Episode 58 : The Reality

83 18 3
                                    

Sang Hyuk membuka bagasi mobilnya lalu memasukkan sterofoam berisi makanan. Seorang ahjumma keluar dari dalam yayasan membawa bungkusan yang lain.

"Tak usah ibu. Ini saja cukup." Sang Hyuk menolak dengan halus.

"Hei jangan tolak pemberian ibu. Kamu harus merayakannya. Kamu mendapat pekerjaan. Kamu bisa memenangkan istrimu kembali," ucapnya membesarkan hati Sang Hyuk.

Dita dan Suci meninggalkan kediaman Sang Hyuk. Sang Hyuk mengira mereka ke kantor dan ke sekolah. Tapi saat Sang Hyuk menjemput mereka. Mereka tidak ada di tempat. Dita hanya memberi pesan bahwa dia tidak akan kembali ke rumah.

"Ibu Cha ... Terima kasih banyak atas segalanya." Sang Hyuk membungkuk dalam, terharu.

"Ini saya beri makanan matang. Berjaga kalau makanan yang kau buat itu gagal." Ibu yayasan itu tertawa.

Sang Hyuk tersenyum malu. Sadar diri bahwa dirinya sangat buruk dalam memasak.

Sang Hyuk memasukkan oleh-oleh dari yayasan ke dalam mobil dengan hati riang. Dari dalam bungkusan plastik itu dia dapat mencium berbagai aroma masakan rumah. Tapi Sang Hyuk sudah bertekad. Dia harus membuat setidaknya satu resep yang berhasil. Toppoki. Makanan nasional Korea yang diakui di seluruh dunia.

"Harus berhasil!" Sang Hyuk menyemangati dirinya sendiri di perjalanan pulang.

Sesampainya di rumah, di tergopoh-gopoh meletakkan itu semua di atas meja makan. Lalu melihatnya sambil meletakkan tangannya di pinggang.
"Ayo kita mulai."

Sang Hyuk mengambil celemek di sudut dapur dan memakainya. Lalu dia membuka box sterofoam dan mengeluarkan tepung toppoki instan.
Lalu dia memasukkan tepung itu ke dalam mangkuk, mengambil air hangat dari dispenser, lalu memasukkannya ke mangkuk.
"Ingat. Sedikit demi sedikit Sang Hyuk," ucapnya kepada diri sendiri sambil menguleninya sampai kalis.

Sang Hyuk tersenyum puas melihat hasil kerja kerasnya. Sang Hyuk membayangkan dia memamerkan pada Dita bahwa dia membuat toppoki dari tepung.

Sang Hyuk memberi tahu Dita mengenai pengangkatannya menjadi pegawai Spark Entertainment. Sang Hyuk memohon agar Dita bisa datang untuk merayakannya bersamanya. Dia memperbolehkan Dita mengajak Jihoon. Sang Hyuk tahu mengenai hubungan antara mereka berdua. Sang Hyuk ikhlas. Asal mereka tetap bisa bertemu. Walau sekali saja.
Dita setuju. Dan sekarang tibalah waktu Sang Hyuk bekerja keras di dapur.

Air di panci sudah menggelegak mendidih. Sang Hyuk memasukkan adonan yang telah dipilin panjang.
Sang Hyuk lalu memanaskan minyak wijen di dalam panci. Lalu dia memasukkan saus buatan ibu-ibu yayasan. Setelah matang dan wangi, Sang Hyuk memasukkan toppoki yang telah dia potong-potong. Aromanya membuat dia bersin-bersin. Setelah itu dia memasukkan air.
"Secukupnya Sang Hyuk. Yak." Setelah mendidih dan berkurang airnya. Dia menaruhnya di atas mangkuk saji.
"Yang terakhir biji wijen!" Sang Hyuk menaburkannya seperti seorang chef.
"Dita dan Jihoon pasti suka!"

Sang Hyuk pun mulai menghangatkan makanan pemberian ibu yayasan yang lain. Menaruhnya dalam piring cantik. Lalu menghiasnya.

Sang Hyuk menyajikan berbagai kimchi, saus dan acar di atas piring-piring kecil. Lalu menyiapkan piring kosong dan gelas kosong. Melipat serbet dan menegakkannya seperti seorang profesional.

Setelah puas dengan presentasi di atas meja. Sang Hyuk pergi mandi dan memakai pakaian terbaiknya. Kemeja beserta blazer dan celana sutera ungu. Sang Hyuk menambahkan dasi sebagai sentuhan terakhir. Ditambah parfum.

Setelah menunggu cukup lama. Bel pun berbunyi, dengan antusias Sang Hyuk membuka pintu menyambut dua tamunya tersebut.
"Terima kasih sudah mau datang. Masuklah."

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang