#Past 04 : Mulai menerima

343 49 3
                                    

Setelah Yul selesai wamil, mereka memutuskan untuk tinggal terpisah dari orangtua masing-masing. Meskipun apartemennya kecil, tapi setidaknya ada 2 kamar dan mereka juga bisa menjadi diri sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi pasangan suami-istri yang baik.

"Aku harus tinggal di asrama saat kompetisi nanti. Tidak apa-apa kau sendirian?."

"Tenang saja. Semoga kau berhasil, dan lepaskan cincin pernikahan kita. Kau ingin orang-orang curiga kalau sudah menikah?."

Meskipun beberapa teman ada yang tahu dengan status pernikahan mereka. Tapi lebih baik mereka merahasiakannya dari publik.

"Majja..."Yul melepaskan cincin dan menitipkannya pada Yoona

Yul makan dengan lahap karena nanti di asrama tidak akan ada masakan Yoona yang enak.

"Makan yang benar disana."pesan Yoona
"Oke."

"Kalau menang, jangan lupa bayar hutang padaku."goda Yoona
"Arraso, akan aku lunasi dengan bunganya!."dumel Yul

Yoona tertawa melihat wajah Yul yang menggelikan.

"Tidak ingin memelukku. Mungkin kau akan rindu pada suamimu ini."kali ini Yul yang menggoda Yoona

"Aishh... pergi sana!!."usir Yoona sambil mendorong tubuh Yul keluar dari apartemen mereka, dia bahkan langsung menutup pintu tanpa menunggu Yul pergi menjauh

Selama Yul tinggal di asrama, Yoona pulang ke rumah orangtua Yul karena mereka yang meminta.

"Yoona... cepat kemari. Yul akan tampil setelah ini."seru eomma Hwang
"Nde eommonim."

Yoona dan eomma Hwang terlihat sangat bangga melihat Yul di layar kaca. Dan meskipun appa Hwang tidak terlalu menyukai hal ini, tapi dia juga sama bangganya seperti mereka.

"Kalau kalian punya anak nanti. Pasti anak kalian juga akan berbakat."

Inilah yang Yoona tidak suka ketika pulang ke rumah. Kemarin ayahnya juga membahas hal ini. Mereka memang sudah menikah, tapi bukan berarti mereka sudah melakukannya. Apalagi mereka tidur pisah kamar di apartemen. Memiliki anak sepertinya hal yang mustahil.

"Nak, kalian tidak menundanya 'kan?."

Yoona tertunduk mendengar pertanyaan itu.

"Mianhae eommonim..."
"Gwaenchana, pasti berat kalian melewati semua ini. Tapi eomma harap kalian selalu bersama. Jangan sampai terpisah apapun yang terjadi."

Yoona mengangguk menyanggupi... bukan berarti dia sudah mencintai Yul sebagai suaminya. Hanya saja, dia tidak pernah membayangkan kalau sampai ada pria selain Yul yang bisa melengkapi hidupnya.

******

Yul disambut saat pulang ke rumah orangtuanya setelah selama sebulan dia tidak pulang, dan meskipun dia tidak menjadi pemenang mereka tetap merayakannya bersama.

"Posisi ketiga tidak terlalu buruk. Fans-mu juga bertambah."hibur Yoona
"Tapi aku tidak bisa bayar hutang."rengek Yul
Yoona terkekeh, "Aku hanya bercanda saat itu, agar kau termotivasi."

"Tidurlah..."

"Yoona-ya... Boleh aku memelukmu?."

Yoona membuka lagi matanya dan menatap aneh pada Yul.

"Tidak boleh?."

"Kau masih sedih?."

"Ne."

"Ya sudah, sini peluk."

"Yoona mianhae..."

"Ck... kau ini. Tidak apa-apa. Kalah bukan akhir dari segalanya."

S
K
I
I
P

Twins (ViViZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang