Malam itu, Ace pulang ke rumah. Terlebih dahulu ia mengecek Alice di kamarnya, apa sudah tidur atau belum. Namun, kamar tersebut kosong, kemudian Ace kembali turun ke bawah menuju dapur mungkin Alice ada di sana. Hasilnya masih sama Alice tidak ada, hal itu membuat Ace mulai panik. Ia berlari naik tangga untuk melihat kamarnya apakah ada Alice atau tidak.
"Alice!" panggil Ace ketika sudah membuka pintu kamar. Tidak ada Alice di sana, Ace menggeram kesal ia membanting pintu kamarnya begitu saja. Kemudian, memilih menelpon gadis itu, ternyata nomornya tidak aktif. Terus-terusan Ace menelponnya sembari turun ke bawah.
Ketika ingin menduduki sofa mata Ace tidak sengaja melihat sebuah kertas yang dilipat dua, dan di atasnya ada sebuah kalung. Itu adalah kalung yang ia berikan pada Alice dulu, berisi sebuah pelacak agar ia tau di mana saja keberadaan Alice.
Ace mematikan teleponnya, saat nomor Alice juga tidak aktif. Menyingkirkan ponselnya, Ace beralih mengambil kertas tersebut.
Ternyata kertas tersebut ada dua, Ace mengambil satunya, lalu membacanya. Setelah selesai, Ace mengambil foto yang ada di atas meja, foto itu tadi terimpit oleh dua kertas tersebut. Melihat foto itu, mata Ace membulat tak percaya. Kemudian, ia mengambil kertas yang satunya lagi, tertulis di sana,
Selamat tinggal Ace
Cuma tiga kata tertulis di sana. Namun itu, bisa membuat Ace terdiam. Diibaratkan jantungnya berhenti sebentar untuk berdetag.
Tak lama setelah itu, Ace tiba-tiba berteriak kesetanan.
"ARGH!!! SIALL!!!"
Ace mengacak rambutnya kasar, lalu mengusap wajahnya. Ia menggenggam surat tersebut, lalu melemparnya.
Ace berusaha menenangkan dirinya sebelum akal sehatnya hilang. Ia bangkit dari duduknya, kemudian pergi untuk mencari Alice.
Di perjalanan Ace terus berdoa agar Alice cepat ditemukan. Ia tidak ingin Alice meninggalkannya, meski ia tau Alice pasti kecewa dengan foto tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa foto tersebut memang benar bukanlah sebuah editan. Di foto itu benar-benar dirinya. Maka dari itu, ia harus menjelaskannya bahwa apa yang dipikirkan oleh Alice adalah salah.
"Al, kamu di mana? Kamu harus dengarin aku dulu. Kamu nggak boleh pergi..." lirihnya. Kemudian, Ace semakin meninggikan kecepatan mobil.
~~~
Pukul 2 malam, setelah mencari Alice ke sana-ke mari Ace kembali ke rumah dalam keadaan yang sangat kacau, sebab ia tidak berhasil menemukan gadisnya. Ace berjalan dengan lunglai dan tidak sengaja menabrak meja hias saat pembelokan lorong.
"Hahaha....Arghh!!!"
Prang!!!
Prang!!!
Prang!!!
Akal sehat Ace mulai hilang, ia membuang semua benda-benda di atas meja.
"Argh!!!"
Prang!!!
Rumah yang awalnya rapi, kini sudah seperti kapal pecah. Pecahan kaca berserakan di mana-mana, Ace meduduki dirinya di antara pencahan tersebut. Ia mengusap wajahnya kasar, dan tanpa sadar sudah meneteskan air mata.
Penyakit itu kembali datang, yaitu melukai dirinya sendiri. Ace mengambil satu pecahan kaca, lalu menyayat tangannya. Darah sudah mengalir ke pergalangan tangan cowok itu, namun ia tidak berhenti dan semakin gencar melakukannya.
"Tangan aku luka tolong obati, ini sakitt Al, aku mohon obati tangan aku..." ucap Ace parau.
"Kamu di mana Alice? Jangan pergi," mulut terus berbicara begitu juga dengan tangannya yang tidak henti melukai tangan yang satu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Aceel [Hiatus]
RandomPermainan yang sangat rapi sehingga membuatnya tidak sadar bahwa dia pelaku sesungguhnya. Untuk mendapatkannya tidak perlu menggunakan cara kasar. Cara halus lebih baik. Obsesi ini sangat menggila, sungguh sangat-sangat gila. Melakukan apapun untuk...