Episode 56 : The Changing

66 14 0
                                    

Sang Hyuk berjalan perlahan, lalu mendorong pintu sedikit demi sedikit mengintip ke dalam kamar Suci. Melihat dua orang wanita dalam hidupnya tertidur di atas tempat tidur. Sang Hyuk melihat Dita terkantuk-kantuk saat makan malam. Tak ada komunikasi di antara dirinya dan Dita. Hanya Suci yang menanyakan keadaan sang ibu. Dan Sang Hyuk yang menjawab akan kesibukannya mengurus debut tante-tante Pretty Please.

Suci langsung bersemangat dan berbicara tentang mereka. Bagaimana dia mempromosikan Pretty Please ke teman-teman sekolahnya. Sang Hyuk berterima kasih karena tindakan itu membantu sang ibu. Suci mengangguk dengan canggung karena pujian itu. Dita tertidur di atas meja makan. Suci ingin menemani sang mama, memastikannya baik-baik saja. Karena rengekannya, Sang Hyuk menidurkan Dita di atas kasur Suci dan menyuruh Suci untuk mandi dulu sebelum tidur.

Sekarang Sang Hyuk duduk di atas kasur memperhatikan mereka berdua. Sang Hyuk tidak bisa tidur. Mungkin Dita sudah tahu kalau dirinya sudah menjadi pria pengangguran. Dia tidak tahu esok hari harus berbuat apa. Sang Hyuk melihat wajah Dita yang tidur seperti bayi. Dia sangat butuh kenyamanan sekarang. Tak tahan, Sang Hyuk kembali menggendong Dita ke kamar. Dan menidurkannya di atas kasurnya.

Sang Hyuk mulai mencium bibir Dita yang mungil. Membelai rambutnya, memeluk tubuhnya. Memejamkan mata untuk tidur di sampingnya. Tiba-tiba mata Dita terbuka, tubuhnya melepaskan adrenalin karena ketakutan lalu berteriak.
Sang Hyuk sontak melepaskan pelukannya dan mundur untuk melihat apakah dia tidak sengaja menjepitnya, menyakitinya. Dita langsung bangkit dan lompat dari kasur lalu membuka pintu dan berlari keluar.

"Dita ada apa?! Dita ada apa?!" Sang Hyuk ikut keluar dari kamar. Melihat Sang Hyuk, Dita langsung turun dari tangga dan melihat akses keluar dari rumah itu. Dita mencoba menarik-narik pintu itu, mencoba membukanya tapi tak bisa.

Suci ikut terbangun mendengar keributan itu.

"Pergi kamu! Pergi kamu!"

Suci mendengar suara sang ibu berteriak-teriak. Suci melompat turun dari ranjang membuka pintu dan berlari, bergegas turun. Dari tangga, Suci melihat sang ibu menjulurkan pisau ke arah Sang Hyuk.

"Mamaaa! Mama kenapa?!"

Sang Hyuk menarik cepat tangan Suci yang ingin mendekati Dita.
"Sini Suci. Sini dulu. Bahaya," ucapnya sambil meletakkan kedua tangannya di sepasang bahu Suci lalu mengaitkan jemari, menguncinya.

Dita menatap Suci marah, tak mengenalinya. Lalu perlahan raut wajahnya berubah. Pisau terjatuh dari genggamannya. "Astaga ..."
Dita menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lalu jatuh bersimpuh. "Maafkan ... Maaf ..."

Suci berusaha melepaskan dirinya dari Sang Hyuk lalu berlari memeluk ibunya. "Mama gak papa? Gak papa Ma?" Suci bertanya pada Dita terus menerus.

"Tak apa nak." Matanya basah. "Kok bisa Mama kayak begitu. Maafkan mama ya?" ucap Dita sambil menyeka air mata di pipinya yang bulat.

"Ayah Sang Hyuk jahat ya Ma?!"

"Enggak. Enggak kok. Mama habis mimpi buruk. Ayah sendiri kaget tadi. " Dita beralasan. "Ayo kita tidur lagi ya nak. Kamu besok sekolah." Dita bangkit berdiri, mengulurkan tangannya pada Suci dan Suci menyambutnya.

"Saya tidur sama Suci lagi ya di kamar." Dita meminta izin kepada Sang Hyuk.

Sang Hyuk mengangguk perlahan, melihat Dita berlalu, dahinya berkerut berpikir dengan apa yang terjadi sesaat lalu. Sesuatu membuat Dita seperti itu. Apakah Dita melihat video di komputernya? Dia yang menghapusnya? Bagaimana dia mengetahui password-nya?

Sang Hyuk berjalan menuju living room, kehilangan niat untuk tidur di kamarnya lagi. Malam itu dia akan tidur di sofa. Merasa tak bisa tidur, Sang Hyuk kembali ke dapur dan mencapai laci tertinggi. Mengambil koleksi wine-nya yang selama ini dia pajang dan tidak dikonsumsi. Sang Hyuk mencari pembuka gabus wine dan kembali menegak sepertiganya setelah membukanya.

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang