Episode 32 : Emily

148 20 4
                                    

Dahi Kyungsoo berkerut lalu tertawa terbahak-bahak melihat penampilan sang ayah, Han Se Sang.

"Hei. Hentikan," katanya sambil menunjuk sang anak yang kurang ajar. Han Se Sang memakai training pink dengan gambar siluet Hello Kitty berukuran cukup besar di dadanya.

"Kawaiiiiii...."

"DIAM KAU!" Wajah Han Se Sang memerah

Kyungsoo tidak tahu harus berkata apa. Tak pernah terbayang baginya, sang ayah akan memakai pakaian seperti itu.

"Di Jepang orang dewasa memakai baju Hello Kitty kok." Sang ayah membela diri walau tidak ada yang mencelanya.

"Iya Ayah. Aku yakin pengunjung Lotte World juga tidak ada masalah, tapi ..." Kyungsoo tidak yakin dengan pendapat Suci. Menurutnya Suci tidak akan menyukai penampilan ayahnya.

"Menurutmu bagaimana pendapat Suci?"

Kyungsoo baru saja memikirkan hal itu. "Kupikir dia akan menyukainya," jawab Kyungsoo bohong. Penampilan ayahnya yang konyol dipikirkan akan memecah kecanggungan antara dia dan Suci.

"Jadi kau begitu saja?"

Han Se Sang menunjuk penampilan Kyungsoo yang hanya memakai kemeja putih, jeans dan mantel warna coklat pastel.

"Tentu ayah. Di luar masih dingin. Apa kau tak mau memakai mantel?"

"Bukan ... Maksudku ..." Han Se Sang sebenarnya ingin mencela penampilan anaknya yang membosankan. Tapi dia yakin itu akan menjadi perdebatan panjang

"Iya jadi dimana kau akan menemui Emily?"

Akhirnya nama itu muncul juga dan Kyungsoo agak malas mendengarnya.

"Dia sudah di Lotte World Mall."

"Oh sedang apa dia?"

Mana kutahu ayah. Kau saja yang hubungi dia sendiri. Jawab Kyungsoo dalam hati.
"Mungkin shopping." Akhirnya Kyungsoo menjawab sekenanya.

Saat mengetahui Sang Hyuk membelikan tiket mereka berempat. Han Se Sang sangat - sangat senang dan dia langsung menghubungi Sang Hyuk untuk mengucapkan terima kasih, walau tak berlama-lama.

Han Se Sang sangat ingin ber-besan dengan Prof. Cowell.
Dia dapat membayangkan masa depan Kyungsoo yang cerah bersama Emily. Walau dia kehilangan impiannya untuk mendapatkan jalan puncak ke Universitas Seoul setidaknya dia mendapatkan koneksi ke Princeton.

Dan Suci, dia lupa meminta maaf kepada Sang Hyuk atas segala tindakan kepada anaknya itu. Dunia sungguh gila. Entah Kyungsoo sengaja menyembunyikan kenyataan itu sebelumnya agar dia terlihat bodoh atau dia benar-benar tidak tahu. Se Sang memperkirakan kemungkinan terbaik. Mungkin Kyungsoo yang mencari keberadaan anak Sang Hyuk. Makanya waktu itu mereka bersikap aneh. Se Sang tidak pernah menanyakan hal itu padanya. Dia sudah tidak mempersoalkan itu lagi.

"Kita ke rumah Sang Hyuk?"

"Kita langsung ke Lotte Mall," jawab Kyungsoo tanpa basa-basi sambil mengambil mantel hitam di pintu.

Sang Hyuk mengirimkan nomor Emily melalui Line. Sampai beberapa jam mereka akan bertemu. Emily tidak menghubunginya sama sekali.
Emily sangat yakin Kyungsoo akan menghubunginya sendiri. Mereka benar-benar saling memahami.

"Em?"

"Hai its been a long time. (Hai. Sudah lama)."
Tak ada nada yang berlebihan pada suara Emily. Suaranya sangat tenang dan merdu. Kyungsoo menjadi agak merindukannya.

"Where you at? (Kamu dimana?)" tanya Kyungsoo tak bertele-tele.

"Wait the place is kinda authentic, (Tunggu sebentar. Tempat ini terlihat autentik)," jawab Emily sambil bertanya pada orang asing juga yang duduk tak jauh darinya.
"Its Van Gogh. (Di Van Gogh)."

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang