Episode 54 : The Confrontation

73 13 6
                                    

And just like that
All I breathe
All I feel
You are all for me
No one can lift me, catch me the way that you do
I'm still falling for you

Ellie Goulding
(Still Falling For You)

***

Suasana kantor sudah semakin gelap. Para pegawai kantor polisi sudah mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta yang diselenggarakan institusi di salah satu restoran mewah di Seoul. Malam ini mereka akan makan steak sapi.

Selagi semua orang mengambil jaket yang disampirkan di kursi lalu mematikan monitor komputer dan lampu. Gong Tae masih sibuk di mejanya. Sore setelah baru pulang menginterogasi di penjara. Dia segera kembali ke kantor. Seperti tak ada jeda. Dia harus menyelesaikan kasus ini secepatnya. Rekannya seharian tak terlihat. Dia sedari tadi sibuk menjadi event organizer. Sepertinya begitu, Gong Tae sendiri hanya menebak. Karena pegawai yang lain berkata dia sedang di restoran dan pak Kepala mengizinkan.

Pak Kepala Polisi yang keluar dari ruangannya berjalan menuju ruangan Gong Tae. Dia merasa Tae tidak akan mau ikut kalau tidak dibujuk. Pak Kepala masuk membuka pintu tanpa Tae menyadarinya.

"Tae. Ayo kita keluar bersama. Semua sudah pergi terlebih dahulu. Nanti lampu kantor akan dimatikan," ucapnya Pak Kepala setengah memaksa.

"Matikan saja Pak. Nanti saya akan nyalakan lagi," balasnya tanpa memandang wajah Pak Kepala.

Pak Kepala menghela nafas. "Kau tak bisa terus mengisolasi diri. Kita tim. Acara makan-makan itu juga salah satu pekerjaan." Sang Bos mendekat ke meja Tae. "Untuk persatuan, kebersamaan, saling mengakrabkan diri."

Tae menghentikan pekerjaannya memberi Pak Kepala sebuah senyuman. "Saya sudah 10 tahun di instansi ini pak. Masalah akrab. Kepada siapa saya tidak akrab-"

"Tapi mengapa akhir-akhir ini kau seperti ini Tae?!" Pak Kepala mengeraskan suaranya.

Tae diam. Menjeda kalimat. Terdapat kesunyian selama beberapa detik yang dapat Pak Kepala tahan.
"Sudah berapa lama Anda seperti ini Pak?"

Dahi pak Kepala berkerut. "Maksudmu apa?"

"Apa sebelum saya masuk pak?"

"Tae ..."

"Apa sejak sebelum walikota Bong?"

"Apa maksudmu aku tak mengerti-"
Pak Kepala mulai merasa risih dengan kata-kata Gong Tae.

"Apa dulu ada yang senasib dengan Wu Jin? Apa Wu Jin itu satu-satunya setelah sekian tahun pak? Kalau saya yang mati apakah bapak tetap seperti ini?"

"Mengapa kamu mengaitkan dengan Wu-"

"BAPAK TETAP MENERIMA UANG MEREKA WALAU SALAH SATU DARI KAMI TEWAS BEGITU?!"

"TAE! INGAT POSISIMU!" Pak Kepala ikut naik pitam mendengar bentakan Tae.

"JUSTRU SAYA INGAT PAK!" Tae tetap membentak. "Saya mengundurkan diri setelah saya menyelesaikan kasus Sun Woo dan Sang Hyuk," ucapnya tanpa menatap mata Pak Kepala.

"Tae ayolah ..."

"Semoga Anda beruntung dengan Jong Suk pak."

Suasana kembali menjadi hening. Sepertinya memang Gong Tae tak mau lagi bicara. Dia kembali menyibukkan diri di balik monitor.

"Aku anggap aku tak mendengar kata-katamu barusan. Kau sedang emosi." Pak Kepala melihat sejenak Tae masih mengunci mulutnya. "Aku pamit kalau begitu ..."

"Pak Kepala ..." Tae berbicara ketika pak kepala berbalik. "Pemerintahan datang silih berganti tapi kesan itu kekal. Kesan buruk. Kesan murah. Akan terus tersampaikan dari mulut ke mulut ..."

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang