Episode 39 : Wu Jin

82 16 0
                                    

"Selamat siang. Kami dari kepolisian sektor Yeongdeungpo ingin bertemu dengan pengacara Kim. Kim Woon Bum maaf." Gong Tae berbicara dengan resepsionis tanpa basa-basi menyampaikan tujuan sambil memperlihatkan kartu identitasnya.

Wu Jin berdiri gelisah di ambang pintu masuk gedung. Enggan untuk masuk.

"Hei Wu Jin! Sedang apa kau? Masuklah!" bujuk Gong Tae.

Wu Jin tak mau menjawab. Dia malah berpura-pura tak mendengar. Seolah-olah sedang mengamankan gedung agar tidak seorang pun bisa masuk.

Sebenarnya Gong Tae sudah tahu mengapa Wu Jin gelisah. Wu Jin sudah pernah ke kantor pengacara Kim sebelumnya dan bertemu dengan resepsionis.

Gong Tae langsung menuju pintu kaca dan dengan keras menarik Wu Jin masuk. Sampai-sampai Wu Jin hampir tersandung.

"Aku akan masuk nanti. Hei ... hei ..." Wu Jin beralasan. Lalu langsung menunduk saat tak sengaja bertatapan dengan sang resepsionis.

Gong Tae mendorong Wu Jin maju sehingga resepsionis bisa melihatnya jelas. Tak sadar sang resepsionis mengangguk memberi salam. "Pak Wu Jin."

"Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya Gong Tae.

"Saya menemui kawan di lantai lain." Wu Jin berkilah. Dia sangat menyesal tidak menelpon kantor pengacara Kim terlebih dahulu. Wu Jin berpikir bagaimana dia bisa menelpon? Gong Tae mengawasinya seperti elang!

Sang resepsionis yang memahami situasi mengangguk membenarkan. Sepertinya Polisi Wu tidak ingin keberadaannya di kantor itu diketahui rekannya. Sang resepsionis biasa melihat orang-orang penting hilir mudik di lobby itu menuju kantor pengacara Kim. Jadi selalu ada kemungkinan. Dia adalah gate keeper dalam hal ini. Pekerjaan yang agak beresiko dengan gaji yang tidak seberapa.

"Oh begitukah? Siapa namanya mbak ..." Gong Tae membaca nama di nametag-nya. "Seo Ji Hye."

Bagai tersihir jantung resepsionis Seo langsung berdebar (dalam arti yang kurang baik). "Namanya ..." Dia mulai bingung dan tergagap. Posisinya serba salah dalam hal ini.

"HYUN BIN!" Tiba-tiba Wu Jin berteriak.

"Hyun Bin seperti ... aktor?" Dahi Gong Tae berkerut, mendengar kebohongan Wu Jin yang konyol.

"Bukan ... Namanya sama ... Kebetulan ..." Wu Jin meyakinkan Gong Tae.

"Oh teman apa? Dalam rangka apa?"

"HEI!" Emosi Wu Jin tiba-tiba memuncak. "Mengapa aku harus memberitahumu hah?! Aku polisi. Bukan tersangka. Kau tahu itu!" Gong Tae mengomel sambil menunjuk-nunjuk.

Sang security yang melihat keributan, segera menghampiri mereka. "Ada apa ini? Pak Wu Jin! Ingin menemui Pak Kim kah? Dia tidak ada di tempat."

Resepsionis Seo mengernyit.

Melihat ekspresinya sang security bingung, tidak memahami situasi yang terjadi.

"Iya dia lupa memberi tahu saya. Terakhir kapan dia bertemu dengannya?" tanya Gong Tae dengan wajah datar bertanya dengan cepat.

"Belum lama sekitar seminggu yang lalu." Sang security terpancing.

Resepsionis Seo memejamkan mata.
"Saya mengambil minum sebentar." Training-nya tidak termasuk pada hal-hal semacam ini. Dia meninggalkan tamu-tamunya. Kalau disuruh memilih, dia lebih memilih dipecat daripada dipenjara.

Melihat gelagat aneh resepsionis, sang security menyadari bahwa dia salah bicara.

***

Gong Tae mengendarai mobilnya dalam keheningan. Beberapa kali dia melirik rekannya. Wu Jin hanya diam sambil beberapa kali melihat jam tangannya. Wu Jin tidak dapat melihat smartphone saat berkendara karena itu membuatnya mual.

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang