Episode 7 : Jakarta

352 44 8
                                    

My baby good baby
Fall asleep
Heavenly Baby
I fall asleep in my mother's arms Sleeping baby
Pretty baby

Korean Lullaby

***

Plafon telah dilubangi sejak dari hari yang lalu.

Walau waktu itu masih ragu, namun sekarang niatnya telah kuat. Walau air mata telah banyak tumpah di wajahnya, tapi apa gunanya?

Siapa yang akan percaya?

Kain gaun putih sudah dililitkan di rangka aluminum plafon, kemudian ia menarik-nariknya, seakan memastikan itu tidak akan bengkok.

Dia kemudian mencoba bergelantungan hingga terdengar suara kain yang tertarik.

Iya, sepertinya sudah cukup kuat.

Tangisnya mendadak tumpah kembali. Maafkan aku Kakak, Byeol, Chong He.

Walikota Bong ... Walikota Bong!

Jatuh terduduk dan bersujud, dia membentur-benturkan kepala ke permukaan lantai yang dingin.

Maafkan aku! Maafkan aku!

Berdiri di atas kasur, dia segera memegang kain yang telah disimpul begitu keras. Tangannya bergetar saat mengalungkan simpul itu di lehernya.

Semoga kau menemukan ceritaku ... aku mengagumimu ... kau lebih kuat dariku ... kaulah harapanku ....

Lalu, tanpa bicara dia melompat ke bawah. Membiarkan tubuhnya terlonjak dan tergantung lunglai.

***

Layar LED besar sudah disiapkan di gedung teater Sejong Korea. Para wartawan sudah bersiap duduk di kursi yang sejak awal telah dilabeli masing-masing media online dan televisi. Kamera besar berjejer di depan panggung dengan jurunya masing-masing.

Bo Hyun dan ayahnya, Jang Jo Myun, duduk bersebelahan di deretan tengah gedung. Sebenarnya istri dari Bo Hyun, Park Shin Ah, diundang juga namun Shin Ah beralasan sedang tidak enak badan. Akan tetapi, Bo Hyun tahu, Shin Ah tidak pernah menyukai Hyuk.

Bo Hyun kemudian melihat Kyung Soo melangkah memasuki tribun, berjalan cepat ke arah mereka. Lalu Kyung Soo duduk dengan tenang di kursinya. Ada jeda satu kursi di antara mereka, kursi milik Shin Ah.

"Kyung, kau sendirian?"

"Iya," jawab Kyung Soo datar. "Ayah sedang mempersiapkan pidato Dies Natalis Universitas dan mempersiapkan keberangkatan ke Jakarta. Seperti kau tahu."

"Kau tidak?" tanya Bo Hyun kembali. Keningnya berkerut dalam.

"Membantu? Tidak. Selama ini aku sudah terlibat dalam project. Aku sudah menguasainya."

Tidak lama kemudian, Video Company Profile Hyuk Entertainment akhirnya dimainkan di layar LED yang besar.

Sudut bibir Ayah Bo Hyun terangkat, dia tersenyum begitu lebar. "Ini akan sukses besar." Dia berkata begitu kepada Bo Hyun yang ada di sisinya.

Mistake in Love (Sudah Terbit. Pemesanan lihat halaman terakhir.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang