Mentari pagi memantulkan cahaya dari jendela kamar yang sudah tersingkir dari gorden yang menutupi. Seorang pria jakung yang masih tidur mengelumuni dirinya dengan selimut tebal. Pria itu terusik akibat cahaya mentari itu, sehingga dia mulai mengerjapkan mata.
Pria itu yang tak lain adalah Aceel. Mata Ace sudah terbuka, dia melihat sekelilingnya dengan mata yang menyipit. Ace merasa heran siapa yang membuka gorden kamar ini. Tak mau ambil pusing Ace menduduki dirinya. Mata yang sayu tadi mendadak terbuka sempurna melihat seisi kamar sudah bersih dan rapi.
Ace masih ingat dia belum membereskan kamarnya yang tadi malam sangat berantakkan akibat ulahnya. Kini, semua sudah bersih dan rapi. Siapa yang membereskannya? Di rumah ini hanya ada dia dan Alice. Ibunya? Tidak mungkin, ibunya masih di luar negeri. Apakah Alice. Tanpa sadar Ace mengukir senyum kecil di bibirnya.
~~~
Selesai membersihkan diri Ace turun ke bawah untuk membuat sarapan. Ketika sudah di dapur Ace mendapati Alice sedang memasak. Ace mendekati gadis itu.
"Alice!" panggil Ace pada Alice yang membelakanginya.
Alice tersentak, dia membalikan tubuh memandang orang yang memanggilnya.
"A-ace!" Alice seketika gugup mendapati Ace di hadapannya.
"Lo ngapaian?" tanya Ace tanpa bereskpresi.
"A-aku lagi buat sarapan," jawabnya masih gugup.
Ace mengangguk, kemudian menarik kursi dan menduduki diri.
"Maaf, pakai dapur kamu tanpa ijin," ucap Alice masih dengan rasa takut.
"Kenapa harus ijin? Sekarang ini tempat lo, bebas lo mau lakuin apa aja di sini," ucap Ace.
Alice hanya tersenyum canggung, kemudian segera membalikan tubuhnya menghadap kompor sebab nasi gorengnya masih terjerang. Ya, Alice membuat sarapan nasi goreng.
Karena, kedatangan Ace membuatnya jadi lupa dengan nasi gorengnya. Tapi, untung saja tidak hangus.
Tatapan Ace tidak teralihkan melihat pandangan indah di depannya yang sedang fokus memasak sesuatu yang tidak dia tahu. Terlampau fokus Ace tak menyadari bahwa Alice meletakkan sepiring nasi goreng di hadapannya.
"Ini buat kamu," ucapan Alice itu membangunkan Ace. Dia tersentak dan segara mengatur posisinya menghadap meja makan.
"Makasih," ucap Ace.
Alice beralih duduk di hadapan Ace sambil membawa sepiring nasi goreng untuknya.
Melihat Ace sudah memakan nasi goreng tersebut Alice bertanya tentang rasanya.
"Enak nggak nasi gorengnya?"
Ace mengangguk, "Enak," Alice tersenyum kecil, kemudian mencoba nasi goreng di hadapannya. Matanya sedikit melebar saat merasakan nasi gorengnya terasa asin. Bisa-bisanya Ace mengatakan enak?
"Ini asin, nggak enak," ucap Alice pada Ace.
Ace mendongak menatap Alice, "Nggak apa gue suka," lalu, Ace semakin melahap makanan tersebut. Alice melihat hanya diam. Apakah Ace benar menyukainya atau sekedar menghargai masakannya?
~~~
Selesai dari sarapan bersama kini Ace sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menunggu Alice yang tengah mencuci piring.
Ada beberapa menit Alice selesai, dia ingin segera menaiki tangga menunju kamar, namun suara Ace memanggilnya menghentikan gerakannya.
"Al!"
Alice menoleh, dan berjalan mendekati Ace, "Iya Ace,"
"Hm.. itu lo yang bersihin kamar gue?" tanya Ace.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Aceel [Hiatus]
RandomPermainan yang sangat rapi sehingga membuatnya tidak sadar bahwa dia pelaku sesungguhnya. Untuk mendapatkannya tidak perlu menggunakan cara kasar. Cara halus lebih baik. Obsesi ini sangat menggila, sungguh sangat-sangat gila. Melakukan apapun untuk...