"Kau pergi ke salon itu lagi?"
"Langganan, sih. Anda punya waktu untuk potong rambut?"
"Tidak. Tentu aku ini sibuk. Tempat yang harus kutangani saja ada 400."
"Tapi kan ada Crew di tiap daerah yang menanganinya?"
"Tapi daerah baru harus aku, Jungoo, dan Nara yang menangani. Nggak ada yang cukup pintar."
"Toh nanti aku juga yang menanganinya."
Nara di kursi depan menyahuti, "Satukan dulu keempat Crew nya, baru bicara begitu. Kapan rencananya?"
"Akan kumulai dari Big Deal."
"Lebih mudah menguasainya saat mereka tak punya pemimpin."
Ucapan penuh percaya diri dari Yohan membuat Nara mendengus, "Akan mudah karena tak ada Kim Gimyung? Leadership mereka bagus lho."
"Toh, dia akan membusuk di penjara beberapa tahun."
"Sayang sekali, coba saja dia tidak jalankan judi ilegal."
"Dia begitu untuk bayar uang setoran, kan? Satu Crew 100 juta Won, membayangkannya saja sulit!"
Nara melirik Yohan dari ujung matanya, "Kan masing-masing membawahi 100 sekolah. Memangnya sulit untuk mendapat satu juta dari satu sekolah?"
Jonggun kemudian menjelaskan, "100 juta 100 sekolah, satu sekolah berarti satu juta. Artinya 300 ribu dari satu angkatan. Satu kelas kira-kira 50 ribu, berarti satu orang 3000 Won sebulan."
"Pakai saja OSIS atau apapun itu untuk mengumpulkan uang nya dengan legal. Memang 3000 Won perorang itu sulit? Kau atur saja agar organisasi OSIS itu berisi orang-orangmu. Lagipula, saat mencapai batas legal hukum, kalian butuh pengganti," lanjut Nara dengan tersenyum licik.
Entah mengapa, dia merasa akan terjadi perubahan besar nantinya. Apa mungkin, setelah main mafia-mafiaan, lalu perang, serta permainan Crew, akan terbentuk suatu Aliansi?
"Perorang 5000 Won atau 6000 Won. Toh kalau lebih, itu untuk kalian. Yang penting, tak boleh ilegal! Kalau sampai media tahu dan ini merusak bisnisku, itu tak termaafkan.." ucap Jonggun disertai nada peringatan dikalimat akhir. Bahkan, matanya pun ikut memicing menatap Yohan disebelahnya.
Jungoo yang sedari tadi menyimak dibangku pengemudi, ikut menambahi, "Jangan mengacaukan bisnis kami, ya! Kalian sudah menghentikan bisnis rekening palsu, kan?"
"Sudah kubilang aku sudah larang itu."
"Biar begitu, pastikan dengan betul. Sebelum God Dog kau kuasai, mereka mencari uang dengan cara itu."
"Jangan khawatir, biar kutangani sendiri."
"Kekanak-kanakan sekali namanya, God Dog. Nama yang dulu lebih bagus, kan?"
"Aku juga tak ingat nama yang dulu."
Jonggun mengalihkan pembicaraan dengan yang lebih ringan. "Apa orang itu tak bermasalah? Ketua yang dulu?"
"Jang Jinhyuk? Tidak. Dia bekerja dengan baik."
"Padahal kemampuannya sangat bagus."
"Toh kau mengalahkannya dengan telak," sahut Jungoo dengan nada ciri khasnya.
"Dia tak bisa disepelekan. Dia sangat pandai memahami kelemahan lawan. Dia tak akan bergerak sebelum memahami itu."
Jungoo melirik Yohan dari kaca, "Memangnya kau nggak punya kelemahan?"
Tanpa mempedulikan pertanyaan itu, Yohan menjawab dengan hal lain, "Kalau Jinhyuk mulai beraksi, itu berarti dia selesai memahami semuanya. Setelah itu dia senang menyiksa lawan, sampai mereka sekarat."
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅WHILST༚꒱˖ [Jonggun] (HIATUS)
Fanfic【Hiatus untuk fokus ke ff Eleceed dan AOT.】 Singkat saja. Ini kisahnya, gadis hangat yang mampu membuat seorang Shiro Oni tersenyum dan tertawa bahagia tanpa harus memakai topeng. - ©Tokoh hanya milik Park Taejoon! - #6 - Jonggun [010922] ! Slow up...