"Gue kira si mesum bakal jemput gue. Ck! Emang ya, terlalu berharap itu kadang berakhir menyakitkan," ujar Reyline bermonolog.
Hari ini terpaksa Reyline berangkat ke sekolah naik taksi lagi, karena mobil miliknya masih diservis di bengkel.
Sesampainya di sekolah, Reyline memilih untuk berdiam diri di kelas sampai bel pertanda KBM akan dimulai berbunyi.
Reyline menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya, sambil mendengarkan musik dari earphonenya.
Saat Reyline hampir saja ingin tertidur, tiba-tiba earphonenya ditarik oleh seseorang.
"Paan?" ujar Reyline dengan nada tidak bersahabat. Ternyata orang yang menarik earphonenya adalah Diva.
"Galak amat Lin. Gue mau nyalin PR fisika yang kemarin dong," ujar Diva dengan cengirannya.
"Ganggu aja sih lo, ah! Ambil sendiri noh di tas gue," ujar Reyline lalu kembali pada posisinya yang tadi.
"Lagian baru jam segini masih pagi banget, KBM juga belum dimulai, kenapa udah ngantuk aja sih?" tanya Diva.
"Gue nggak bisa tidur semalem," jawab Reyline.
"Kenapa?" tanya Diva.
"Gue juga nggak tau kenapa," ujar Reyline. Lalu Diva menyalin PR fisika itu.
Kemarin malam setelah selesai mengerjakan PR fisikanya, Reyline mendadak jadi tidak bisa tidur.
***
Reyline menceritakan kepada Diva tentang apa yang diungkapkan Reynald kepadanya kemarin. Ia juga memberitahukan bahwa kemarin ia bolos bersama Reynald.
"Jadi, itu penyebabnya sampai lo nggak bisa tidur semalem?" tanya Diva sambil memakan baksonya.
"Nggak lah Div! Gue nggak se-lebay itu kali! Gue emang lagi susah tidur aja semalem," ujar Reyline. Diva hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf 'o'.
"Cieee...kiw kiw," goda Diva.
"Apaan sih Div!"
"Ngomong-ngomong, gue denger-denger 2 bulan lagi ada kejuaraan basket putra loh, SMA kita melawan SMA Antariksa! Pasti tim Reynald tuh yang bakal maju. Oh iya, itu kejuaraan terakhir mereka di sekolah ini loh, karena mereka kan udah kelas 12," ujar Diva sambil mencolek-colek dagu Reyline.
Ngomong-ngomong soal Reynald, sejak tadi Reyline tidak melihat laki-laki itu.
Setelah selesai dengan makannya, Reyline dan Diva bergegas kembali ke kelas.
Kabar baik dibawa oleh Rangga si ketua kelas, katanya guru-guru sedang rapat. Itu artinya, mereka free class.
Reyline tiba-tiba mendapat notifikasi chat. Kedua sudut bibirnya terangkat setelah mengetahui chat itu dari Reynald.
"Kenapa lo senyum-senyum gitu?" tanya Diva keheranan melihat Reyline yang senyum-senyum sendiri sambil menatap ponsel nya.
"Eh? Nggak kok, nggak apa-apa," jawab Reyline seolah tidak terjadi apa-apa.
Diva percaya-percaya saja, lalu kembali fokus kepada ponsel nya sendiri.
***