BAGIAN SATU

8.5K 389 9
                                    

Sejak tadi Ace tak henti-hentinya memandangi Alice yang tengah asik berbica dengan temannnya dari kejauhan.

Tangan Ace terkepal kuat melihat Alice yang tertawa dengan temannya. Matanya begitu berapi-rapi melihat pandangan itu. Dari rahang yang mengeras memandangi dua gadis itu, tiba-tiba berubah menjadi senyuman smirk. Haha, dia tidak sabar menyingkirkan gadis itu.

Alice yang tengah asik sama teman barunya, dan tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikannya dari jauh masih sibuk tertawa tidak jelas karena lelucon yang diberikan temannya.

"Udah, deh Lisa aku capek tertawa terus, haha," Alice memegang perutnya yang sakit akibat tertawa terlalu berlebihan.

"Lo nya lebay padahal nggak ngakak-ngakak amat," jawab Lisa dengan menahan tawa melihat Alice yang capek tertawa sejak tadi. Alice ini orangnya receh, apa-apa selalu tertawa.

Alice mengeluarkan nafasnya kasar, lalu berdiri tegap, berusaha mengatur agar tidak tertawa lagi.

"Baiklah, Alice gak boleh tertawa," Lisa yang melihat Alice seperti itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Eh, Al nanti malam lo sibuk, nggak?" tanya Lisa. Alice menoleh, "Enggak, Lis ngapa, tu?"

"Gimana nanti malam kita jalan? Gue bosan di rumah terus," Alice mengangguk setuju, "Yaudah, ayok aku juga gak ada buat nanti malam di rumah,"

Lisa kesenangan mendengar jawaban Alice, "Oke, nanti malam gue jemput jam 7 di rumah lo,"

"Siap, Lisa,"

Mereka terus berbicara sambil berjalan hingga tidak menyadari bahwa melewati Ace yang sejak tadi memperhatikan mereka. Saat berpas-pasan sama Ace, Alice tidak sengaja melirik Ace yang di sampingnya. Alice sedikit tersenyum, saat Ace yang memberikan senyuman tipis seperti menyapanya.

"Kenapa milik gue cantik banget?" gumam Ace saat Alice sudah pergi melewatinya.

~~~

Di malam hari Lisa sudah bersiap-siap untuk menjemput Alice di rumahnya. Bahkan dia sudah bilang kepada Alice bahwa dia akan OTW.

Sebelum keluar dari kamarnya, Lisa melihat dirinya di kaca terlebih dahulu. Karena, sudah merasa cantik akhirnya Lisa keluar dari kamar. Namun saat, membuka pintu kamar Lisa dikejutkan dengan seorang pria bertubuh tegap menggunakan masker dan baju berwarna hitam yang berdri di depan pintu kamarnya.

"Lo-lo siapa?" tanya Lisa gugup. Perasaan Lisa mulai takut melihat pria ini, apalagi pria itu memberikan tatapan mematikan untuknya.

Pria itu tidak menjawab, dia langsung mendorong tubuh Lisa, sehingga Lisa jatuh tersungkur di dalam kamarnya.

"Lo siapa ha?! Kenapa bisa ada di rumah gue?!" bentak Lisa dengan mata yang memerah siap untuk menangis.

"Gue adalah orang yang akan membawa lo pergi dari dunia ini. Gimana lo udah siap?" Akhirnya pria itu menjawab, namun jawabannya membuat bulu Lisa seketika merinding.

"Ma-maksud lo?"

"Maksud gue lo harus mati, Sialan!"

"Akkhh!!"

Satu tusukan dari pisau mendarat di perut Lisa dengan begitu dalam sehingga Lisa mengeluarkan teriakan kesakitan.

"Sa-sakit," rintih Lisa yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Sakit, ya?" Pria itu tersenyum smirk melihat Lisa yang sudah menangis hebat sambil memegang perutnya yang telah mengeluarkan banyak darah.

Pria itu mulai menarik rambut Lisa kuat membuat Lisa mendongak ke atas memandangnya.

Secret Aceel [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang