Part 09 : Haraboji Lim

421 70 5
                                    

"Yuju-ya... kamu membeli gitar baru lagi?."tanya Sunny
"Aniya eomma. Ini punya temanku, dia menitipkannya padaku."jawab Yuju
"Jangan bohong!."
"Anni!! Untuk apa aku berbohong?. Aku sudah punya banyak gitar."
"Bagus kalau kau sadar..."
"Eomma..."
"Eomma bukannya melarang, tapi kalau kau terus membeli, itu namanya pemborosan!."
"Nde... ini benar-benar milik temanku."
"Yeoja? Namja?."
"Yeoja."
"Nugu?."
"Pokoknya temanku, yeoja. Tidak perlu sampai tahu nama!."
"Wae?."
"Astaga eomma..."

******

"Bukannya kau keluar bawa gitar? Kenapa pulangnya tidak di bawa?."tanya Eunha
"Bukan urusanmu."
"Kau belum menyerah 'kan?."

Umji melengos pergi, meninggalkan kedua saudaranya.

"Sinbi-ya..."panggil Eunha

Sinbi mengerjapkan matanya beberapa kali, dan akhirnya sadar keberadaan Eunha.

"Umji eoddiso?."
"Dia sudah masuk kamar lebih dulu. Kalian bertengkar lagi? Kali ini kau yang salah?."jawab Eunha sekaligus menebak

"Kita bahas nanti saja eonni."

"Malam ini sepertinya kamarku akan kosong."

"Eunha-ya..."
"Wae eomma?."
"Kamu mau makan malam lagi?."
"Aniyo, aku sudah kenyang."
"Geurae, kalau begitu cepatlah tidur."

Yoona memanggil Sinbi dan Umji untuk keluar dan makan malam. Sementara Eunha kembali ke kamarnya tapi dia tidak tidur dan main komputer. Dia biasanya melihat rekaman cctv di depan rumahnya, sebelum ayahnya memeriksa itu setiap tengah malam. Dia tidak ingin kedua adiknya kena masalah. Jadi dia selalu menghapus hal-hal yang mungkin bisa memicu pertengkaran.

"Kiyowo..."ucap Eunha spontan saat melihat Sinbi dan Umji saling bergandengan tangan, "Tapi kenapa tadi mereka bertengkar?."pikirnya

S
K
I
I
P

"Apa Umji juga sudah datang?."tanya Yuju saat Sinbi datang dan duduk disebelahnya
"Kenapa bertanya padaku?."Sinbi balik bertanya, baru juga sampai tapi sudah ditanya hal lain. Pertanyaan seperti ini yang paling tidak dia sukai.

Yuju menghela nafasnya mencoba sabar, "Dia 'kan adikmu."bisiknya

"Dia tidak sekolah hari ini."
"Waeyo?."
"Dia harus ikut ke rumah haraboji Lim. Haraboji sakit dan menanyakan Umji"
"Kenapa hanya Umji?."
"Molla, haraboji memang lebih menyayangi Umji."
"Lalu kalian di rumah hanya berdua saja?."
"Ne."
"Lalu Eunha sendirian sekarang?."
"Ne, tapi tenang saja, ada Seo sonsaengnim yang akan menemani dia sampai aku pulang. Dan ada eommonim yang akan menginap."
"Eommonim?. Ibunya Sowon? Kau berkencan dengan Sowon?."
"Aniya.. kau ini kenapa cerewet sekali? Ini masih pagi."
"Faktor keturunan, ayah dan ibuku suka berbicara. Jadi saja aku seperti ini."

******

"Kenapa kalian tidak ikut?."tanya Seohyun setelah mendengar cerita dari Eunha
"Tidak ada yang menjaga rumah."jawab Eunha sekenanya

"Aku rasa eonni bukan orang seperti itu."gumam Seohyun

Eunha memang berbohong tadi pagi, dia tidak ingin ikut karena bertemu dengan kakeknya membuat dia merasa tertekan. Apalagi Sinbi juga tidak ikut, jadi untuk apa dia ikut kesana, kalau yang dibutuhkan kakeknya hanya Umji?.

"Sonsaengnim, kita terdengar seperti teman, bukan hanya sekedar hubungan guru dan murid."ujar Eunha
"Itu lebih baik, kita lebih dekat. Lagipula mungkin kau akan jadi adik iparku."balas Seohyun blak-blakan
"Mwoya?."Eunha seketika tersipu

"Aku rasa, kita belajar cukup sampai disini saja. Sekarang sudah siang. Mau aku pesankan makanan?."

"Hamburger, pizza.."
"Itu tidak sehat."

Twins (ViViZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang