ff Eleceed dan AOT.】 Singkat saja. Ini kisahnya, gadis hangat yang mampu membuat seorang Shiro Oni tersenyum dan tertawa bahagia tanpa harus memakai topeng. - ©Tokoh hanya milik Park Taejoon! - #6 - Jonggun [010922] ! Slow up...