16

11 2 0
                                    

"Lo ikutan acara camping minggu depan?" Tanya Reyline kepada Reynald yang sedang fokus menyetir mobil.

Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju rumah Reyline.

"Emang ada?" Tanya Reynald sambil mengerutkan keningnya.

"Kudet banget sih. Ya ada lah. Ngapain gue nanya kalau nggak ada."

"Gue bukannya kudet. Gue cuma nggak pernah tertarik sama hal yang gak penting kayak gitu." Jelas Reynald.

"Tapi gue ikut. Lo juga ikut dong."

"Males." Ujar Reynald menolak.

Reyline mendengus karena kesal.

"Gue pikirin dulu." Ujar Reynald, membuat Reyline tersenyum mendengarnya.

"Gue nggak bilang gue ikut, ya. Gue cuma bilang gue pikirin dulu." Tambah Reynald.

"Hm..oke. " Gumam Reyline malas.

Mobil Reynald sudah tiba di depan rumah Reyline.

"Mau mampir dulu?"

"Lain kali aja. Gue takut khilaf ntar." Ujar Reynald lalu terkekeh pelan.

"Yeu! Biasanya juga emang udah khilaf kali!"

Reynald mengetuk-ngetuk pipi kirinya menggunakan jari telunjuk, mengisyaratkan agar Reyline menciumnya. Reyline masih diam menatap Reynald.

Tanpa aba-aba Reynald bergerak untuk mengecup singkat pipi dan bibir Reyline.

***

Usaha Reyline yang terus memaksa Reynald untuk mengikuti acara perkemahan itu, akhirnya berhasil.

Reynald dengan terpaksa mengikuti acara yang menurutnya tidak jelas dan tidak menarik samasekali.

"Besok malam lo ikut gue ke basecamp ya? Soalnya si Alvin, Dimas, sama si Keno pada ngajakin ceweknya. Masa gue nggak ada gandengan."

"Kenapa lo nggak gandengan sama kak Leon aja? Kan dia jomblo tuh." Ujar Reyline sambil menahan tawanya.

"Dih, ogah." Ujar Reynald memasang ekspresi jijiknya.

"Ngomong-ngomong, kok gue nggak pernah liat pacarnya kak Alvin, kak Dimas, sama kak Keno ya?" Tanya Reyline.

"Ceweknya Alvin, Dimas, sama Keno kan anak SMA Angkasa, bukan anak SMA Antartika." Jelas Reynald.

"Oh, tapi gue kemarin liat kak Dimas pulang bareng cewek, anak SMA kita." Ujar Reyline.

Reynald terkejut, ia tahu betul dengan temannya yang satu itu, temannya yang bernama Dimas. Pasti perempuan yang dilihat Reyline kemarin itu adalah selingkuhannya si Dimas.

"Cewek itu siapanya kak Dimas?"

"Eh anu, i-itu pacarnya Dimas juga." Jawab Reynald jujur.

"Juga? Kak Dimas selingkuh?" Tanya Reyline sambil menekan kata 'juga'.

"Dia nggak selingkuh. Cuma hobi katanya, hobi mengoleksi cewek." Jawab Reynald.

"Alasan! Sama aja kan itu namanya selingkuh. Kak Dimas doang kan, yang kayak gitu?" Tanya Reyline, berharap Reynald juga tidak seperti Dimas.

"Iyalah, Dimas doang yang kayak gitu, hobi mainin cewek. Gue nggak gitu, gue mah setia orangnya." Jawab Reynald. Tentu saja Reynald berbohong.

Sebenarnya Reynald itu sama playboynya dengan Dimas. Kalau Alvin dan Keno beda lagi, kedua laki-laki itu adalah tipe laki-laki yang setia.

Reynald memiliki gebetan bahkan lebih banyak dari Dimas. Catat, gebetan, bukan pacar. Bisa dibilang gebetan-gebetan Reynald itu hanya digantungi oleh Reynald. Kalau Dimas sudah jelas benar kalau dikatakan ia selingkuh, karena kedua perempuan itu adalah pacarnya, bukan hanya sekadar gebetan.

Reynald berbohong karena kali ini ia benar-benar ingin memperjuangkannya, ia ingin menjadikan gadis itu sebagai miliknya, hanya miliknya. Kalau biasanya ia hanya mempermainkan perasaan gadis lain, kali ini tidak lagi.

"Bener?"

"Iya." Jawab Reynald.

"Yaudah. Biarin kak Dimas kayak gitu, nanti juga dia sadar sendiri. Yang penting lo gak ikut-ikutan ya! Gue paling nggak suka sama cowok yang nggak setia!"

"Iya." Ujar Reynald.

"Good boy." Ujar Reyline lalu mengelus lembut rambut Reynald.

Reynald terkekeh lalu menggenggam jari-jari mungil Reyline yang tadinya mengelus rambutnya dengan lembut.

***

Rey's CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang