Episode 53 : The Anniversary

96 15 1
                                    

"Suci menyesal punya ayah kandung ayah Sang Hyuk!"

Sang Hyuk merasakan sesuatu hal aneh di dadanya.  Apakah kata-kata Suci yang membuatnya merasa hal itu? Dirinya akhirnya menjadi orangtua. Seharusnya dia bahagia.
Bisakah aku dapat bahagianya saja? Aku tak mau rasa tak nyaman ini.

Kepala Sang Hyuk tertidur di atas paha Dita yang empuk dan mungil. Merasakan dekatnya dirinya dengan buah hatinya yang masih sebesar biji kacang. Dirinya dan Dita sudah terikat. Tapi mengapa dia sekarang merasa tak aman. Kemana rasa sombong dan percaya diri itu?
Foto itu ... Cuma kebetulan ...
"Dita ... Apakah kau mencintaiku?"
Mulutnya tiba-tiba bertanya. Melawan ketidakpercayadiriannya.

"Iya?" Dita tak mendengar pertanyaan Sang Hyuk. Pikirannya sedang melanglang. Dita melakukannya agar tetap waras. Kenyataan bisa membuatnya kembali gila.

"Kau mencintaiku?"

Pertanyaan yang aneh keluar dari mulut Sang Hyuk. Sejak kapan dia menuntut untuk dicintai. Selama ini Dita pikir. Dirinya adalah penyalur nafsu dan wadah untuk melahirkan anak dari benihnya. Sebuah piala yang diambil dari tangan sahabatnya, Jihoon. Dan sebuah investasi di negeri asing, Indonesia.

"Boleh aku tahu mengapa kau menanyakan hal itu?" tanya Dita, berpikir bahwa Sang Hyuk dalam keadaan tenang dan itu tak mengapa bila ia mengajukannya.

"Aku hanya ingin tahu ... Kau menyerahkan diri di malam itu. Mengapa?" Sang Hyuk mendongak. "Apa benar ... karena Suci?"

Ternyata Sang Hyuk memikirkan perkataan Suci. Sang Hyuk mulai merasakan pahitnya menjadi orangtua. Betapa perkataan menyakitkan dari seorang anak, akan mempengaruhi diri. A beast also loves their children.
"Aku menyerahkan diriku padamu itu karena aku ingin ... Aku menginginkannya," jawab Dita tak sepenuhnya berbohong. Dirinya memutuskan untuk melakukan apapun untuk balas dendam.

Kalimat itu terasa seperti basuhan air hangat di dalam rongga dada Sang Hyuk. Sang Hyuk tersenyum.
Walaupun istananya sebagian roboh tapi masih ada perapian di dalamnya. Keluarganya yang baru.

Sang Hyuk kembali memejamkan matanya. Menemukan kenyamanan sampai dirinya tertidur pulas dan bermimpi. Disana dia bertemu mendiang ibu. Bukan bertemu pada tepatnya. Itu adalah potongan kenangan di masa lalu.

"Kenapa ibu belikan bonekanya? Ibu gak marah aku main boneka?" Tanya Sang Hyuk kecil tidur di atas pangkuan ibunya.

"Iya gak apa-apa. Memang apa alasannya kamu menyukainya?"

"Dia cantik."

"Oh begitu. Ibu suka kamu menyukai keindahan."

"Ibu juga cantik. Makanya Sang Hyuk juga suka ibu."

Ibunya kemudian tertawa renyah dan membelai anaknya.

***

Sang sekertaris berlari saat memasuki ruang lobby Spark Entertainment. Dia memencet tombol lift dan melihat keberadaan lift dengan gugup. Hari ini dia sudah sangat terlambat. Pak Bos yang tidak menginap di kantor, membuatnya memutuskan untuk tidur di apartemennya. Dia tertidur sangat pulas sampai-sampai kesiangan. Dia dapat membayangkan binder-binder terbang yang akan menimpa tubuhnya. Memasuki ruangnya jantungnya bertalu sangat kencang. Akan tetapi aneh sekali, kenapa suasana terasa sangat sepi.

Seperti tidak ada orang lain di lantai itu. Sang sekertaris mengelus dadanya. Mempersiapkan diri. Apakah ada tragedi yang menimpa para rekan kerjanya? Apakah para rekan kerjanya memutuskan untuk pergi dan tak kembali? Berarti dirinya sendiri yang harus memikul semuanya? Sang sekertaris menelan ludah melihat ruangan sang Bos yang menyala. Pintunya mulai terbuka perlahan, makhluk dari neraka itu mulai memperlihatkan sebagian dari dirinya. Lalu kemudian lama kelamaan tubuhnya terlihat utuh. Mulutnya mulai terbuka, bersiap mengeluarkan api.

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang