"Matamu mungkin akan iritasi kalau kau terus tersenyum melihat gambar itu."sindir Seohyun
Adiknya ini memandangi gambar dirinya sendiri dengan wajah senyum yang cukup menggelikan baginya.
"Noona, ini gambar buatan Eunha. Bukankah dia sangat berbakat?."ujar Yejoon
"Ya, dia memang berbakat. Sayangnya, dia akan sulit mengembangkan bakatnya."
"Waeyo?."
"Fisiknya terlalu lemah untuk anak seumurannya. Dia home schooling dan tidak punya teman selain kedua saudaranya. Dia tidak mengenal dunia luar, jadi akan sulit baginya."
"Aku akan jadi temannya."
"Kau suka pada Eunha meskipun baru pertama kali bertemu dengannya?."
"Dia manis, cantik, dan berbakat. Akan aneh kalau aku sampai tidak menyukainya.""Meskipun dia penyakitan, kau tetap suka?. Bagaimana dua saudaranya yang lain menurutmu?."tanya Seohyun lagi penasaran
"Tidak baik menilai seseorang dari fisiknya saja. Noona, bukannya kau yang sering memperingati aku seperti itu?."jawab Yejoon membuat Seohyun tertawa, "Umji tipikal anak bungsu sepertiku, dan dia terlihat manja."tambahnya
"Jadi kau mengakui kalau kau manja?."
"Aniya!!. Hanya saja, kalau aku dan dia, akan sama keras kepalanya dan itu hal buruk. Sedangkan Sinbi, dia sepertinya sulit berbaur dengan orang baru, tatapannya juga tajam. Agak ngeri."S
K
I
I
P"Kenapa kesini lagi?."
"Suruh masuk dulu bisa 'kan?."
"Aku bosan melihatmu di sekolah. Dan sekarang kau malah kesini setiap hari libur. Kau tidak punya teman yang lain?."
"Aku juga sebenarnya tidak mau. Tapi aku disuruh ibuku.""Sinbi, kenapa temannya ngga diajak masuk?."
"Eomma, untuk apa mengajaknya?. Lagipula dia akan masuk sendiri tanpa disuruh.""Yuju-ya.. apa yang kau bawa?."
"Kimchi buatan eomma."
"Jinjja? Kimchi buatan eonni selalu enak. Kemarilah, imo baru membuat kue."Sinbi terdiam melihat ibunya dan temannya berjalan di depannya. "'Kan bener, ngga disuruh masuk, tetep masuk sendiri."gumamnya
Sinbi kembali ke ruang tengah dan duduk di sebelah Eunha yang sedang asik menonton tv.
"Wae? Kau terlihat kesal?."
"Eomma punya anak baru. Kita bahkan belum makan kue-nya. Tapi Yuju sudah memakannya."Eunha tersenyum saja mendengarnya, tak lama Umji juga ikut bergabung.
"Sekarang baru jam 10. Kenapa temanmu itu sudah datang, sinbi-ya?."tanya Umji
"Molla..."jawab Sinbi, dia juga heran pada YujuSinbi dan Umji tertawa karena acara tv yang lucu. Tapi Eunha yang berada di tengah-tengah mereka hanya diam dan memperhatikan benda pipih yang dipegangnya.
"Eonni, sedang apa?."tanya Umji
"Berbalas pesan dengan siapa? Kenapa eonni diam terus?."Sinbi ikut bertanya
"Ini Jung sonsaengnim."
"Kau bohong."
"Aniya."Sinbi merebut handphone Eunha, dan Umji menahan kakaknya itu agar tidak mengambil lagi handphonenya.
"Yak... kalian berdua!!. Eommaaaa."
"Eonni berkencan dengan Yejoon-ssi?."selidik Sinbi setelah tahu kalau kakaknya berbalas pesan dengan Yejoon
"Aniya!."
"Jadi?."Sinbi mengembalikan handphone Eunha, mereka bertiga duduk kembali dengan tenang.
"Dia teman pertamaku. Aku hanya punya dia sebagai teman. Jadi wajar saja kalau aku berbalas pesan dengannya."jelas Eunha
Yuju membawa kue ke ruang tengah. Dia mendengar perkataan Eunha dan tidak rela. Dia yang menjadi teman pertama mereka, kenapa tidak ada yang mengingatnya?. Dan kenapa dia dilarang mengatakan semuanya?.
"Eomma, appa belum pulang?."tanya Umji saat ibu mereka juga ke ruang tengah
"Belum sayang. Kasus kali ini rumit. Dia jadi tidak bisa pulang dan terpaksa lembur."jawab Yoona