BEHIND THE STORY (A Letter From 2015)

35 4 0
                                    

Inilah status gue di BBM pada tanggal 20 Oktober tahun 2014 :

'Kepikiran bikin novel thriller. Bikin ah!'

Tapi temen gue yang namanya Astrid (yang omong-omong, namanya dipake sama gue) bilang, kalau kita lagi menuju kesuksesan, pasti ada aja pihak yang nggak mau gue sukses. Nyaris aja gue ngebatalin pembuatan novel ini. Tapi Astrid nyemangatin gue terus, hingga akhirnya, gue, si Cewek Yang Biasa-Biasa Aja, memutuskan membuat sesuatu di dalam bidang non-akademis.

Sebetulnya, dari gue masih berusia lima tahun, gue udah suka membuat cerita dan ngebiarin jari-jari tangan gue menari-nari (halah) di atas keyboard komputer. Gara-gara Bokap atau Nyokap selalu bacain dongeng buat gue setiap malam, dan untuk pertama kalinya, di umur lima, sebuah ilham cerita menyempil masuk ke kepala gue.

Gue inget cerita pertama yang gue bikin. Judulnya Putri Duyung. Iya deh, judulnya jelek banget.  Panjang cerita itu hanya lima paragraf, masing-masing empat baris. Dan kalimatnya banyak yang tidak nyambung. Sumpah, gue pasti senyum-senyum baca karangan gue yang dulu-dulu.

Lalu mulai masuk SD, untuk pertama kalinya gue bikin novel sampai halaman 100 ketika gue masih kelas tiga. Gue ingat gue bangga banget sama diri gue sendiri. Lalu ketika gue masuk ke kelas 5, itu pertama kalinya gue bikin novel sampai 300 halaman.

Waktu gue naik ke kelas 7, gue bikin novel tentang keadaan Inggris zaman dahulu. Tapi karena gue masih ngeriset-riset keadaan Inggris zaman itu, sampai sekarang novel gue belum selesai. Tapi panjang novel itu saja sudah 450 halaman.

Dan akhirnya ketika naik ke kelas 8, gue mulai menyukai novel-novel thriller. Yeah, contohnya saja Fear Street atau novel-novel Kak Lexie Xu (iya, gue termasuk Lexsychopaths! Hehehehe....). 

Sekarang gue baru naik ke kelas 9. Gue resmi jadi murid kelas 3 SMP sejak tanggal 13 Juni 2015 kemarin. Novel ini akhirnya selesai dalam jangka waktu 9 bulan. Dari Oktober 2014 hingga Juli 2015 kemarin. Lama banget ya, novel pertama aja lama banget. Tapi sebenarnya lama karena gue...galau.

Eh, enak aja, gue bukan galau gara-gara cowok! Gila aja! Gue galau gara-gara, walau gue punya bakat nulis, rasanya novel ini nggak akan pernah kelar juga. Yeah, gue sampai bilang, kapan gue bikin prestasi dalam bakat menulis? Dan tanpa dukungan siapapun, rasanya menulis karangan ini hanyalah menulis sesuatu yang hampa dan nggak ada gunanya.

Selama 9 bulan, gue menciptakan ratusan novel lainnya. Tapi, bila novel itu sudah mencapai 20 halaman, biasanya gue tinggalkan. Ya, gue menekuni satu novel paling tidak hanya dua minggu. Setelah itu ganti lagi, lagi, dan lagi.

Lalu akhirnya gue cerita ke teman-teman dekat gue kalau gue sedang membuat novel. Sontak, semuanya langsung heboh dan kabar itu cepat tersebar ke teman-teman dekat gue yang lain. Dan tanpa gue minta dan tanpa gue sangka sama sekali, semuanya mendukung gue. Berkat dukungan, semangat dan inspirasi dari mereka, akhirnya gue menemukan sesuatu dalam menulis cerita : rasanya asyik, bila ada seseorang yang menunggu karyamu dengan sabar. Dan penasaran.

Ya, itulah kegalauan gue dalam menulis novel ini yang buat gue, sangat rumit pembuatannya. Beberapa kali gue men-BACKSPACE-kalimat-kalimatnya, menghapus satu chapter untuk mengganti alur ceritanya agar lebih 'masuk akal', membetulkan titik, koma dan sebangsanya, mengganti nama, dan masih banyak lagi.

Itulah suka-duka gue menulis novel ini. Gue nggak tahu seberapa lama gue akan membuat novel kedua dan ketiga...dan apakah dalam waktu setahun ketiganya bisa terbit atau tidak. Tapi gue janji. Sesulit-sulitnya gue menulis, gue akan menjanjikan cerita yang menarik...kalau bisa sangat-sangat menarik, agar lopun puas bacanya.

Wah, jadi curcol, kan. Oke, sekian dulu ya. Untuk yang menantikan novel kedua, sabarlah menanti^^. Karena gue masih sekolah (sudah mau UN, pula), maka gue hanya bisa menyempatkan diri melanjutkan cerita ini sedikit-sedikit saat weekend. Itupun kalau nggak ada tugas. Kalau tugas atau ulangannya bejibun, gue bisa nggak ngelanjutin novelnya. Yah...gue kan belum lulus sekolah J. Perjuangan gue, masih panjang.

Thank you for reading! And goodbye!

19 Juli 2015

Valeria

The Curse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang