1.3 |Ilhae anak perusahaan 4&3\One MCN-Club Vivi|

1K 133 43
                                    

"Babi yang kacamatanya digembok, menggunakan kartu One MCN? Itu tak mungkin."

Pertanyaan kemudian beralih pada Jungoo.

"Apa?! Kau tanya apa aku memberikan kartu One MCN pada orang lain?! Kalian juga punya kartu?!"

"Sekarang boleh dimatikan teleponnya."

"Eh, tunggu! Hei, meski yang satu patah, kan masih ada satunya lagi! Kenapa aku yang pegang teleponnya!"

"Nona Nara, apa kau memberi kartu pada orang lain? Atau memberikan pin hitam?"

Nara yang tidur dipelukan Jonggun, membuka matanya dan menjawab dalam keadaan setengah sadar. "Jonggun. Yoojin. Tampan.."

Jonggun menoleh dan mengeratkan pelukannya, "Apaan?! Coba ulangi!"

Jungoo tertawa dan mematikan teleponnya. "Yasudah, aku pergi dulu. Barangkali memang terjadi masalah."

Sementara Jungoo pergi keluar, Jonggun mengangkat Nara dengan sebelah tangan dan mendudukkannya di sofa.

Melepas jas luarnya menyisakan kemeja putih yang baru dibelinya, pengganti kemeja yang dirobek dipertarungan kemarin.

"Kenapa perbannya dilepas?" Tanya Nara dengan gumaman kecil.

Jonggun mendekat dan mengangkat Nara, mendudukkannya di atas pangkuannya. Kemudian bergeser dan membaringkan tubuhnya.

Tangan kirinya menarik kepala Nara pelan, mengisyaratkan agar Ia berbaring. Nara yang mengerti, langsung melakukannya. Berbaring tengkurap di atas tubuh Jonggun.

"Pin hitam yang kuberi pada Park HyungSeok, digunakan oleh orang lain. Sepertinya dia menemukan orang yang bisa dia percaya. Dan melakukan serangan dari dua arah," celetuk Jonggun dengan lengan patahnya yang mengarah ke langit-langit.

Nara membenamkan wajahnya disela leher Jonggun. Memeluk lehernya dan bergumam, "Kira-kira siapa orangnya? Yang pasti bukan God Dog."

"God Dog? Yah, tapi aku tak perlu merasa khawatir, karena dia adalah orang yang pernah mematahkan lenganku."

"Ngantuk.."

-

"Maaf, Nona, anda tak boleh duduk di sini."

Nara menoleh pada petugas yang menegur. "Duduk di sini?" Tanya Nara sambil menunjuk besi yang berisi bola-bola bowling. Sedangkan Nara, duduk di pembatasnya.*

Jonggun menghampiri dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping Nara. Tangan satunya bergerak membuka kacamatanya. "Kusewa tempat ini. Hitung saja nanti."

Petugas itu mengangguk kaku dan melangkah keluar. Ketika selangkah melewati pintu, petugas itu langsung memacu larinya.

"Katakan saja kalau butuh sesuatu atau ada yang mengganggu."

Setelah mengecup bibir Nara sejenak, Jonggun memiringkan tubuhnya dan mengambil bola berwarna ungu dibelakang Nara.

'Trang!'

"Jatuh, deh~ Jatuh~ Park Jonggun bikin Strike, deh~"

Jonggun menoleh pada Jungoo yang baru datang, "Apa itu? Cara bicara yang memuakkan."

"Kau beli baju baru?"

"Tadi aku bertemu Lee Dogyu. Dan, tebakanmu benar, ini baju baru. Kok bisa tau? Jodoh, ya?"

Tangan kiri Jonggun meraih salah satu bola oranye.

"Kepalamu mau kulempar dengan bola ini? Dan, untuk apa ketemu orang itu?"

Jungoo tertawa singkat, "Nggak tahu. Aku kebetulan ketemu waktu dipanggil bos. Tapi kenapa kau nggak bilang?"

Jungoo melanjutkan sembari tangannya yang ikut meraih bola berwarna hitam. "Katanya Park HyungSeok jadi penerusmu? Pin hitam mu juga ada di tangan Park HyungSeok. Kau nggak menyuruhnya melenyapkan Ilhae, kan?"

꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang