Part 13 : Sedikit waktu

373 60 3
                                    

"Ige mwoya?."

"Eomma mian, aku hanya ingin menyimpan barang-barang ini di kamarku."

"Dirumahmu tidak ada gudang?. Lama-lama kamarmu ini jadi gudang."

"Aku akan rajin membersihkannya, appa. Aku janji."

"Ini bukannya Keyboard milik Umji yang kau belikan saat umurnya 12 tahun."

Yul membawa barang-barang yang dia ambil dari kamar anak-anaknya ke rumah orangtuanya.

"Ayah dan ibumu ini sudah sangat tua. Jangan berbuat yang macam-macam lagi!."

Ayahnya langsung pergi setelah mengomeli Yul. Sedangkan ibunya masih duduk di kasur itu dan memperhatikan setiap gerak-gerik Yul.

"Ada apa?."

"Umji membuat band bersama teman-temannya. Eunha masih berharap dari mimpinya menjadi seorang desainer. Dan Sinbi, dia belajar menari, dia melakukan balet."

"Tebakan eomma benar, anak kalian akan sangat berbakat. Lalu kenapa semua ini dibawa kesini?. Berarti ini semua lukisan Eunha dan itu sepatu-sepatu milik Sinbi yang selalu dia pakai saat menari?."

"Aku tidak mau, eomma!. Aku tidak mau mereka seperti ini. Mengejar mimpi kosong, itu akan percuma."

"Kau ingin menjadi seperti ayahmu?. Biarkan itu sebagai hobi mereka saja."

"Aku tidak mau seperti appa, tapi membiarkan hobi mereka sama seperti memberi mereka harapan. Dan lagi, menjadi publik figure saat ini sangat berat. Mereka harus sangat sempurna, mereka akan kehilangan jati diri cepat atau lambat. Sekali mereka membuat kesalahan, mereka akan langsung ditinggalkan. Dunia yang pernah aku coba, sangat keras. Aku tidak mau mereka merasakannya."

"Kenapa kau jadi penakut seperti ini?."ledek ibunya
Yul sedikit tersenyum, "Memikirkan anak-anak akan mengalami apa yang aku rasakan. Itu rasanya menyakitkan."
"Lalu melihat anak-anakmu sedih sekarang, itu tidak membuatmu sakit?."
"Lebih sakit lagi, eomma. Kenapa jadi orangtua seperti ini rasanya?."

Ibunya memeluknya dan mengusap punggungnya pelan.

"Aku tidak mau mereka sedih, tapi aku juga tidak bisa membiarkan mereka melakukan semua hal sesuka hati mereka. Aku terlalu takut mereka jatuh, aku terlalu takut mereka pergi..."

"Pergi? Mereka tidak akan pergi kemana-mana."

"Jessica noona sebelum meninggal sempat menjadi desainer dan dia juga pandai menari balet. Sinbi sangat mirip dengan ibunya. Dan Eunha juga memiliki sedikit kemiripan dengannya. Aku takut keluarga Jung melirik mereka, dan membawa mereka pergi. Yoona juga bisa-bisa meninggalkan aku kalau sampai anak-anak tahu semuanya."

"Sudah membicarakan ini dengan Yoona?."

"Sudah, dia bilang akan mencari waktu yang tepat. Tapi sampai sekarang dia selalu marah kalau Krystal datang menemui kami. Lagipula aku sudah berjanji hanya akan menjadikan Yoona sebagai satu-satunya ibu mereka."

"Yoona tidak akan sekejam itu padamu dan anak-anak."

******

"Appa semakin keterlaluan."

"Pasti ada alasannya."

"Alasan apalagi? Alasannya sudah jelas, karena dia tidak suka, dan akhirnya memaksa kita untuk tidak melakukannya."

Sinbi langsung pergi setelah mengatakan itu.

"Sinbi-ya..."

"Sudahlah eonni, biarkan Sinbi pergi. Dia sepertinya harus latihan."
"Saat jam istirahat seperti ini?."
"Katanya mereka akan ikut lomba."
"Bukannya lomba harus ada ijin dari orangtua?."
"Entahlah, Sinbi mungkin akan memalsukan tanda tangan mereka."

Twins (ViViZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang