Episode 44 : Chen and Chang

72 17 0
                                    

Pak Chen menekan bel pintu hotel. Sedari pagi dia tidak bisa berhenti tersenyum. Dia tahu memang sejatinya dia orang yang murah senyum, berbeda dengan orang Korea kebanyakan.

Di awal karirnya, saat dia menawarkan pamflet. Menjadi garda terdepan juru kampanye seseorang. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya walau reaksi orang kebanyakan menyakitkan.

Karena kebiasaannya ini, tidak ada yang curiga akan datangnya suatu hal yang berbeda hari ini. Bahkan istrinya sekalipun. Dia akan berhubungan sex dengan seorang idol.

Sebenarnya selingkuh bukan hal pertama baginya tapi entah kenapa ini berbeda. Mungkin karena sang wanita juga melakukannya dengan resiko. Dia sebentar lagi debut. Tentu itu penuh resiko.

Atau karena dia yang membuat Sekertaris Bo melupakan sang istri. Pak Chen melihat sendiri bagaimana dia memohon-mohon agar tidak ditinggalkan istrinya. Atau ... mungkin istrinya baru mengetahui kalau dia punya selingkuhan yaitu Gi Thuy ini. Tapi Pak Chen tak yakin Bo Hyun berselingkuh.

Pak Chen mengusap-usap dadanya yang berdebar. Akhirnya variasi sex yang diinginkan. Pak Chen ingin sekali mengungkapnya pada sang istri. Tapi sang istri sangat galak. Galak di realita tapi tidak di ranjang. Pak Chen menghela nafas. Salah satu hal yang membuatnya kecewa.

Pintu kamar akhirnya terbuka Gi Thuy sudah berdiri disana. Cantik sekali. Wajahnya galak sempurna. Dan dia memakai mantel satin hitam.
Pak Chen sempat mematung. Melihat sebuah kursi kayu berwarna jati dengan sandaran yang sudah dikalungi sabuk. Borgol melingkari kiri kanan kaki dan lengan kursi.
Pak Chen menelan ludah.

"Duduk disini," ucap Gi sambil menutup pintu.

Ucapannya seperti mantra yang dia turuti tanpa bertanya.

Gi lalu langsung memasangkan borgol di tangan kaki Pak Chen dengan cepat. Karena panas yang keluar dari tubuhnya sendiri, badan Pak Chen memerah, pipi dan telinganya memerah seperti seorang kanak-kanak yang pertama kali jatuh cinta.  Sabuk pun dipasangkan di lehernya lalu ditarik. Mulut Pak Chen terbuka karena tercekik.
"Oh maaf." Gi menyadari bahwa sabuknya dia pasang terlalu ketat dan bisa saja dia tak sengaja membunuh anggota parlemen itu.

Setelah selesai Gi berdiri di depan Pak Chen dan melepaskan mantelnya.
Tubuhnya yang dibalut lingerie transparan hitam pun terlihat.
Tubuh yang sangat halus tanpa noda hitam dan ramping. Mungkin pola diet ala idol yang membuat tubuhnya sesempurna itu. Atau diet Vietnam yang kaya akan sayur.

Yang pasti otak Pak Chen sekarang memerintahkan semua darah untuk mengalir ke organ di antara selangkangannya. Penisnya mendesak keluar dari celana.

Gi mengambil kain hitam di atas ranjang. Lalu dipasangkan ke mata Pak Chen.
"Kenapa—"
Sebelum melanjutkan pertanyaannya, dia melihat bayangan siluet Gi yang sedang memperhatikannya. Dia masih bisa melihat Gi, hanya saja wajahnya tidak jelas. Entah kenapa pak Chen suka elemen misteri ini. Bulu kuduknya mulai berdiri bersemangat.

Gi menghilang dari hadapan Pak Chen. Lalu berdiri di belakangnya. Seseorang keluar dari bawah ranjang.
Seorang pelacur yang dibayar oleh Bo Hyun. Berperawakan sama persis  dengan Gi dan memakai lingerie yang sama. Berdiri di hadapan Pak Chen.

Seperti percobaan pak Chen tidak bisa mengenali bahwa orang di hadapannya bukanlah Gi. Gi palsu tersebut duduk di pangkuan Pak Chen dan mulai membuka kancing kemejanya. Menggulung kaos dalamnya lalu memainkan putingnya. Penis Pak Chen mulai mendesak keluar lagi. Rangsangan yang nikmat mulai mempengaruhi otaknya.
"Kau ... ahh ... hebat ..."

Gi palsu menahan diri untuk berbicara. Karena dia disini dibayar untuk tidak berbicara dan melenguh hanya di saat yang ditentukan.
Gi palsu mulai menghisap puting anggota parlemen itu. Suara lenguhan Pak Chen yang berat membuat Gi jijik dan menoleh ke arah yang lain.
Tapi kata-kata Bo Hyun terngiang di kepalanya.
"Tahan dirimu untuk apapun yang kau lihat. Pikirkan tujuan."
Gi mulai fokus kembali, melihat tindakan dua insan tersebut dengan tegar.

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang