Reyline mengguncang-guncangkan tangan Reynald yang berada di atas perutnya.
Astaga! Rasanya seperti mimpi ketika Reyline membuka matanya, dan di hadapannya ada wajah Reynald yang sangat tampan itu.
Untungnya baju mereka masih melekat pada tubuh mereka masing-masing, itu artinya mereka tidak berbuat hal yang tidak seharusnya mereka lakukan semalam.
Reynald malah semakin mengeratkan pelukannya pada perut Reyline, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Reyline.
"Reynald, bangun! Apaan sih peluk-peluk, lo pikir gue istri lo apa!" ujar Reyline.
Reynald mengerjap-ngerjapkan matanya pelan.
Mereka berdua mengubah posisinya, dari yang tadi berbaring, menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
Reynald masih memeluk erat perut gadis itu, seperti seorang anak yang tidak mau berpisah dengan ibunya.
"Udah mandi?" tanya Reynald.
"Gimana mau mandi? Lo aja meluk gue erat banget, sampe nggak bisa lepas," jawab Reyline kesal.
"Pantes bau," ujar Reynald mengejek. Sebenarnya Reyline tidak bau samasekali, justru gadis itu sangat wangi.
"Lepasin ih! Ngapain sih peluk-peluk segala?! Katanya bau juga!"
"Lah ngapa? Nggak boleh?" ujar Reynald.
"Ngapain sih?!" ujar Reyline sambil berusaha melepaskan pelukan Reynald yang super erat itu.
"Nggak usah ke sekolah hari ini. Mending kita bolos."
"Sesat lo! Nggak usah ngajakin gue ngelakuin hal yang nggak-nggak deh."
"Nggak ada penolakan. Kalau lo nolak, gue cium!" ujar Reynald.
"Idih ogah," ujar Reyline.
"Mandi dulu gih. Oh iya, pilih mandi sendiri atau gue yang mandiin?"
***
Karena Reynald yang terus memaksa untuk ikut bolos dengannya, akhirnya Reyline pasrah dan menurutinya.
Semakin hari Reynald dan Reyline semakin dekat. Padahal awalnya tidak ada hari tanpa bertengkar bagi mereka berdua.
"Mau ke mana sih?" tanya Reyline kepada Reynald yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.
"Lo mau nya ke mana?" tanya Reynald balik.
"Lah gimana sih? Malah nanya balik."
"Yaudah, cari restoran dulu. Gue laper banget nih," ujar Reynald.
***
Setelah puas mengelilingi mall, Reynald pun mengantar Reyline pulang.
"Lo bocah banget sih, lama banget mainnya di timezone tadi!" ujar Reynald menggerutu kesal.
"Yaelah, lagian siapa sih yang ngajakin gue buat bolos sekolah?"
Reynald masih kesal kepada Reyline yang mencuekinya sejak tadi, karena ia sibuk mencoba semua game yang ada di timezone tadi.
"Gue nggak mau tau, pokoknya nanti pas udah nyampe apartemen, lo harus bayar ke gue nanti," ujar Reynald.
"Iya-iya, nanti gue ganti duit lo!" ujar Reyline.
"Bukan itu maksud gue!" ujar Reynald.
"Terus apa?!" tanya Reyline yang sudah mulai kesal.
"Liat aja nanti," ujar Reynald sambil mengangkat sebelah sudut bibirnya.
Reyline menelan ludahnya kasar. Apa yang sebenarnya akan Reynald lakukan kepadanya?
***