Lipstik Gi Thuy menyala merah, menyanyikan lirik lagu. Sebuah payung besar berwarna hitam memberi efek bayangan di setengah wajahnya. Mata Gi Thuy yang tajam mengintip dari balik bayangan itu, memberi kesan misterius. Payung dijatuhkan ke belakang. Wajah Gi yang cantik tersingkap. Lengkap dengan ikat kepala yang manik-maiknya memantulkan cahaya berkilauan. Di genggamannya terdapat sebuah topeng merah yang dia naikkan menutupi wajahnya, hanya membingkai bola matanya.
Gong Tae masuk lokasi shooting dengan langkah santai. Salah satu kru yang diam memperhatikan setelah mengatur lighting, melihat kejanggalan. Orang yang langsung berdiri di belakang kamera, di belakang para gadis Pretty Please, tidak memakai tanda pengenal.
Kru bagian lighting itu mendekati dan menegurnya. "Anda dari bagian apa?"
Gong Tae menoleh sembari tersenyum. Senyuman sisa kekagumannya melihat proses shooting MV untuk pertama kali dalam hidupnya. Gong Tae mengacungkan telunjuknya. Meminta kru yang bertanya itu untuk menunggu, mengambil kartu tanda pengenal dari kantong jaket.
"Polisi?" Sang kru memastikan apa yang dia lihat di identitas Gong Tae.
"Betul," jawabnya sembari memasukkan kembali tanda pengenalnya ke dalam saku.
"Siapa yang Anda tunggu?" Mata sang kru melebar, penasaran.
"Gi Thuy ... Saya akan menanyakan beberapa hal. Tapi saya bisa menunggu." Gong Tae kembali melihat proses shooting sembari melipat kedua tangannya.
"Begitukah? Baik. Saya akan memberitahu pak sutradara." Sang kru berjalan cepat menuju sutradara yang melihat monitor dengan para gadis Pretty Please berdiri di samping dan belakangnya.
"Permisi."
Choon He langsung menghindar dari sang kru yang menyisip, berbisik di telinga sang sutradara.
"OK. CUT!" teriak sang sutradara kemudian.
Gi Thuy langsung bersikap siaga dan berpikir apakah dia melakukan pekerjaannya dengan baik, turun dari armchair dengan hati-hati.
"Gi Thuy! Apakah kau berkendara sambil mabuk?!"
Tuduhan sang sutradara membuat Gi terkejut dan bingung. Begitu pula dengan anggota Pretty Please lainnya.
"Tiiidak pak." Gi berjalan mendekati sang sutradara.
"Kok ada polisi mencarimu?"
Bagai disambar geledek, apa yang Gi tidak harapkan terjadi akhirnya terjadi.
Tak perlu diantar oleh kru, Gong Tae sendiri datang menghampiri Gi.
"Saya hanya mengajukan pertanyaan kok. Anda tidak usah cemas."Gi menduga ekspresi wajahnya yang terkejut terlalu ketara. Hal yang cukup fatal karena Gi berniat untuk berbohong mulai saat itu.
"Aa ... Ada apa, Pak ?""Mengenai anggota parlemen Chen ..." Gong Tae melihat keadaan sekitar. Mata sutradara dan kru lain tertuju pada mereka. "Kita berbincang di tempat lain," ucapnya. Menggiring Gi ke tempat yang lebih sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)
Roman d'amour(18+) Berlatar pulau Bali, kehidupan Dita hampir sempurna. Seorang guru menari Bali dan instruktur yoga dengan fisik dan wajah seperti boneka ini akan segera menikah dengan tunangan yang ia cintai, Dika. Akan tetapi saat cincin pertunangannya hila...