BAGIAN SEPULUH

2.2K 137 12
                                    

Pertanyaan dari Alice sedikit membuat Ace bigung harus menjawab apa. Untung sebuah alasan dengan cepat masuk ke dalam pikirannya.

"Foto itu gue ambil secara diam karena bagus makanya gue cuci, gue mau tunjukin ke lo tapi lupa terus. Dan kenapa bisa ada farfum lo di rumah gue karena, gue lihat farfum lo jatuh dari tas. Nggak  salah itu dua hari lalu. Gue mau ngasih malam ini, tapi lo udah jumpa duluan di rumah gue," jelas Ace.

Semua penjelasan Ace itu bohong. Dia sengaja mengambil farfum Alice secara diam karena dia suka aroma farfum yang Alice pakai. Jika, dia menghirup farfum itu dia merasa sedang menghidup aroma tubuh Alice. Tentang foto itu tidak perlu dijelasin lagi, dia memang sering memfotokan Alice secara diam-diam dan dia sudah banyak mengoleksinya.

Perkataan Ace membuat Alice percaya sebab alasan Ace termasuk logis. Sehingga dia tidak menaruh rasa curiga pada cowok itu.

"Hm, jadi gitu kenapa ada farfum aku sama foto aku di sini," Hanya itu balasan Alice.

"Iya, Al,"

"Kalau gitu aku ambil lagi, ya farfum sama fotonya. Lagian di foto ini aku terlihat bagus, haha,"

Dengan rasa berat hati Ace mengiyakan ucapan Alice. Ini memang salahnya yang tidak memperhatikan ketika memindahkan foto-foto alice.

"Iya, ambil aja, kan gue emang mau ngasih ke lo,"

"Aku mau pulang, Ce. Udah malam," ucap Alice memberitahu.

"Yaudah, ayo gue antar pulang," ajak Ace.

"Makasih Ace," senang Alice membuat Ace menjadi gemas sendiri.

~~~

Di kantin yang ramai di tengah-tengah itu Alice berjalan sambil memegang semangkuk nasi goreng. Alice ingin menuju ke tempat duduk Ace. Cowok itu sedang menunggunya yang lagi memesan makanan. Sebenarnya Ace tadi menawarkan agar dia saja memesankan makanan untuknya. Tapi, dia menolak karena merasa tak enak.

Ingin sampai ke tempat Ace seorang cewek menabraknya, menumpahkan kuah bakso yang panas ke bajunya. Hal itu membuat tangan Alice memegang nasi goreng jatuh ke lantai.

"Aww!! Shitt!!" Alice meringis kesakitan karena tangannya terasa panas sebab mengenai kuah bakso.

"Lo kalo jalan liat-liat dong!" bentak cewek itu pada Alice.

Alice mendongak menatap cewek itu, "Bukannya kamu yang harus jalan liat-liat? Kamu tumpahkan kuah bakso ke baju aku,"

"Heh! Berani lo salahin gue ha?!" Cewek itu menatap Alice nyalang.

Suasana di kantin menjadi heboh karena perdebatan antara Alice dan cewek itu. Sedangkan Ace melihat kejadian itu segera mendekat ke tempat Alice.

Alice diam menahan kegeramannya pada gadis di depannya ini. Dia yang salah tapi malah dia menyalahkan orang lain.

"Al lo nggak apa-apa?" tanya Ace khawatir ketika sudah di dekat Alice.

Alice dan cewek itu beralih melihat kedatangan Ace.

"Lo bilangin sama cewek lo kalau jalan tu liat-liat! Gara-gara dia makanan gue jadi tumpah!" ucap cewek itu pada Ace.

Ace seketika menatap cewek itu. Memang dari tatapan Ace menatap cewek itu biasa saja. Tapi, siapa yang tahu kalau sebenarnya Ace sedang menahan kemurkaanya pada cewek itu karena telah berani melukai gadisnya.

Alice hanya diam. Dia sedang menahan rasa sakit di tangannya yang terasa perih akibat kuah bakso tadi.

"Cih, dasar jalang!" Setelah mengatakan kalimat tajam cewek itu pergi dari hadapan Ace dan Alice.

Secret Aceel [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang